KOMPAS.com - Dalam kehidupan masyarakat yang dinamis, interaksi akan selalu terjadi. Interaksi muncul di tengah-tengah masyarakat yang hidup secara bersama. Interaksi itu disebut sebagai interaksi sosial. Apa itu interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah sebuah proses ketika orang-orang saling berkomunikasi dan memengaruhi satu sama lain. Ketika berinteraksi, akan terjadi pertukaran ide dan gagasan di antara orang yang sedang berkomunikasi.
Baca juga: Macam-macam Interaksi Sosial beserta Contohnya
Interaksi dapat terjadi pada situasi apa pun. Contohnya, ketika kamu berdiskusi dengan teman sekelasmu tentang materi pelajaran, maka akan terjadi pertukaran ide mengenai materi tersebut.
Interaksi sosial menyangkut hubungan antara perorangan, antara perorangan dan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
Penyebab terjadinya interaksi sosial ada beberapa macam, yaitu:
- Imitasi
- Sugesti
- Identifikasi
- Simpati
Apa saja penjelasan dari keempat faktor tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Pengaruh Faktor Imitasi dalam Interaksi Sosial
Imitasi
Imitasi menyangkut peniruan tindakan dan tingkah laku yang dilakukan oleh orang lain. Peniruan ini dilakukan sebagai bentuk pembelajaran dalam berinteraksi.
Imitasi merupakan proses yang sangat penting dalam pembentukan interaksi sosial. Imitasi yang positif adalah ketika individu meniru perilaku yang mematuhi norma-norma dan nilai yang berlaku.
Namun, imitasi juga dapat mengarah ke hal yang negatif. Misalnya, ketika suatu individu meniru perilaku yang menyimpang seperti kejahatan dan kriminal.
Contoh dari imitasi adalah ketika seorang adik meniru perilaku kakaknya yang mengucapkan salam kepada orang lain.
Baca juga: Perilaku Menyimpang: Pengertian, Faktor Penyebab, Beserta Contohnya
Sugesti
Sugesti adalah proses ketika seseorang memberikan pandangan atau pengaruh dari dirinya kepada orang lain kemudian diterima oleh orang tersebut.
Sugesti akan memengaruhi pikiran orang lain. Oleh karena itu, jiwa dan cara pikir orang lain akan berpengaruh terhadap sugesti-sugesti tersebut.
Umumnya, orang yang tersugesti akan langsung menerima sugesti tersebut tanpa berpikir panjang.
Contoh dari sugesti adalah iklan produk kecantikan yang dapat memengaruhi penonton untuk membeli produk tersebut.
Baca juga: Mengenal Teori Pertukaran Sosial: Asumsi dan Sudut Pandang
Identifikasi
Identifikasi adalah tindakan ketika seseorang ingin menjadi sama seperti orang lain.
Pada identifikasi, seseorang tidak hanya sekadar meniru seperti pada imitasi, tetapi ingin menjadi seperti orang yang dia tiru. Dengan kata lain, identifikasi merupakan proses yang lebih dalam daripada imitasi.
Pada proses identifikasi, terdapat nilai-nilai dan kepercayaan orang lain yang dianut oleh orang yang melaukan identifikasi. Nilai-nilai tersebut dianggap sebagai suatu kelebihan sehingga layak untuk ditiru.
Umumnya, identifikasi terjadi tanpa disadari.
Contoh dari identifikasi adalah ketika seorang anak yang mengubah style berpakaiannya agar terlihat sama dengan idola korea favoritnya.
Baca juga: Identifikasi, Asesmen, dan Intervensi: Pengertian Beserta Contohnya
Simpati
Simpati adalah keadaan ketika seseorang merasa seolah-olah berada pada posisi orang lain. Perasaan simpati akan membuat orang mengerti hal yang dirasakan oleh orang lain.
Perasaan simpati timbul secara sadar. Hal ini karena adanya sebuah rasa ketertarikan dengan orang lain.
Contoh dari simpati adalah ketika orang merasa kasihan dengan orang lain yang mengalami musibah.
Referensi:
- Sihotang, A. P. (2008). Mengenal Sosiologi. Semarang: Semarang University Press.
- Soyomukti, N. (2010). Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.