Tahukah Kamu Bahwa Otak Tidak Bisa Merasakan Sakit?

KOMPAS.com – Rasa sakit dapat dirasakan di hampir semua bagian tubuh manusia karena adanya tekanan, luka, ataupun gangguan kesehatan. Namun, tahukah kamu bahwa otak tidak bisa merasakan sakit?

Tubh manusia dapat merasakan sakit karena memiliki reseptor nyeri atau yang disebut sebagai nosiseptor.

Nosiseptor merupakan neuron sensorik yang tersebar di seluruh tubuh seperti kulit, tulang, otot, sendi, dan juga organ dalam.

Baca juga: Macam-macam Neuron Berdasarkan Fungsinya

Menurut Alexis Bavencoffee, dkk dalam Vitamins & Hormones (2014), nosiseptor merespons cedera jaringan atau rangsangan yang berpotensi merusak dengan mengirimkan sinyal saraf ke sumsum tulang belakang dan otak untuk memulai proses sensasi nyeri.

Sederhananya, semua bagian tubuh dapat merasakan nyeri karena otak yang memprosesnya. Namun, organ otak sendiri tidak memiliki reseptor nyeri atau nosiseptor.

Tanpa adanya nosiseptor, otak tidak bisa merasakan nyeri. Artinya, ketika mengalami cederapun otak tidak akan merasakan nyeri.

Baca juga: Otak Manusia: Pengertian dan Fungsi Bagiannya

Dilansir dari BBC Science Focus, hal tersebut dibuktikan pada prosedur bedah saraf di mana rangsangan pada jaringan otak itu sendiri pada pasien dalam keadaan terjaga tidak menimbulkan rasa sakit.

Sehingga, semua rasa sakit kepala yang pernah kita rasakan bukanlah dikarenakan otak yang mengalami sakit.

Sakit kepala dikarenakan rasa sakitpada struktur yang berada di sekitar otak.

Misalnya, pada meningen atau selubung otak, pembuluh darah, otot, dan jaringan saraf.

Baca juga: Sistem Saraf Manusia: Pengertian, Bagian-bagian dan Fungsinya

Misalnya, sakit kepala dikarenakan migrain. Dilansir dari Live Science, migraine adalah peristiwa listrik di otak yang menstimulasi saraf dan reaksi peradangan.

Perasangan tersebut dapat menyebar dan sampai ke meningen otak yang memiliki nosiseptor. Hal tersebutlah yang menyebabkan sakit kepala pada migrain.