KOMPAS.com - Tokoh Rahwana adalah tokoh yang selalu kita kenal sebagai tokoh antagonis dalam cerita Ramayana.
Rahwana digambarkan sebagai manusia dengan sepuluh muka atau biasa disebut dengan Dasamuka. Ia diceritakan sebagai tokoh jahat yang menculik Dewi Sinta, istri Rama. Maka dari itu, Rama berniat merebut kembali istrinya.
Ia mengutus pasukan kera yang ia miliki, dipimpin oleh Anoman. Berangkatlah Anoman ke kerajaan Rahwana dan menyerang dengan memporak-porandakan semua hingga habis.
Baca juga: Jenis-Jenis Wayang Berdasarkan Bahan Pembuatannya
Sejarah Rahwana
Rahwana merupakan anak pertama Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi dari empat bersaudara. la memiliki adik raksasa, raksasi, dan ksatria yaitu Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Gunawan Wibisana.
Pada suatu kesempatan Rahwana menculik Sinta kekasih Rama, sehingga menyebabkan perseteruan hebat antara keduanya yang mempertaruhkan harkat, martabat, harta dan tahta yang dimiliki masing-masing.
Peperangan dahsyat antara Prajurit Kera bala tentara Rama dari Pancawati berhasil menghancurkan bala tentara raksasa Rahwana dari Alengkadiraja. Seluruh pasukan Alengka tersapu habis, sehingga tinggal Rahwana maju ke medan laga dan berperang tanding melawan Ramawijaya.
Rahwana gugur di medan tempur ketika perang habis-habisan melawan Ramawijaya. Meski jasad Rahwana sudah ditimbun gunung oleh Anoman, namun sukma Rahwana tetap hidup kelak mengganggu tokoh-tokoh pada Mahabharata yang selalu menegakkan keutamaan, kebenaran, dan keadilan.
Bentuk fisik Rahwana
Rupa wayang Dasamuka (Rahwana) dengan sunggingan seluruh badan berwarna kuning emas. Bermahkota dengan lukisan sembilan muka berwarna kuning emas agak gelap yang menggabarkan bahwa Dasamuka memiliki sepuluh muka dengan berarmbut terurai hingga bawah pundak, mengenakan praba.
Bermata plelengan, hidung mungkal gerang, dan mulut gusen. Berjenggot dengan dada bersimbar disertai tangan berjumlah sepuluh pada bagian depan dan belakang (kanan dan kiri).
Bersampur dan berulur-ulur Naga karangrang, berkelatbahu rupa Naga memangsa, bergelang kana tersusun calumpringan, berkeroncong rupa badan Nagaraja, bersumping sekar pudak.
Beruncal wastra dan beruncal kencana, bercelana cinde merah muda, bokongan banyakan dengan sembuliyan. Bersembuliyan ke bawah tiga buah dan ke belakang dua buah.
Bergapit dan bertuding dari bahan tanduk kerbau. Telapak kaki depan tampak datar sedang yang belakang tumit agak diangkat, seolah-olah hendak melangkah.
Keluarga Rahwana
Rahwana memiliki banyak kerabat dan saudara yang disebutkan dalam Ramayana. Karena sulit menemukan data-data mengenai mereka selain Ramayana, tidak banyak yang diketahui tentang mereka.
Menurut Ramayana, ibu Rahwana adalah putri seorang Detya bernama Sukesi, menikahi seorang pertapa bernama Wisrawa. Rahwana memiliki kakek bernama Pulastya, putra Brahma.
Dari pihak ibunya, Rahwana memiliki kakek bernama Sumali, dan ia memiliki paman bernama Marica, putra Tataka, saudara Malyawan. Rahwana memiliki tiga istri, dan tujuh putra.
Anak Rahwana
Tujuh putra Rahwana, yaitu:
- Indrajit alias Megananda
- Prahasta
- Atikaya
- Aksa alias Aksayakumara
- Dewantaka
- Narantaka
- Trisirah
Saudara Rahwana
Selain itu, Rahwana memiliki enam saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Saudara-saudaranya tersebut terdiri dari tiga saudara kandung dan lima saudara tiri. Saudara-saudara Rahwana yaitu:
- Kubera, kakak tiri Rahwana, lain ibu namun satu ayah. Raja Alengka sebelum Rahwana. Ia merupakan dewa penjaga arah utara, sekaligus dewa kekayaan.
- Kumbakarna, adik kandung Rahwana. Rakshasa yang tidur selama enam bulan dan bangun selama enam bulan karena anugerah Brahma.
- Wibisana, adik kandung Rahwana. Penasihat di Kerajaan Alengka.
- Kara, adik tiri Rahwana. Raja dan pelindung perbatasan Alengka yang bernama Janasthan atau Yanasthana di Chitrakuta.
- Dusana, adik tiri Rahwana. Patih di Yanasthana.
- Ahirawana, adik tiri Rahwana. Raja di Patala.
- Kumbini, adik tiri Rahwana. Istri rakshasa Madhu, ibu dari Lawanasura.
- Surpanaka, adik kandung Rahwana. Rakshasi yang tinggal di Yanasthana, dilukai oleh Laksmana. Ia mengadu kepada Kara dan Rahwana, dan merupakan biang keladi yang menyebabkan permusuhan antara Rama dan Rahwana.
Kematian Rahwana
Salah satu versi Ramayana menceritakan bahwa Rahwana tidak mampu dibunuh meski badannya dihancurkan sekalipun, sebab ia menguasai ajian Rawarontek serta Pancasona.
Untuk mengakhiri riwayat Rahwana, Rama menggunakan senjata sakti yang dapat berbicara bernama Kyai Dangu. Senjata tersebut mengikuti ke mana pun Rahwana pergi untuk menyayat kulitnya.
Setelah Rahwana tersiksa oleh serangan Kyai Dangu, ia memutuskan untuk bersembunyi di antara dua gunung kembar. Saat ia bersembunyi, perlahan-lahan kedua gunung itu menghimpit badan Rahwana sehingga raja raksasa itu tidak berkutik.
Menurut cerita, kedua gunung tersebut adalah penjelmaan dari kepala Sondara dan Sondari, yaitu putra kembar Rahwana yang dibunuh untuk mengelabui Sinta. Versi ini ditampilkan oleh R. A. Kosasih dalam komik Ramayana.
Baca juga: Upaya Melestarikan Wayang sebagai Aset Negara Indonesia
Referensi:
- Cartwright, Mark. "Ravana". World History Encyclopedia. 2021.
- Wheeler, James Talboys (1869). The History of India from the Earliest Ages. II The Rámáyana and the Vedic period. N. Trubner & Co. hlm. 281.