Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Minang, Mulai dari Tradisi hingga Budaya

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Suku Minang berasal dari provinsi Sumatera Barat. Suku Minang dikenal sebagai salah satu suku besar yang mendiami posisi pesisir pantai Sumatera.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Suku Minang (Minangkabau) berasal dari Provinsi Sumatra Barat. Suku Minang dikenal sebagai salah satu Suku besar yang mendiami posisi pesisir pantai Sumatra.

Apa saja tradisi dan budaya Suku Minang? Tradisi dan budaya Suku Minang adalah:

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Daftar Suku Bangsa di Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matrilineal

Matrilineal adalah salah satu budaya terkenal dari Suku Minang. Berdasarkan asal-usulnya, budaya ini menandai momen penting munculnya Suku Minang.

Pada zaman dahulu, Suku Minang masih menjadi bagian dari Suku Melayu. Kemudian, Suku Minang mulai dibedakan dari Suku Melayu karena sistem kekerabatan yang mereka anut.

Suku Minang cenderung masih berpegang teguh pada budaya matrilineal sementara Suku Melayu umumnya menganut budaya patrilineal.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Sistem Kekerabatan Patrilineal serta Matrilineal

Matrilineal adalah sistem kekerabatan atau keturunan yang ditarik dari pihak ibu.

Dalam budaya ini, keturunan dari pihak ibu dianggap memiliki kedudukan yang lebih penting dibandingkan keturunan dari pihak ayah.

Pada kehidupan sosial masyarakat matrilineal, perempuan memiliki peran utama.

Contohnya saat penentuan warisan, penentuan maskawin pernikahan, hingga penentuan nama anak yang diambil dari nama ibu.

Baca juga: Pengertian Suku Bangsa Menurut Ahli

Budaya rantau

Umumnya, orang Minang dikenal sebagai perantau. Rantau merupakan budaya berpergian jauh untuk mencari nafkah dan membangun kehidupan baru.

Berdasarkan asal-usulnya, rantau dikenal sebagai tempat untuk kembali dan mencari kehidupan bagi masyarakat Minang.

Ketika anak laki-laki dari Suku Minang sudah mulai dewasa, mereka harus meninggalkan rumah karena rumah dianggap miliki anak perempuan.

Oleh karena itu, banyak laki-laki dari Suku Minang yang merantau dari tempat asalnya. Dari sinilah muncul istilah rantau tersebut.

Baca juga: Tari Piring, Tarian Tradisional Khas Minangkabau

Rumah gadang

Rumah gadang adalah rumah tradisional Suku Minang. Rumah gadang memiliki arti rumah yang ditempati oleh keluarga.

Rumah gadang juga disebut sebagai rumah gonjong karena bentuk atapnya yang bergonjong-gonjong dan menjulang.

Bentuk atap rumah gadang memiliki keterkaitan dengan asal-usul kejadian pada masyarakat Minang yang menang melawan raja dari Jawa dengan menaiki kerbau. Oleh sebab itu, atap rumah gadang menyerupai bentuk tanduk kerbau.

Bentuk tanduk kerbau pada atap rumah gadang juga disebut sebagai simbol kemenangan atas peristiwa tersebut.

Baca juga: Rumah Gadang, Rumah Adat Minangkabau Sumatra Barat

Alat musik saluang

Saluang adalah alat musik tiup tradisional khas Suku Minang. Alat musik ini terbuat dari bambu. 

Alat musik saluang dipercaya memiliki mantra tersendiri yang dapat memengaruhi pendengarnya.

Mantra tersebut dikenal sebagai Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantra tersebut adalah sebagai berikut.

“Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun – tagun, aia mailia tahanti – hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia.....”

Baca juga: Tari Payung, Berawal dari Pertunjukan Sandiwara di Minangkabau

Tari piring

Tari piring merupakan salah satu tarian khas Suku Minangkabau. Tari ini menggunakan properti piring yang diletakkan di kedua tangan penari sehingga tarian ini dinamai tari piring.

Awalnya, tari ini merupakan tarian persembahan sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah.

Saat ini, Tari piring sering ditampilkan di berbagai acara resmi sebagai bentuk hiburan maupun bentuk penyambutan kepada pendatang atau tamu.

Referensi:

  • Anggun, T. G. (2016, November 25). Saluang. Retrieved from Portal Resmi Provinsi Sumatra Barat: https://sumbarprov.go.id/home/news/9281-saluang
  • Habibi, G. (2018). Rumah Gadang yang Tahan Gempa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
  • Sjafnir Abu Nain, R. I. (1988). Kedudukan dan Peranan Wanita dalam Kebudayaan Suku Minangkabau. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi