KOMPAS.com - Manusia dikaruniai kemampuan berbahasa untuk saling berkomunikasi menggunakan bahasa. Apa saja fitur rancangan bahasa manusia? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini!
Bahasa manusia sangat unik karena tidak ada makhluk lain yang bisa berbahasa seperti manusia.
Sistem komunikasi bahasa manusia dirancang secara khusus untuk digunakan oleh manusia saja.
Ada 16 macam rancangan bahasa manusia. Apa sajakah itu? Simaklah penjelasan di bawah ini
Baca juga: Pengertian Bahasa dan Fungsinya
Bahasa dapat diucapkan melalui ujaran atau ucapan dan didengar oleh siapa pun. Kegiatan ini melibatkan artikulator manusia, yaitu mulut dan telinga.
2. Broadcast transmission & directional receptionPesan yang terkandung di dalam bahasa dapat disebar dan disampaikan ke orang lain dan pendengar dapat menangkap pesan tersebut.
Orang lain yang bukan merupakan lawan bicara kita pun juga dapat menangkap pesan yang kita ucapkan secara langsung.
Baca juga: Proses Komunikasi: Pengertian dan Contohnya
3. Transitoriness (rapid fading)Bahasa yang diucapkan bersifat sementara karena diucapkan secara real time.
Ketika pembicara sudah selesai bicara, ucapan yang dilontarkan oleh si pembicara juga ikut menghilang.
4. InterchangeabilityBahasa dapat dibicarakan dan didengar secara bersamaan.
Pembicara dapat mengubah posisinya menjadi pendengar, begitu juga sebaliknya, untuk berbicara atau mendengar ucapan.
Baca juga: Proses Berbicara pada Manusia
5. Complete feedbackPembicara dapat mengetahui apa yang sedang ia bicarakan. Oleh karena itu, pembicara memiliki kemampuan untuk mengintropeksi dirinya sendiri mengenai apa yang telah diucapkan.
Pembicara dapat memperbaiki perkataannya ketika salah bicara (self monitoring).
6. SpecializationBahasa manusia dikhususkan untuk berkomunikasi dan bertukar informasi secara detail.
Semua jenis komunikasi yang dilakukan manusia, seperti berteriak, tertawa, atau berbisik dilakukan untuk berkomunikasi.
7. SemanticityBaca juga: Linguistik Semantik: Pengertian dan Jenisnya
Gagasan yang terkandung di dalam bahasa si pembicara dapat memiliki makna tertentu, bergantung kepada konteks yang sedang dibicarakan.
8. ArbitrarinessBahasa bersifat manasuka. Artinya, tidak ada batasan tertentu dalam berkomunikasi menggunakan bahasa.
Bunyi bahasa tidak memiliki hubungan yang logis dengan hal yang dibicarakan.
9. DiscretenessSetiap kata dan fonem dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Contohnya, kita dapat membedakan antara bunyi /k/ dengan bunyi /g/.
10. DisplacementBahasa dapat digunakan untuk membicarakan kejadian yang sudah terjadi pada masa lalu, masa sekarang, maupun yang belum terjadi dan akan terjadi pada masa depan.
Baca juga: Laras Bahasa: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
11. Productivity/opennessKita dapat menghasilkan ragam bahasa baru dengan makna yang baru juga.
Contohnya seperti bahasa slang atau bahasa gaul yang ada pada zaman sekarang. Oleh karena itu, bahasa memiliki ciri produktif.
12. TraditionBerbahasa merupakan sebuah tradisi. Bahasa diajarkan secara turun menurun dari generasi terdahulu sampai ke generasi sekarang.
13. Duality of patterningSuatu simbol bahasa yang tidak memiliki makna bisa bergabung dengan simbol lain dan menghasilkan makna yang baru.
14. PrevaricationBahasa dapat digunakan untuk mengucapkan hal yang masih berupa dugaan atau belum tentu benar.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya
15. ReflectivenessKita bisa menggunakan bahasa untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
16. LearnabilityBahasa dapat dipelajari oleh siapa pun. Kita bisa memahami bahasa baru jika kita mempelajarinya.
Referensi:
- Harley, T. A. (2014). The Psychology of Language: From Data to Theory (Fourth Edition). New York: Psychology Press.
- Hockett, C. D. (1960). The origin of speech. Scientific American, 203(3), 88–96.