Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Kebijakan Moneter Kontraktif dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/MDART10
Ilustrasi gedung bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kebijakan moneter kontraktif adalah serangkaian tindakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian.

Tujuan utama dari kebijakan moneter kontraktif adalah untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi tingkat pengeluaran dan investasi dalam masyarakat.

Melansir Investopedia, kebijakan moneter kontraktif adalah ukuran moneter untuk mengurangi pengeluaran pemerintah atau tingkat ekspansi moneter oleh bank sentral. Kebijakan moneter kontraktif adalah alat ekonomi makro yang digunakan untuk memerangi kenaikan inflasi.

Baca juga: Di Indonesia Kebijakan Moneter Dilakukan Oleh Siapa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan kebijakan moneter kontraktif

Tujuan utama dari kebijakan moneter kontraktif adalah:

Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, kebijakan moneter kontraktif bertujuan untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.

Dalam jangka panjang, inflasi yang tinggi dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Kebijakan moneter kontraktif juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kondisi overheating ekonomi, di mana permintaan domestik melebihi kapasitas produksi maksimal yang dapat ditangani oleh perekonomian.

Hal ini dapat mengarah pada masalah seperti lonjakan harga barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat merusak stabilitas ekonomi.

Baca juga: Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Contoh kebijakan moneter kontraktif

Beberapa contoh kebijakan moneter kontraktif meliputi:

Salah satu instrumen yang paling umum digunakan dalam kebijakan moneter kontraktif adalah kenaikan tingkat suku bunga.

Bank sentral dapat meningkatkan suku bunga acuan untuk mengurangi minat pinjaman dan investasi masyarakat, sehingga mengurangi jumlah uang beredar.

Bank sentral juga dapat memberlakukan kebijakan yang mendorong bank-bank komersial untuk memperketat persyaratan kredit.

Dengan mempersulit akses ke kredit, bank sentral dapat mengurangi belanja konsumen dan investasi perusahaan, mengurangi tekanan inflasi.

Bank sentral dapat menjual sekuritas negara atau instrumen keuangan lainnya ke pasar terbuka. Dengan melakukan penjualan ini, bank sentral mengurangi jumlah uang yang tersedia di pasar, mengurangi likuiditas dan mendorong suku bunga naik.

Baca juga: 3 Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia yang Sering Dipakai BI

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Investopedia
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi