KOMPAS.com – Sampah memberikan banyak dampak buruk bagi bumi, salah satunya adalah memproduksi gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembusukan sampah adalah karbon dioksida dan metana, berikut adalah penjelasannya!
Karbon dioksida (CO2)
Pembusukan sampah, terutama sampah organik seperti sampah sisa makanan menghasilkan karbon dioksida.
Ketika senyawa organik mengalami pembusukan, karbon di dalamnya dilepaskan dalam bentuk karbon dioksida.
Baca juga: 5 Penghasil Emisi Gas Karbon Dioksida yang Mendorong Pemanasan Global
Dilansir dari Scientific American, sisa makanan melepaskan sekitar 9,3 miliar metrik ton karbon dioksida.
Karbon dioksida dalam jumlah besar tersebut membentuk efek rumah kaca di atmosfer bumi yang mendorong pemanasan global.
Metana (CH4)
Gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembusukan sampah selanjutnya adalah metana.
Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, pembusukan sampah diakuka oleh bakteri aerobik (tidak memerlukan oksigen) penghasil metana dan menghasilkan gas metana sebagai produk sampingan.
Baca juga: Mengapa Gas Metana Berbahaya?
Metana adalah gas beracun yang berbahaya dan juga gas rumah kaca yang merupakan polutan udara.
Dilansir dari UN Environment Programme, metana 80 kali lebih kuat dalam pemenasan global daripada karbon dioksida.
Sehingga, gas metana dapat mendorong terjadinya pemanasan global yang lebih cepat.
Karena pembusukan sampah melepaskan gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida dalam jumlah besar.
Maka, produksi dan tumpukan sampah harus dikurangi. Agar, gas rumah kaca tidak terus bertambah di atmosfer dan membawa bumi ke dalam pemanasan global.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.