Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 4 Puisi Karya Joko Pinurbo

Baca di App
Lihat Foto
web.usd.ac.id
Penyair Joko Pinurbo meninggal.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Seorang penyair ternama, Joko Pinurbo, tutup usia pada hari ini, Sabtu (27/4/2024) di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Puisi Joko Pinurbo mempunyai tempat tersendiri di kalangan penikmat sastra.

Hal ini dikarenakan karya puisi "Jokpin" memiliki perpaduan antara humor dan ironi yang dikemas secara apik dan jenaka.

Dilansir dari buku Kekasihku (2004) oleh Joko Pinurbo, berikut beberapa puisi karya Joko Pinurbo:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Puisi Lirik?

Kosong

Rumah masih saja terasa hampa walau sudah kuisi
dengan berbagai macam barang berharga.

Kamar tamu terasa sepi walau kau tahan menunggu
dalam rinduku. Kamar tidur terasa mati walau kau
rajin mendengkur dalam tidurku. Kamar mandi
terasa sunyi walau kau suka menggigil dalam mandiku.

Aku sering bengong dan pusing memikirkan apa
yang membuat rumahku terasa kosong dan asing.
Mudah-mudahan bukan karena aku terlampau banyak memasang fotoku di hampir semua dinding.

(2004)

Baca juga: Perbedaan Puisi Naratif dan Puisi Lirik

Rumah Sakit

Rumah adalah rumah sakit yang paling nyaman
dan murah, sebab, kalau mau, kau bisa sakit sepuasmu.
Ada perawat seksi yang, meskipun bawel, tak pernah
bosan menemanimu, sangat sabar mengasuh sakitmu
supaya makin kuat dan dewasa dan makin mengasihimu.
Sementara nafasmu terengah-engah dan nyerimu
bertambah parah, enak saja ia bicara, "Hanya orang lemah
yang tak mau sakit." Bahkan ia suka menantang,
"Kalau mau sakit, jangan setengah-setengah."

Perawat yang satu ini selalu hadir di setiap sudut rumah.
Di album foto yang banyak bercerita tentang masa kecil
kurang bahagia. Di almarhum kalender
yang cuma bisa meninggalkan sekian banyak rencana. Di ruang tidur
yang penuh dengan insomnia. Di kamar mandi yang saat
kau mandi pintunya tetap kaukunci walau kau cuma sendirian di rumah -- entah kau takut atau malu pada siapa.
Di robekan celana yang kau jahit malam-malam
sambil tersedu-sedu sehingga kau malah menjahit jarimu.

Bila tak ada lagi obat kau anggap mujarab,
dengan lembut dan hangat perawatmu mencium jidatmu:
"Minumlah aku, telanlah aku, makanlah aku."

(2004)

Baca juga: Pengertian dan Makna Amanat dalam Puisi

Bunga Azalea

Bunga azalea
tumbuh liar di bawah jendela.
Mekar, segar, dan bercahaya.

Bunga paling pacar,
paling disayang waktu.
Bunga yang kubawa
dari lembah Maria.

Bunga azalea
tumbuh liar di rimbun aksara.
Mekar, segar, dan bersahaja.

(2004)

Baca juga: 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Aku Tidak Bisa Berjanji

Aku tidak bisa berjanji akan datang ke dalam pesta
di mana akan kau pertemukan aku dengan sajak-sajakku,
seperti mempertemukan dua anak rantau yang lama
memendam rindu tapi pura-pura sungkan bertemu.

Sajakku hanya sisa tangis seorang bocah yang ditingggal
ibunya pergi cari obat dan tidak juga kembali, sementara
panas tubuhnya terus meninggi. "Cepat pulang, Bu!"

Bocah itu tampak bahagia duduk bersamamu di pesta.
Tapi aku tidak bisa berjanji akan datang ke sana.

(2004)

Itulah beberapa contoh karya puisi Joko Pinurbo.

Baca juga: Makna Puisi Sementara Kita Saling Berbisik Karya Sapardi Djoko Damono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi