Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klasifikasi Bunyi Bahasa: Fonem, Fon, dan Alofon

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Astrid Riyani Atmaja
Fonem, fon, dan alofon merupakan unit penyusun bunyi bahasa yang dihasilkan manusia ketika melakukan proses berbicara.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Ketika berbicara, manusia menyampaikan ide dan pesan dengan bunyi melalui mulutnya. Bunyi bahasa terdiri dari beberapa komponen penyusun utama, yaitu fonem, fon, dan alofon.

Fonem, fon, dan alofon merupakan unit penyusun bunyi bahasa yang dihasilkan manusia ketika melakukan proses berbicara. 

Ketiga komponen tersebut menjadikan bunyi bahasa dapat dimengerti dan terdengar dengan jelas.

Yuk, simak penjelasan dari ketiga komponen bunyi tersebut di bawah ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengertian Fonem, Morfem, Kata, dan Frasa beserta Contohnya

Fonem

Fonem adalah satuan unit terkecil dari bunyi bahasa yang masih berupa representasi mental dalam pikiran manusia. Fonem berfungsi untuk membedakan arti berdasarkan bunyi dari suatu huruf.

Bunyi fonem dilambangkan dengan huruf, seperti fonem /j/ yang dilambangkan oleh huruf j.

Fungsi fonem sebagai pembeda arti dapat dibuktikan ketika kita menemukan dua kata atau lebih dengan huruf yang mirip.

Misalnya, fonem /m/ pada kata "main" akan memiliki arti berbeda dengan fonem /k/ pada kata "kain".

Baca juga: Bunyi Vokoid: Pengertian, Golongan, dan Jenisnya

Oleh karena itu, ketika kita mengganti fonem dari suatu kata, arti dari kata tersebut juga akan berubah.

Adapun contoh fonem lainnya, yaitu sebagai berikut:

Fon

Fon adalah representasi bunyi aktual dari suatu bahasa yang diproduksi melalui mulut manusia.

Berbeda dengan fonem yang masih berupa representasi bunyi yang ada di dalam pikiran manusia, fon adalah bunyi asli yang dapat didengar oleh si pembicara maupun orang lain.

Dengan demikian, fon merupakan bentuk realisasi dari fonem. Sebagai satuan bunyi bahasa, fon berfungsi untuk membedakan bunyi dari fonem. 

Fon dilambangkan dengan tanda kurung [], misalnya [b], [f], dan [d].

Berdasarkan jenisnya, fon dibagi menjadi beraspirasi dan tidak beraspirasi.

Baca juga: Manfaat Ilmu Fonetik dalam Kehidupan

Fon yang beraspirasi adalah bunyi fon yang disusul oleh bunyi [h]. Misalnya, fon [p] dalam kata bahasa Inggris pot akan terdengar seperti [phot] ketika diucapkan.

Sedangkan fon yang tidak beraspirasi adalah fon yang tidak disusul oleh bunyi [h]. Misalnya, fon [p] pada kata sport di bahasa Inggris akan diucapkan tanpa bunyi [h].

Alofon

Alofon adalah kumpulan dari fon. Dengan kata lain, alofon adalah seperangkat cara ketika mengucapkan fon.

Misalnya, seperti yang kita ketahui bahwa fon [p] dapat diucapkan secara beraspirasi dan tidak beraspirasi. Kedua cara itulah yang disebut sebagai alofon, tepatnya alofon dari fon [p].

Baca juga: Bunyi Kontoid: Pengertian dan Klasifikasinya

Referensi:

  • Iqbal, M., Azwardi, & Taib, R. (2017). Linguistik Umum. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
  • Yule, G. (2020). The Study of Language (7th Ed.). Cambridge: Cambridge University Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi