Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Bayi Berkomunikasi Sebelum Mengenal Bahasa?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/GOLFX
Ilustrasi orangtua menyentuh bibir bayi.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Saat bayi lahir ke dunia, bayi akan mulai mengenal dunia sosial. Dunia sosial tersebut mencakup sistem komunikasi manusia. 

Bayi tidak terlahir bisu. Walaupun mereka belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa yang lengkap seperti manusia dewasa. Namun, bayi memiliki sistem komunikasi bahasanya sendiri. 

Bayi bisa merespon apa yang mereka rasakan dari sekitarnya. Tetapi, mereka tidak bisa mengomunikasikan hal tersebut melalui satu kalimat utuh. 

Artinya, walaupun bayi belum bisa berbicara seperti manusia dewasa, bayi tetap bisa berkomunikasi menggunakan suara vegetatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Komunikasi Verbal

Suara vegetatif adalah suara-suara yang dihasilkan bayi secara natural untuk berkomunikasi atau merespon keadaan sekitarnya.

Contoh suara vegetatof adalah menangis, bersendawa, atau tertawa. 

Untuk bisa mencapai tahap mengucapkan satu kata, ada beberapa tahapan perkembangan bahasa yang dilalui oleh bayi yaitu:

Baca juga: Komunikasi Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

1. Ekspresi wajah (lahir - usia 3 minggu)

Ekspresi wajah merupakan tahap awal dari komunikasi bayi, salah satunya adalah tersenyum.

Senyum yang dilakukan oleh bayi dipercaya sebagai respons bayi terhadap perlakuan yang mereka terima, seperti saat orang tua menunjukkan mainan atau membunyikan mainan di hadapan mereka.

Bayi bisa tersenyum karena meniru orang lain yang tersenyum terlebih dahulu kepada mereka.

Hal tersebut akan menjadi stimulus bagi si bayi untuk ikut tersenyum.

Jadi, bayi akan mulai menyadari bahwa mereka bisa berinteraksi dengan orang lain melalui ekspresi wajah.

Baca juga: Mengapa Bayi Suka Mengisap Jempol?

2. Menghasilkan suara (usia 6 – 16 minggu)

Sekitar usia 6 minggu, bayi akan mulai mengeluarkan suara dari mulutnya.

Namun, suara yang dikeluarkan bayi masih berupa suara yang masih mentah, suara yang asal, tidak beraturan, dan tidak terstruktur.

Pada masa ini juga bayi mulai melibatkan emosi dan perasaannya untuk merespon keadaan sekitar.

Contohnya, saat merasa lapar, bayi akan mulai menangis dan saat merasa geli karena digelitiki, bayi akan tertawa.

Baca juga: Apa Bahaya Suara Keras terhadap Telinga Kita?

3. Vocal play (usia 16 minggu – 6 bulan)

Pada tahap vocal play, bayi akan mulai membentuk huruf-huruf vokal (a, i, u, e, o) melalui ucapannya. 

Tahap ini merupakan cikal bakal bayi untuk mengucapkan huruf konsonan.

Jadi, setelah bayi sudah lancar mengucapkan huruf vokal, bayi akan terdorong untuk mengucapkan bunyi-bunyi konsonan.

Baca juga: Pengertian Bahasa Menurut Ahli

4. Mengoceh (usia 6 - 9 bulan)

Tahapanoceh mengmerupakan tahap akhir sebelum bayi mulai bisa mengucapkan satu kata.

Pada tahap ini, bayi akan mencoba untuk menggabungkan potongan-potongan huruf vokal dan konsonan yang telah mereka ucapkan pada tahap vocal play. 

Mengoceh (babbling) dianggap sebagai latihan berbicara menggunakan suara. Saat mengoceh, bayi akan mengulang-ulang beberapa kata khusus yang sering mereka dengar dari sekitarnya.

Pada akhirnya, bayi akan mulai menyadari bahwa kata yang diulang tersebut merupakan kata yang digunakan pada situasi tertentu dan memiliki makna pada situasi tersebut.

Baca juga: Proses Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Setelah bayi melalui semua tahapan tersebut, bayi akan mulai berkomunikasi dengan bahasa yang dimulai dari mengucapkan satu atau dua kata.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bayi sudah bisa berkomunikasi sejak dilahirkan ke dunia walaupun belum bisa mengucapkan satu kata utuh.

Hanya saja, cara komunikasi mereka hanya mengandalkan suara suara asal yang tidak terstruktur.

Namun, suara-suara tersebut merupakan fondasi penting untuk membantu bayi dalam mengucapkan dan mengerti bahasa manusia.

Referensi:

  • Foster-Cohen, S. H. (1999). An Introduction to Child Language Development. New York: Longman.
  • Harley, T. A. (2014). The Psychology of Language: From Data to Theory (Fourth Edition). New York: Psychology Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi