Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ElizaNavianaDamayanti
Gejala sosial merupakan fenomena sosial yang dapat diamati dalam kehidupan masyarakat.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Gejala sosial merupakan fenomena sosial yang dapat diamati dalam kehidupan masyarakat.

Gejala sosial muncul karena pengaruh perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat menyangkut proses interaksi sosial antarindividu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.

Gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat secara umum dapat dibedakan menjadi dua bentuk. Pertama, gejala sosial positif. Jenis gejala ini mempengaruhi munculnya fenomena-fenomena sosial yang bersifat positif pula.

Kedua, gejala sosial yang bersifat negatif. Jenis gejala ini mempengaruhi munculnya fenomena-fenomena sosial yang bersifat negatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat berbagai gejala sosial dalam masyarakat berdasarkan penyebabnya. Ada gejala sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial, penyimpangan sosial, dan perkembangan zaman heterogenitas sosial. 

Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan perilaku, nilai sosial yang dipegang, dan norma yang dijalankan oleh masyarakat.

Baca juga: 3 Faktor Internal yang Memengaruhi Terjadinya Perubahan Sosial

Perubahan yang dialami oleh masyarakat dapat dipicu oleh berbagai gejala sosial seperti berikut:

Globalisasi diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal sehingga masyarakat seluruh dunia menjadi saling terhubung disemua aspek kehidupan.

Globalisasi dikatakan sebagai sistem ekonomi dan budaya global yang menyebabkan manusia diseluruh dunia menjadi kesatuan masyarakat tunggal. Globalisasi dalam bidang ekonomi ditandai dengan kemunculan berbagai perusahaan multinasional diberbagai negara.

Dampak positif bagi masyarakat adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena perusahaan multinasional menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan konsumsi masyarakat karena ketersediaan barang yang beraneka ragam dan munculnya berbagai budaya baru yang digemari masyarakat.

Westernisasi merupakan kecenderungan untuk menjadi sama dengan perilaku masyarakat barat dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya.

Negara barat yang dimaksud dalam istilah ini mengacu pada negara maju dibelahan bumi barat. Jadi, bukan hanya pengaruh dari negara Amerika Serikat.

Westernisasi dapat melunturkan rasa nasionalisme seseorang, menghilangkan jati diri bangsa, dan mematikan kreativitas seseorang akibat peniruan budaya barat secara berlebihan.

Beberapa aspek yang mengindikasikan adanya westernisasi sebagai berikut:

    1. Berubahnya perilaku masyarakat
    2. Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal
    3. Berubahnya cara hidup masyarakat

Pola hidup modern adalah proses pergeseran sikap, karakter, dan perilaku masyarakat sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia terkini. Titik awal modernisasi paling terkenal adalah revolusi Inggris yaitu perubahan masyarakat agraris menjadi industry.

Adapun ciri-ciri modernisasi sebagai berikut:

    1. Cara berfikir ilmiah
    2. Tingkat organisasi tinggi
    3. Sentralisasi wewenang yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan
    4. Penciptaan iklim yang mendukung modernisasi
    5. Sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
    6. Sistem administrasi negara yang baik
  • Sikap mengutamakan kepentingan duniawi (Hedonisme)

Hedonisme dapat diartikan sebagai paham yang melihat kesenangan dan kenikmatan menjadi tujuan hidup. Hedonisme menyebabkan seseorang tidak mengindahkan nilai dan normal sosial, menolak kerja keras, serta tidak memiliki etos kerja. 

Hedonisme sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat. Kecenderungan hedonisme tidak hanya muncul di perkotaan, tetapi juga didaerah pedesaan seperti geng motor, keengganan menyelesaikan wajib belajar pendidikan dasar, mabuk-mabukan, nongkrong, dan perjudian

  • Sikap hidup boros (Konsumerisme)

Konsumsi yang berlebihan sering dianggap sebagai gaya hidup manusia modern. Manusia modern dipandang harus selalu mengikuti perkembangan terkini, mulai dari pakaian, makanan, tempat tinggal, aksesoris, sampai gadget. 

Masyarakat terutama remaja, eksekutif muda, dan kalangan pekerja merasa perlu mengikuti perkembangan terkini dengan cara membeli barang model terbaru. Mereka cenderung tidak memperdulikan fungsi. Bahkan membeli barang yang diinginkan meskipun barang lama masih berfungsi baik.

Mereka juga tidak segan mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan barang bermerek hanya untuk bergaya, sekalipun terdapat barang yang lebih murah dengan kualitas relatif setara.

Menjelang hari raya atau peristiwa-peristiwa khusus, masyarakat sering terjebak dalam pola pikir konsumtif. Diskon besar dan berbagai penawaran menarik turut mendorong pola hidup konsumtif.

Diperlukan pikiran kritis dengan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membeli suatu barang, tidak membeli karena keinginan sesaat, tetapi atas dasar membutuhkan barang tersebut.

Baca juga: Perubahan Sosial: Pengertian dan Ciri-cirinya

Referensi:

  • Marius, J. A. (2006). Perubahan sosial. Jurnal Penyuluhan, Vol. 2, No. 2.
  • Roswida Sri Astuti, S. A.-J. (2023). Hakekat Perubahan Sosial. Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 5, No. 2.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi