Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Account Payable: Pengertian dan Cara Mencatatnya

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY
Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa memproyeksikan kekayaan, utang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Dalam operasi bisnis, terdapat berbagai macam transaksi keuangan yang perlu dicatat dengan cermat untuk menjaga keteraturan laporan keuangan perusahaan.

Salah satu jenis transaksi penting yang sering terjadi adalah pembelian barang atau jasa dari pemasok, namun pembayarannya belum dilakukan.

Dalam konteks akuntansi, hal ini direkam sebagai account payable. Artikel ini akan menjelaskan secara komprehensif tentang pengertian dan cara mencatat account payable dalam jurnal akuntansi. 

Baca juga: 10 Bidang Akuntansi Beserta Penjelasan Singkatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian account payable

Account payable adalah kewajiban keuangan yang dimiliki oleh perusahaan terhadap pihak lain atas pembelian barang atau jasa yang belum dibayar.

Kieso, Weygandt, dan Warfield dalam bukunya Intermediate accounting (2016), account payable adalah kewajiban untuk membayar uang tunai, barang, atau jasa yang diperoleh perusahaan dari pihak luar, tetapi belum dibayar.

Dalam kata lain, account payable mencerminkan jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau kreditur atas barang atau jasa yang telah diterima atau digunakan, namun belum lunas pembayarannya. 

Baca juga: Akuntansi Keuangan: Pengertian dan Tujuannya

Cara mencatat account payable

Dilansir dari Investopedia, untuk mencatat account payable atau utang dagang, akuntan mengkredit utang dagang saat tagihan atau faktur diterima.

Menurut Spiceland, Sepe, dan Nelson dalam bukunya Intermediate accounting (2019), account payable direkam pada saat penerimaan barang atau jasa dan dibayar kemudian dalam periode berikutnya.

Offset debit untuk entri ini umumnya masuk ke akun pengeluaran untuk barang atau jasa yang dibeli secara kredit. Debit juga bisa ke akun aset jika barang yang dibeli adalah aset yang dapat dikapitalisasi.

Baca juga: Mekanisme Debit dan Kredit dalam Pencatatan Akuntansi

Ketika tagihan dibayar, akuntan mendebit utang dagang untuk mengurangi saldo kewajiban. Kredit offset dibuat ke rekening kas, yang juga mengurangi saldo kas.

Contohnya, sebuah bisnis mendapat faktur 500 dollar AS untuk perlengkapan kantor. Ketika departemen AP menerima faktur, ia mencatat kredit 500 dollar AS dalam utang dagang dan debit 500 dollar AS untuk biaya persediaan kantor.

Debit 500 dollar AS ke biaya pasokan kantor mengalir melalui laporan laba rugi pada saat ini, sehingga perusahaan telah mencatat transaksi pembelian meskipun uang tunai belum dibayarkan.

Perusahaan kemudian membayar tagihan, dan akuntan memasukkan kredit 500 dollar AS ke rekening kas dan debit sebesar 500 dollar AS ke utang dagang.

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Investopedia
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi