KOMPAS.com - Industrialisasi merupakan fenomena yang telah mengubah wajah masyarakat dan ekonomi secara global.
Dari pertanian tradisional hingga produksi massal modern, perkembangan ini telah membawa dampak yang signifikan bagi berbagai aspek kehidupan.
Menurut Buchholz dan Henretta dalam buku Cengage Advantage Books: Understanding American Government (2011), industrialisasi adalah pergeseran dari produksi rumah tangga yang didominasi oleh pertanian dan kerajinan tangan menuju produksi massal yang didominasi oleh industri.
Proses ini sering kali ditandai dengan penggunaan mesin dan teknologi baru dalam proses produksi, sehingga meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi.
Dilansir dari Penpoin, industrialisasi membawa efek positif dan negatif. Berikut merupakan penjelasannya:
Baca juga: Industrialisasi: Pengertian, Faktor, Ciri-ciri dan Proses
Dampak positif industrialisasi
Industrialisasi telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi di berbagai negara. Sebagai berikut:
- Barang tersedia dalam jumlah dan variasi yang berlimpah
Industrialisasi memungkinkan kita memiliki lebih banyak barang untuk dibeli dengan harga terjangkau. Mesin membantu pekerja menjadi lebih produktif, menghasilkan lebih banyak barang daripada sebelumnya.
Dengan demikian, harga dapat turun seiring dengan peningkatan output secara besar-besaran.
- Lebih banyak peluang kerja
Industrialisasi menciptakan banyak pekerjaan baru dalam sektor manufaktur. Pabrik-pabrik dan fasilitas produksi baru membutuhkan pekerja untuk mengoperasikan mesin, mengawasi produksi, melakukan perakitan, dan menjalankan berbagai tugas lainnya.
- Produktivitas kerja yang lebih tinggi
Mesin membantu pekerja menghasilkan lebih banyak output dan lebih cepat daripada melakukannya secara manual. Ini bahkan lebih signifikan karena, pada saat yang sama, teknologi produksi dan teknik berkembang lebih maju.
Baca juga: 4 Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
- Peningkatan pendapatan nasional
Bisnis manufaktur menambah nilai keluaran sektor primer dengan mengolahnya menjadi barang setengah jadi atau jadi. Akibatnya, kontribusi mereka terhadap produk domestik bruto meningkat.
- Meningkatnya standar hidup
Masyarakat memiliki akses ke barang-barang murah dan bervariasi. Akibatnya, mereka mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan untuk membuat hidup mereka lebih mudah dan produktif.
Di sisi lain, perluasan manufaktur menciptakan lebih banyak pendapatan bagi rumah tangga. Mereka mendapatkan upah yang lebih tinggi daripada yang diperoleh di sektor primer.
Dampak negatif industrialisasi
Selain membawa dampak positif, industrialisasi juga dapat memberikan konsekuensi negatif yang signifikan. Berikut beberapa contoh dampak negatif industrialisasi:
- Meningkatnya masalah sosial di perkotaan
Meskipun orang memiliki peluang ekonomi yang lebih baik di kota, semakin padat penduduk juga menimbulkan masalah lain seperti akses ke perumahan dan masalah sosial lainnya.
Beberapa orang datang ke kota tanpa keterampilan yang memadai. Mereka menganggur tetapi membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Ini dapat menyebabkan meningkatnya kejahatan di daerah perkotaan.
Baca juga: Faktor Penyebab dan Dampak Pengangguran
- Pencemaran lingkungan
Masalah lingkungan seperti sampah muncul di perkotaan. Dengan populasi yang padat, sampah menumpuk setiap hari, dan tanpa membangun sistem pengolahan limbah yang memadai, menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti polusi air.
- Berkurangnya sumber daya alam
Industrialisasi menyebabkan peningkatan permintaan sumber daya alam sebagai bahan baku. Pesatnya pertumbuhan manufaktur menyebabkan perilaku eksploitatif, menipisnya sumber daya alam, dan menghancurkan kelestarian lingkungan.
Baca juga: 10 Cara Melestarikan Sumber Daya Alam
- Meningkatnya pengangguran struktural di sektor pertanian
Urbanisasi mengakibatkan depopulasi daerah pedesaan. Itu menimbulkan masalah di sektor pertanian karena sulit untuk merekrut pekerja yang cukup.
- Eksploitasi pekerja
Kondisi kerja yang menyedihkan dan perekrutan pekerja di bawah usia yang layak dapat menjadi praktik umum selama industrialisasi.
Permintaan tenaga kerja yang besar membuat para pekerja tidak memiliki kekuatan tawar yang kuat. Selain itu, sistem regulasi dan organisasi buruh seringkali belum berkembang dengan baik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.