KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis dan keuangan, pemahaman yang kuat tentang neraca sangatlah penting.
Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang paling fundamental dan sering digunakan dalam mengevaluasi kesehatan finansial sebuah entitas.
Baik itu perusahaan, organisasi nirlaba, maupun individu, neraca memberikan pandangan yang komprehensif tentang aset, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki pada suatu titik waktu tertentu.
Dalam artikel ini, kita akan menguraikan pengertian, komponen, dan manfaat dari neraca, memperdalam pemahaman tentang alat penting ini dalam konteks keuangan.
Baca juga: Neraca Perdagangan: Pengertian dan Fungsinya
Pengertian neraca
Menurut Jill Hart dalam bukunya Management Accounting: Principles and Applications (2012), neraca adalah sebuah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu.
Dilansir dari Investopedia, istilah neraca mengacu pada laporan keuangan yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada titik waktu tertentu.
Neraca memberikan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian bagi investor dan mengevaluasi struktur modal perusahaan.
Singkatnya, neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki dan dimiliki perusahaan, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.
Neraca menganut persamaan akuntansi berikut, dengan aset di satu sisi, dan kewajiban ditambah ekuitas pemegang saham di sisi lain, seimbang:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham
Baca juga: Contoh Neraca Lajur dan Cara Membuatnya
Komponen neraca
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan neraca memiliki tiga komponen, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham. Berikut merupakan penjelasannya:
AsetAset adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh entitas yang memiliki nilai ekonomi. Aset dapat berupa properti, uang tunai, piutang, investasi, peralatan, dan banyak lagi.
Dalam neraca, aset dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (non-current assets).
Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi normal entitas tersebut. Contohnya termasuk kas, piutang, dan persediaan.
Sementara itu, aset tidak lancar adalah aset yang diperkirakan akan digunakan atau diubah menjadi uang dalam waktu lebih dari satu tahun. Ini mencakup aset tetap seperti tanah, bangunan, mesin, dan investasi jangka panjang.
Baca juga: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
Kewajiban adalah semua hutang dan kewajiban keuangan lainnya yang dimiliki oleh entitas pada saat tertentu. Ini mencakup hutang dagang, utang obligasi, pinjaman bank, dan kewajiban lainnya.
Seperti halnya aset, kewajiban juga dapat dibagi menjadi dua kategori utama: kewajiban lancar (current liabilities) dan kewajiban tidak lancar (non-current liabilities).
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal, seperti utang dagang dan pembayaran yang harus dilakukan dalam waktu dekat.
Kewajiban tidak lancar, di sisi lain, adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun, seperti utang jangka panjang dan obligasi.
Baca juga: Cara Menyusun Neraca Saldo
Ekuitas pemegang sahamEkuitas pemegang saham adalah uang yang dapat diatribusikan kepada pemilik bisnis atau pemegang sahamnya. Ini juga dikenal sebagai aset bersih karena setara dengan total aset perusahaan dikurangi kewajibannya atau utang yang harus dibayar kepada non-pemegang saham.
Ekuitas pemegang saham terdiri dari beberapa elemen, seperti modal saham, laba ditahan, cadangan, dan dividen tunggakan.
Manfaat neraca
Terlepas dari ukuran perusahaan atau industri di mana beroperasi, ada banyak manfaat dari membaca, menganalisis, dan memahami neraca. Berikut merupakan beberapa manfaat neraca:
- Neraca membantu menentukan risiko
Laporan keuangan ini mencantumkan semua yang dimiliki perusahaan dan semua utangnya. Sebuah perusahaan akan dapat dengan cepat menilai apakah telah meminjam terlalu banyak uang, apakah aset yang dimilikinya tidak cukup likuid, atau apakah ia memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi permintaan saat ini.
Baca juga: 3 Jenis Neraca Saldo Beserta Penjelasannya
- Neraca dapat mengamankan modal
Perusahaan biasanya harus memberikan neraca kepada pemberi pinjaman untuk mendapatkan pinjaman bisnis.
Sebuah perusahaan juga biasanya harus memberikan neraca kepada investor swasta ketika mencoba untuk mengamankan pendanaan ekuitas swasta.
Dalam kedua kasus tersebut, pihak eksternal ingin menilai kesehatan keuangan perusahaan, kelayakan kredit bisnis, dan apakah perusahaan akan dapat membayar hutang jangka pendeknya.
- Neraca dapat mempertahankan kinerja
Karyawan biasanya lebih suka mengetahui pekerjaan mereka aman dan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja dalam keadaan sehat.
Untuk perusahaan publik yang harus mengungkapkan neraca mereka, neraca memberi karyawan kesempatan untuk meninjau berapa banyak uang tunai yang dimiliki perusahaan, apakah perusahaan membuat keputusan cerdas ketika mengelola utang, dan apakah mereka merasa kesehatan keuangan perusahaan dalam kondisi baik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.