KOMPAS.com - Beredarnya berita bohong atau hoaks memang membuat masyarakat resah.
Menurut Oxford Learner's Dictionaries, hoaks merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk membuat seseorang memercayai sesuatu yang tidak benar, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Selain itu, ketergantungan yang tinggi terhadap akses informasi di internet menyebabkan masyarakat rentan menerima berita bohong.
Dikutip dari buku Dinamika Kejahatan dan Pencegahannya (2022) oleh Kasmanto Rinaldi, maraknya peredaran hoaks di media sosial, telah memberikan dampak negatif yang sangat signifikan.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui
Beberapa dampak yang dihasilkan ialah sebagaimana berikut:
- Merugikan masyarakat, karena berita-berita hoaks berisi kebohongan besar dan fitnah.
- Memecah bela publik, baik mengatasnamakan kepentingan politik maupun organisasi agama tertentu.
- Memengaruhi opini publik, hoaks menjadi provokator untuk memundurkan masyarakat.
- Berita-berita hoaks sengaja dibuat untuk kepentingan mendiskreditkan salah satu pihak, sehingga bisa mengakibatkan adu domba terhadap sesama umat Islam.
- Sengaja ditujukan untuk menghebohkan masyarakat, sehingga menciptakan ketakutan terhadap masyarakat.
Dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya peredaran hoaks tersebut, maka masyarakat awam yang sangat dirugikan.
Upaya untuk meminimalkan tentu sangat diharapkan agar masyarakat kembali sadar dan berhati-hati.
Itulah pengertian dan dampak negatif yang ditimbulkan dari berita bohong atau hoaks.
Baca juga: 7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.