KOMPAS.com - Green marketing atau pemasaran hijau, telah menjadi topik yang semakin populer dalam dunia bisnis modern.
Dengan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, banyak perusahaan yang beralih ke strategi pemasaran yang berfokus pada produk atau layanan yang ramah lingkungan.
Seperti apa konsep green marketing? Simak penjelasan berikut:
Baca juga: Strategi Pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)
Pengertian green marketing
Green marketing mengacu pada pendekatan pemasaran yang bertujuan untuk mempromosikan produk atau layanan yang memiliki dampak lingkungan yang lebih positif.
Dilansir dari laman Investopedia, pemasaran hijau atau green marketing adalah praktik pengembangan dan periklanan produk berdasarkan kelestarian lingkungan yang nyata atau yang dirasakan.
Ini mencakup segala hal mulai dari produksi yang ramah lingkungan hingga promosi yang menekankan keberlanjutan produk.
Dalam esensinya, green marketing bertujuan untuk membangun kesadaran dan minat konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan.
Contoh pemasaran hijau termasuk mengiklankan pengurangan emisi yang terkait dengan proses pembuatan produk, atau penggunaan bahan daur ulang pasca-konsumen untuk kemasan produk.
Baca juga: Model AIDA dalam Pemasaran
Beberapa perusahaan juga dapat memasarkan diri mereka sebagai perusahaan yang sadar lingkungan dengan menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan untuk inisiatif lingkungan, seperti penanaman pohon.
Manfaat green marketing
Manfaat green marketing tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga membawa dampak positif pada perusahaan dan konsumen. Berikut beberapa manfaat dari green marketing:
- Peningkatan citra perusahaan
Green marketing membantu memperbaiki citra perusahaan di mata konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan.
- Loyalitas konsumen yang lebih tinggi
Dengan menawarkan produk atau layanan yang ramah lingkungan, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.
Baca juga: Brand Loyalty: Pengertian dan Indikator Loyalitas Konsumen pada Merek
- Peningkatan pangsa pasar
Produk atau layanan yang dipasarkan secara hijau cenderung menarik lebih banyak pelanggan, yang dapat membantu perusahaan memperluas pangsa pasar mereka.
- Inovasi produk
Fokus pada keberlanjutan dapat mendorong inovasi produk baru yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
- Dukungan dari pihak terkait
Green marketing dapat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat, yang dapat memberikan keuntungan tambahan dalam jangka panjang.
Contoh perusahaan yang menerapkan green marketing
Salah satu perusahaan yang menerapkan green marketing atau pemasaran hijau adalah Starbucks.
Perusahaan tersebut telah banyak berinvestasi dalam berbagai inisiatif sosial dan lingkungan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam laporannya tahun 2018, Starbucks telah berkomitmen lebih dari 140 juta dollar AS untuk pengembangan sumber energi terbarukan.
Baca juga: Tujuan Strategi Pemasaran
Selain itu, Starbucks telah melakukan investasi dalam proyek-proyek dampak sosial melalui inisiatif seperti Starbucks College Achievement Plan.
Dari sudut pandang investor, inisiatif pemasaran hijau semacam ini terbukti penting dalam membangun dan mempertahankan merek yang berharga, terutama untuk perusahaan yang berhadapan dengan konsumen seperti Starbucks.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa pemasaran hijau dapat memperburuk keuntungan yang ada dari perusahaan besar dengan mengorbankan pesaing kecil atau menengah mereka.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.