KOMPAS.com - Istilah postmodern diartikan untuk menunjukkan reaksi yang muncul dari dalam modernisme.
Sebuah gerakan yang menolak modernisme dalam birokrasi museum dan akademi. Menjelaskan siklus sejarah baru yang dimulai sejak berakhirnya dominasi barat, surutnya individualisme, kapitalisme, dan kristianitas, serta kebangkitan budaya non barat, hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembangan selanjutnya, seni khususnya seni rupa telah terjadi pemilahan antara seni murni (pure art) dan seni pakai (applied art/useful art). Dalam konteks ini, postmodern dengan konsep pluralismenya telah menghapus pemilahan atau hierarki antara seni dan desain.
Prinsip modernisme telah diubah menjadi form follow fun. Kedudukan fungsi yang selama ini diagung-agungkan oleh kalangan modernisme mengalami pergeseran pada era postmodern.
Yuk, mengenal lebih dekat dengan seni rupa postmodern!
Ciri-ciri seni rupa postmodern
Adapun ciri-ciri dari seni rupa postmodern, yaitu:
- Lebih menekankan emosi daripada rasio
- Menekankan media daripada isi
- Menekankan tanda daripada makna
- Menekankan kemajemukan daripada penunggalan
- Menekankan permainan daripada keseriusan
Baca juga: Pengertian dan Tokoh Seni Rupa Orphisme, Bauhaus, Kinetic, dan Optic Art
Perbedaan seni rupa postmodern dan modern
Perbedaan karya seni rupa postmodern dan modern adalah:
- Postmodern dimulai tahun 1968, sedangkan modern dimulai pada tahun 1890
- Postmodern menentang pemikiran logis, sedangkan modern didasarkan pada pemikiran logis
- Postmodern menganggap karya seni dapat terpengaruh oleh media, sedangkan modern menggap karya seni adalah otentik
- Postmodern dapat dituangkan dalam bentuk digital, sedangkan modern dipadang sebuah karya unik dari seniman.
Bahasa estetik postmodern
Wacana estetik postsmodern mencerminkan bahwa tanda dan makna pada estetika postmodern bersifat tidak stabil, mendua, dan plural (polisemi).
Dalam wacana ini, lebih ditekankan pada permainan tanda, keterpesonaan pada permukaan, dan diferensi daripada makna-makna ideologis yang bersifat stabil dan abadi. Bahasa estetik postmodern bersifat hiperriil dan ironik yang meliputi:
PastichePastiche adalah karya sastra, seni, atau arsitektur yang disusun dari elemen-elemen yang dipinjam dari berbagai pengarang, seniman, atau arsitek dari masa lalu.
ParodiParodi adalah sebuah komposisi dalam karya sastra, seni, atau arsitektur yang di dalamnya. Kecenderungan pemikiran dan ungkapan khas dalam diri seorang pengarang, seniman, arsitek, atau gaya tertentu diimitasi (imitasi yang ditandai oleh kecenderungan ironik) sedemikian rupa untuk membuatnya humoristik atau absurd.
Baca juga: Pengertian dan Tokoh Seni Rupa Neoklasikisme, Romantisme, dan Naturalisme
KitschKitsch dalam bahasa estetik postmodern sering ditafsirkan sebagai sampah artistik atau sering pula didefinisikan sebagai selera rendah karena lemahnya ukuran atau kriteria estetis.
CampCamp adalah satu bentuk dan dysme (tanpa identitas seks) dan karenanya menyanjung tinggi kevulgaran. Camp sering menekankan dekorasi, tekstur, permukaan sensual, dan gaya dengan mengorbankan isi.
SkizofreniaSkizofrenia didefinisikan sebagai putusnya rantai pertandaan, yaitu rangkaian sintagmatis penanda yang bertautan dan membentuk satu ungkapan atau makna.
Referensi:
- Rath, A. (2011). Contextualizing Contemporary Art: Propositions Of Critical Artistic Practice In Seni Rupa Kontemporer In Indonesia. Cornell University Library.
- Sucitra, I. G. (2015). Wacana Postmodern dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Journal of Contemporary Indonesia Art.