Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tembang Macapat: Arti, Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ElizaNavianaDamayanti
Macapat adalah puisi tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun menggunakan aturan tertentu.
|
Editor: Serafica Gischa

Kompas.com – Macapat adalah bentuk sastra tradisional Jawa yang mengambil wujud dalam bentuk tembang.

Tembang macapat terdiri dari 11 jenis, yaitu: 

Maskumambang 

Tembang Maskumambang mengisahkan mengenai tahapan awal kehidupan manusia, yakni saat berada di dalam kandungan.

Dalam tembang ini, mencerminkan perasaan sedih, ketidakberdayaan, dan kecemasan dalam menghadapi kehidupan.

Jumlah guru gatra 4
Guru wilangan 12, 6, 8, 8
Guru lagu i, a, i, a

Mijil 

Tembang Mijil mencerminkan simbolisasi mengenai munculnya suatu biji atau benih dalam kehidupan ini. Secara filosofis, tembang ini menggambarkan proses kelahiran manusia di dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifat yang dimiliki tembang Mijil adalah harapan, kelembutan dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan.

Jumlah guru gatra 6
Guru Wilangan 10, 6, 10, 10, 6, 6
Guru Lagu i, o, e, i, i, u

Sinom

Tembang Sinom dalam pengertian Bahasa merujuk pada kaun muda. Atau dapat diartikan sebagai representasi masa muda manusia yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tembang sinom memiliki sifat keceriaan dan kebahagiaan.

Jumlah guru gatra 9
Guru Wilangan 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12
Guru lagu a, i, a, i, i, u, a, i, a

Baca juga: 7 Contoh Tembang Macapat Gambuh dalam Bahasa Jawa

Kinanthi

Tembang Kinanthi mengandung arti sebagai pedoman atau petunjuk. Tembang ini menyampaikan pesan mengenai pembentukan identitas diri. Tembang Kinanthi mempunyai sifat penuh dengan kasih sayang dan kegembiraan.

Jumlah guru gatra 6
Guru wilangan 8, 8, 8, 8, 8, 8
Guru lagu u, i, a, i, a, i

Asmarandana 

Tembang Asmarandana yaitu jenis tembang yang menggambarkan kehidupan seseorang yang sedang jatuh cinta dengan pasangannya.

Tembang Asmarandana mengandung pesan tentang kisah cinta yang dirasakan oleh kaum muda. Karakteristik dari tembang Asamarandana adalah penuh jatuh cinta, kasih sayang, kesedihan, dan empati.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 8, 8, 8, 8, 7, 8, 8
Guru lagu  a, i, e, a, a, u, a

Gambuh

Tembang Gambuh mengisahkan mengenai cara manusia berinteraksi dengan sesama manusia dan belajar untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan.

Tembang Gambuh ini juga mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan dan toleransi. Tembang Gambuh mempunyai watak ramah terhadap semua orang dan semangat untuk menjalani persaudaraan yang kokoh.

Jumlah guru gatra 5
Guru wilangan 7, 10, 12, 8, 8
Guru lagu u, u, i, u, o

Dhandhanggula

Tembang Dhandhanggula mengandung pesan tentang bagaimana menyatakan harapan terhadap sesama manusia.

Tembang Dhandhanggula ini mengajarkan pentingnya sikap bersyukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan.

Watak dari tembang Dhandhanggula ini yaitu semangat, kerja keras, keteguhan, dan semangat perjuangan.

Jumlah guru gatra 10
Guru wilangan 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7
Guru lagu i, a, e, u, i, a, u, a, i, a

Durma

Tembang Durma menggambarkan perilaku dan karakter manusia yang sedang terlena dan egois.

Biasanya, fase ini biasanya di alami orang dewasa yang telah meraih kesuksesan. Tembang Gambuh ini mempunyai sifat keras kepala, sombong, dan angkuh.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7
Guru lagu a, i, a, a, i, a, i

Baca juga: Perbedaan Geguritan dan Tembang

Pangkur

Tembang Pangkur mengandung pesan untuk mengingatkan masa lalu yang penuh kesulitan dan mengajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tembang Pangkur mempunyai makna mundur, atau menjauhkan diri. Tembang ini memiliki sifat keberanian, semangat, dan ketulusan yang mendalam.

Jumlah guru gatra 7
Guru wilangan 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8
Guru lagu a, i, u, a, u, a, i

Megatruh

Tembang Megatruh memiliki arti pemisahan dari jiwa dan perjalanan menuju kehidupan yang kekal. Sifat dari tembang Megatruh adalah kesedihan yang dalam.

Jumlah guru gatra 5
Guru wilangan 12, 8, 8, 8, 8
Guru lagu u, i, u, i, o

Pocung

Tembang Pocung adalah tembang penutup dari 10 tembang di atas. Tembang Pocung ini mengisahkan fase terakhir perjalanan hidup manusia. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya kesadaran akan kematian. Watak dari tembang Pocung ini adalah berisi nasihat dan mengandung kebahagiaan.

Jumlah guru gatra 4
Guru wilangan 12, 6, 8, 12
Guru lagu u, a, i, a

Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat 

Referensi :

Haidar, Z. (2018). Macapat Tembang Jawa Indah dan Karya Makna. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Muttaqin, I. I. (2014). Pinter Nembang Macapat. Media Pressindo.

Suhar. (2023). Sinau Nembang Macapat. Cipta Pustaka Utama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi