KOMPAS.com - Akomodasi adalah proses manajemen konflik guna mencegah dan mengatasi terjadinya ketegangan dan kekacauan. Akomodasi merupakan salah satu jenis interaksi sosial.
Tujuan dari akomodasi adalah untuk mengupayakan perdamaian di antara pihak-pihak yang sedang berkonflik dan menyelesaikan konflik tersebut.
Dalam sosiologi, akomodasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Koersi
- Kompromi
- Arbitrase
- Mediasi
- Konsiliasi
- Toleransi
- Stalemate
- Pengadilan
Simaklah pengertiannya dari masing-masing jenis akomodasi di bawah ini!
Baca juga: Definisi Konflik Sosial dan Contohnya
Koersi
Koersi adalah proses akomodasi yang dilakukan melalui paksaan atau dengan cara mengancam pihak lain untuk melaksanakan akomodasi.
Contoh dari koersi adalah kelompok yang mengancam akan memukuli seseorang jika orang tersebut tidak mau menggunakan jasa mereka.
Kompromi
Kompromi adalah proses akomodasi ketika setiap pihak yang berkonflik saling mengurangi tuntutannya dan mulai memahami satu sama lain hingga mencapai tujuan yang diinginkan dari kedua belah pihak.
Contoh dari kompromi adalah adik dan kakak yang saling berebut makanan kemudian akan membagi kedua makanan tersebut menjadi dua.
Baca juga: Konflik Intrapersonal: Pengertian dan Macam
Arbitrase
Arbitrase adalah akomodasi yang dilakukan ketika pihak yang berkonflik tidak dapat mencapai kompromi. Arbitrase akan melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Contoh dari arbitrase adalah ketika adik dan kakak saling berebut kue, ibu akan datang untuk membagi kue tersebut menjadi dua bagian yang sama banyak.
Mediasi
Mediasi adalah proses akomodasi dengan melibatkan pihak ketiga yang netral.
Tetapi, pihak ketiga tersebut hanya sebatas penasihat atau pemberi saran tanpa mengambil keputusan apa pun untuk mendamaikan pihak yang berkonflik.
Baca juga: 3 Persamaan Konflik dan Kekerasan
Pihak ketiga yang membantu proses mediasi disebut sebagai mediator.
Contoh mediasi adalah saudara yang sedang mengalami sengketa waris akan memanggil mediator untuk menyelesaikan pembagian warisan.
Konsiliasi
Konsiliasi adalah menggabungkan keinginan-keinginan dari pihak yang berkonflik untuk mencapai kesepakatan bersama.
Umumnya, konsiliasi dibantu oleh pihak ketiga, yaitu konsiliator.
Baca juga: Mediator: Pengertian, Peran, dan Fungsinya
Contoh dari konsiliasi adalah seorang pengendara motor tidak sengaja menabrak mobil tetangganya. Kemudian, pihak RT akan membantu kedua pihak tersebut untuk saling berdiskusi hingga mencapai kesepakatan akhir.
Toleransi
Toleransi adalah sikap menerima dan menghargai pihak lain sebagai bentuk akomodasi agar tidak terjadi perselisihan dan menghindari konflik yang berkepanjangan,
Dalam masyarakat, toleransi menjadi sebuah norma dan nilai yang muncul tanpa disadari dan tanpa melalui persetujuan secara formal.
Contoh dari toleransi adalah menghargai agama lain yang sedang melakukan ibadah.
Stalemate
Stalemate adalah akomodasi yang terjadi ketika pihak-pihak yang berselisih memiliki kekuatan yang sama dan seimbang sehingga konflik tidak bisa dilanjutkan dan berhenti dengan sendirinya.
Pihak-pihak yang melakukan akomodasi melalui stalemate tidak ada yang kalah maupun yang menang. Keduanya berada di posisi yang sama.
Stalemate sering disebut sebagai jalan buntu karena pihak-pihak yang berkonflik tidak memiliki solusi untuk mengakhiri konfliknya.
Baca juga: Penyebab Perang Dunia I dan II, serta Dampaknya
Contoh dari stalemate adalah konflik Amerika Serikat dan Uni Soviet pada perang dunia II yang kemudian berakhir dengan sendirinya.
Pengadilan
Pengadilan adalah upaya penyelesaian konflik melalui jalur hukum dengan menyelesaikan perkara dan permasalahan tersebut di pengadilan.
Contoh dari pengadilan adalah penyelesaian sengketa hasil pemilu 2024 oleh Mahkamah Konstitusi.
Referensi
- Edrisy, I. F., Dinata, M. R., Putri, A., & Sulistiyawati. (2022). Pengantar Sosiologi. Bandar Lampung: Pusaka Media.
- Soyomukti, N. (2010). Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.