KOMPAS.com - Stratifikasi sosial adalah pembeda status secara vertikal dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, selalu ada beberapa hal yang dijadikan standar sebagai penentu lapisan stratifikasi sosial.
Makin tinggi lapisan sosial seseorang, orang tersebut akan makin dihargai dalam suatu masyarakat.
Sebaliknya, makin rendah posisi lapisan sosial seseorang maka makin kurang dihargai dalam masyarakat.
Tanpa disadari, fenomena sosial ini akan selalu ada karena adanya ketimpangan sosial.
Baca juga: Dampak Ketimpangan Sosial di Berbagai Bidang dan Upayanya
Umumnya, terdapat beberapa unsur yang dijadikan indikator dalam stratifikasi sosial. Hal tersebut meliputi:
- Keududukan (status)
- Peranan (role)
- Privilege
- Prestige
Untuk mengetahui penjelasan dari masing-masing unsur di atas, simaklah artikel ini secara lengkap!
Kedudukan (status)
Kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Umumnya, kedudukan disertai dengan hak, kewajiban, dan gaya hidup yang sesuai berdasarkan statusnya.
Baca juga: Status dan Peran Sosial dalam Studi Sosiologi
Suatu individu dapat memiliki lebih dari satu kedudukan. Walaupun demikian, seseorang akan disebut memiliki status yang tinggi jika dia mampu mengendalikan atau memengaruhi orang lain hingga dihargai oleh orang lain.
Dalam masyarakat, kedudukan dibagi berdasarkan 3 kategori, yaitu:
- Ascribed status = Status yang didapat dari garis keturunan.
- Achieved status = Status yang didapat dari usaha dan kerja keras.
- Assigned status = Status yang didapat dari pemberian masyarakat karena jasanya.
Peranan (role)
Peran adalah aktivitas yang dilakukan oleh suatu individu berdasarkan kedudukannya.
Artinya, kedudukan seseorang akan menentukan peran yang akan dijalaninya. Dengan kata lain, peran dan kedudukan adalah dua hal yang saling berhubungan.
Jika seseorang memiliki kedudukan, ia akan mendapatkan peran yang harus dilaksanakan sesuai dengan aturan dari kedudukan tersebut.
Ada norma-norma yang harus dipenuhi dari suatu status sosial.
Baca juga: Peran Kepemimpinan dalam Organisasi
Peran cenderung bersifat sebagai fungsi dari suatu individu dalam kehidupan sosial. Fungsi itu didasari dari status yang dimiliki oleh individu dalam masyarakat.
Contohnya, seorang dokter memiliki peran untuk memeriksa pasien, mengobati pasien, dan meresepkan obat kepada pasien.
Privilege
Privilege adalah keuntungan berupa hak istimewa yang didapat oleh seseorang dari pengaruh kedudukan sosialnya di masyarakat.
Umumnya, privilege akan secara otomatis didapat oleh suatu individu ketika mereka berada pada lapisan sosial yang lebih tinggi.
Makin tinggi lapisan sosial mereka maka makin banyak privilege yang akan didapat.
Baca juga: Stratifikasi Sosial dan Sifatnya
Salah satu aspek yang sangat menentukan privilege seseorang adalah ekonomi.
Suatu privilege akan dengan mudah didapat jika individu tersebut memiliki harta dan kekayaan yang memumpuni.
Selain itu, status ekonomi suatu individu akan memperlebar privilege seseorang terhadap hal lainnya. Contohnya seperti relasi, jabatan, kekuasaan, dan yang lainnya.
Prestige
Prestige adalah penghargaan atau reputasi yang didapat dari kesuksesan seseorang berdasarkan status yang telah dia dapat. Penghargaan ini dapat berupa penghormatan dari orang lain.
Dengan kata lain, prestige adalah bentuk timbal balik yang menguntungkan yang didapat dari status suatu individu.
Contohnya, seorang dokter akan lebih dihormati di suatu desa terpencil yang jauh dari akses rumah sakit.
Hal tersebut karena status dan peran dari dokter tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa itu untuk kelangsungan hidup mereka.
Baca juga: 6 Contoh Komunikasi Kelompok dalam Kehidupan Sehari-hari
Referensi:
- Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2023, December 19). social status. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/topic/social-status
- Juniati, R. (2021). Mobilitas Sosial, Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial. In Pengantar Sosiologi Umum: Menelusuri Kajian-Kajian Sosiologi. Yogyakarta: Deepublish.