Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inventory Turnover: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Lenush
Ilustrasi gudang penyimpanan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, manajemen persediaan adalah aspek yang sangat penting. Salah satu konsep kunci dalam manajemen persediaan adalah inventory turnover atau perputaran persediaan.

Inventory turnover merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa sering persediaan perusahaan berputar selama periode waktu tertentu.

Ini mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menjual persediaan mereka dan menggantinya dengan persediaan baru. Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaan mereka.

Mengutip CFI, inventory turnover adalah berapa kali bisnis menjual dan mengganti stok barangnya selama periode tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Rumus Persediaan Akhir: Pengertian dan Metodenya

Ini mempertimbangkan harga pokok penjualan, relatif terhadap persediaan rata-rata selama setahun atau dalam periode waktu tertentu.

Dilansir dari laman Investopedia, invetory turnover dapat membantu bisnis membuat keputusan yang lebih baik tentang harga, manufaktur, pemasaran, dan pembelian. 

Cara menghitung inventory turnover ratio

Inventory Turnover Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mengelola persediaannya dengan menghitung berapa kali persediaan berputar selama periode waktu tertentu.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Inventory turnover ratio: Harga pokok penjualan/Rata-rata persediaan

Di mana:

Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan dan Contohnya

Contoh perhitungan inventory turnover ratio

Misalkan sebuah perusahaan memiliki Harga Pokok Penjualan (COGS) sebesar Rp 1.000.000,- dan rata-rata persediaan selama periode waktu tertentu adalah Rp 200.000,-. Maka, Inventory Turnover Ratio-nya adalah:

Inventory Turnover Ratio = Rp 1.000.000,- / Rp 200.000,-

Inventory Turnover Ratio =5

Jadi, dalam contoh ini, perusahaan memiliki Inventory Turnover Ratio sebesar 5.

Artinya, persediaannya berputar sebanyak lima kali dalam satu periode waktu tersebut. Semakin tinggi rasio ini, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya.

Baca juga: 5 Perbedaan Metode Periodik dan Perpetual dalam Pencatatan Persediaan

 

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Investopedia, CFI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi