KOMPAS.com – Setiap manusia memiliki identitas sebagai individu dan anggota kelompok.
Identitas individu adalah kumpulan dari karakteristik unik, nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman yang membedakan seseorang dari individu lainnya.
Sementara itu, identitas kelompok mengacu pada afiliasi atau asosiasi seseorang dengan kelompok tertentu, yang dapat didasarkan pada kesamaan karakteristik, kepentingan, atau tujuan.
Identitas kelompok dapat mencakup hal seperti identitas etnis, identitas keagamaan, identitas nasional, identitas gender, atau identitas keanggotaan dalam organisasi atau komunitas tertentu. Identitas kelompok memainkan peran penting dalam membentuk hubungan sosial, solidaritas, dan kohesi di antara anggota kelompok tersebut.
Baca juga: Pengertian Identitas Sosial Menurut Ahli
Yuk, Kita belajar mengenai identitas individu dan kelompok!
Identitas individu
Identitas individu mencakup berbagai aspek seperti nama, usia, jenis kelamin, suku bangsa, agama, keahlian, minat, dan pengalaman hidup.
Identitas individu membentuk gambaran yang kompleks tentang siapa seseorang dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Faktor pembentuk identitas individuFaktor dari dalam individu dipengaruhi oleh pembawaan secara alami. Sementara itu, faktor dari luar individu dipengaruhi oleh kondisi sosial dan alam. Ada beberapa faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut:
- Faktor biologis
Manusia memiliki karakter berdasarkan gen yang diwariskan kedua orang tuanya. Karakter tersebut terlihat pada ciri-ciri fisik manusia seperti tinggi badan, bentuk tubuh, bentuk rambut, dan warna kulit.
Meskipun demikian, perwatakan atau sifat-sifat manusia dapat dibentuk atau berkembang melalui proses sosialisasi dengan individu lain atas kelompok
- Faktor kelompok
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Jika individu bergabung dalam kelompok tertentu, berarti individu mulai percaya pada Ingkungan kelompok tersebut untuk memberikan pengaruh positif atau negatif dalam dirinya.
Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas kepada anggotanya. Pengalaman anggota kelompok juga diperoleh melalui interaksi dengan kelompok lain.
- Faktor geografis
Faktor geografis atau alam dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan seseorang harus menyesuaikan diri terhadap kondisi alam. Penyesuaian diri terhadap pola perilaku masyarakat dan kebudayaannya pun dipengaruhi oleh alam.
Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di daerah empat musim cenderung memiliki etos kerja tinggi, terutama pada musim panas karena harus mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin.
- Faktor kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan tersebut berkaitan dengan nilai dan norma sosial masyarakat Selanjutnya, kebudayaan berkembang menjadi cara/jalan hidup masyarakat.
Budaya tersebut dapat diamati melalui adat atau kebiasaan masyarakat, mata pencaharian, hasil kesenian, ilmu pengetahuan, dan bahasa masyarakat. Oleh karena itu, budaya dapat berkembang menjadi identitas individu karena dipelajari dan diterapkan melalui proses belajar di lingkungan sosial.
Baca juga: Jawaban dari Soal Identitas Unik yang Membedakannya
Identitas kelompok
Kelompok merupakan kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Salah satu ikatan yang membentuk kelompok adalah identitas kolektif yang disepakati menjadi penanda suatu kelompok.
Identitas kolektif terbentuk karena adanya kesamaan antaranggota kelompok seperti kesamaan pemikiran, kepentingan, tujuan, ciri fisik, dan keturunan.
Contoh identitas kelompok adalah Anda sebagai pelajar sekolah menengah atas (SMA) menyebut teman-teman sekolah Anda dengan "kami" atau "kita" Sementara itu. Anda menyebut pelajar dari sekolah lain dengan "mereka".
Berdasarkan pembahasan di atas, identitas kelompok terbentuk karena individu bergabung dalam kelompok. Pembentukan identitas sosial dapat dijelaskan melalui tiga model pembentukan identitas berikut:
- Model kategorisasi diri
Teori kategorisasi diri (self categorization theory) menjelaskan bahwa aspek-aspek psikologis memengaruhi terbentuknya sebuah kelompok. Teori ini berasumsi bahwa setiap individu menjadi bagian kelompok sehingga cenderung menonjolkan keunggulan-keunggulan kelompoknya sendiri ketika berhadapan dengan kelompok lain.
Teori kategorisasi diri juga menjelaskan tentang kesadaran terhadap keanggotaan dalam kelompok yang dapat digunakan untuk membedakan satu individu dengan individu lain dari kelompok berbeda.
- Model perbandingan sosial
Teori perbandingan sosial (social comparison theory) memiliki asumsi utama bahwa setiap individu cenderung akan membanding-bandingkan dirinya dengan individu lain. Perbandingan tersebut berdasarkan sifat-sifat dan atribut-atribut yang mirip dengannya guna mendapatkan evaluasi positif terhadap konsep dirinya.
Dalam hubungan antarindividu perbandingan sosial lebih berfungsi sebagai strategi pemulihan kritis di level identitas individu. Sementara itu, dalam hubungan antarkelompok perbandingan sosial berfungsi sebagai strategi pemulihan krisis yang terjadi dalam identitas kelompok.
Perbandingan sosial bertujuan memaksimalkan perbedaan-perbedaan antarkelompok dan meminimalkan perbedaan-perbedaan dalam kelompok.
- Model interaksional
Model interaksional menjelaskan bahwa identitas sosial individu tidak hanya terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai yang berkembang dalam kelompok. Identitas sosial individu juga ditentukan oleh kemampuan individu dalam membangun interaksi sosial dengan sesama anggota kelompok dan anggota kelompok lain.
Identitas individu dan kelompok tidak dapat dipisahkan. Kondisi tersebut terjadi karena identitas sosial diperoleh melalui internalisasi nilai-nilai yang berkembang dalam kelompoknya. Internalisasi nilai- nilai sosial dilakukan melalui proses sosialisasi.
Selain itu, hubungan sosial dengan anggota kelompok lain juga memengaruhi pembentukan identitas sosial anggota kelompok.
Baca juga: Unsur Identitas Nasional
Referensi:
- Nendissa, J. E. (2022). Teori Konflik Sosiologi Modern Terhadap Pembentukan Identitas Manusia. Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan.
- Sofyan Sjaf, L. M. (2012). Pembentukan Identitas Etnik di Arena Ekonomi Politik Lokal . Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan.