KOMPAS.com - Kulit adalah salah satu organ yang terletak dibagian paling luar dari tubuh manusia. Sebagai organ terluar, kulit dapat membantu aktivitas dan kegiatan manusia dalam menjalankan hidupnya.
Secara lengkap, kulit manusia memiliki berbagai fungsi untuk kelangsungan hidup manusia. Fungsi kulit manusia meliputi:
- Fungsi ekskresi
- Fungsi persepsi
- Fungsi absorpsi
- Pengendali suhu tubuh
- Penyimpan cadangan lemak
Untuk mengetahui penjelasan dari fungsi kulit manusia, simaklah penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Mengenal Lapisan Kulit beserta Fungsinya
Fungsi eksreksi
Kulit merupakan salah satu organ ekskresi manusia. Artinya, kulit berperan sebagai alat pembuangan zat sisa dari tubuh.
Zat sisa yang dibuang oleh kulit adalah keringat. Kulit memiliki kelenjar keringat yang dapat menghasilkan keringat. Keringat dapat dihasilkan ketika seseorang aktif melakukan aktivitasnya.
Kelenjar keringat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar keringat merokrin (ekrin) dan kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat merokrin berfungsi untuk mengendalikan suhu permukaan tubuh dengan menghasilkan cairan keringat dan membebaskan air serta elektrolit dari tubuh. Keringat yang dihasilkan oleh merokrin tidak berbau.
Baca juga: 4 Organ Sistem Eksresi Manusia dan Zat yang Dikeluarkan
Sedangkan kelenjar keringat aprokin berfungsi untuk menghasilkan bau badan pada tubuh manusia. Kelenjar apokrin umumnya menghasilkan keringat pada bagian tubuh yang memiliki folikel rambut.
Fungsi persepsi
Kulit memiliki fungsi persepsi artinya kulit memiliki kemampuan untuk merasakan rangsangan dari luar tubuh,
Dengan kata lain, kulit berfungsi sebagai indra peraba pada manusia.
Kulit terdiri dari saraf-saraf sensorik yang peka terhadap segala rangsangan yang diterima oleh tubuh manusia.Hal ini membuat manusia dapat merasakan rasa panas, dingin, sakit, ataupun sentuhan pada kulitnya.
Baca juga: Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya
Fungsi absorpsi
Sebagai organ terluar, kulit memiliki fungsi absorpsi atau penyerapan. Kulit mampu menyerap berbagai jenis bahan yang larut dalam lipid, seperti vitamin A, D, E, dan K, oksigen, serta karbondioksida.
Material-material tersebut dapat diserap melalui celah antarsel, seperti sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar.
Penyerapan pada kulit dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti ketebalan kulit, hidrasi kulit, kelembapan kulit, maupun metabolisme kulit.
Baca juga: Apa Organ Terbesar pada Tubuh Manusia?
Pengendali suhu
Kulit mampu mengontrol suhu tubuh manusia walaupun terjadi perubahan suhu di lingkungan sekitarnya.
Kulit manusia bisa menjaga suhu tubuh manusia agar tetap stabil dan tidak mengalami perubahan yang ekstrem. Proses ini terjadi agar pemasukan dan pengeluaran panas tubuh dari kulit tetap seimbang.
Normalnya, suhu tubuh manusia adalah sekitar 36,1 derajat Celsius sampai 37,2 derajat Celsius.
Pengaturan suhu tubuh manusia terjadi secara alami melalui jaringan pembuluh darah yang terdapat pada lapisan dermis kulit manusia.
Tubuh akan melebarkan pembuluh darah ketika ingin mendinginkan suhu tubuh. Proses ini disebut sebagai vasodilatasi.
Sebaliknya, tubuh akan menyempitkan pembuluh darah di kulit kita ketika ingin menghangatkan suhu tubuh. Proses ini disebut sebagai vasokonstriksi.
Baca juga: Mengenal Pembuluh Darah Nadi (Arteri) dan Balik (Vena)
Penyimpan Cadangan Lemak
Fungsi kulit lainnya yaitu sebagai penyimpan cadangan lemak. Lemak disimpan pada lapisan hipodermis.
Cadangan lemak tersebut akan digunakan untuk memberikan energi yang lebih banyak kepada tubuh manusia ketika melakukan aktivitas tertentu.
Selain itu, cadangan lemak pada kulit manusia juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan yang berasal dari luar tubuh.
Referensi:
- Budiarti, I. S. (2023). Seri Pancaindra: Indra Peraba Kulit. Jakarta: Bumi Aksara Printing.
- Montagna, W. and Ebling, . F. John G. (2024, April 9). human skin. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/science/human-skin
- Thermoregulation. (2023, January 18). In Medicine LibreTexts. https://med.libretexts.org/@go/page/7439