KOMPAS.com - Kalimat merupakan kumpulan kata yang digunakan untuk menyampaikan intensi, informasi, dan pesan dalam percakapan.
Kalimat berfungsi untuk mengekspresikan keinginan, maksud, atau intensi dari si pembicara.
Misalnya, ketika kamu ingin meminta sesuatu atau ingin menyuruh seseorang, kamu perlu menggunakan kalimat agar bisa menyampaikan maksud yang kamu inginkan.
Sebuah kalimat diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, maupun tanda seru.
Umumnya, kalimat yang lengkap adalah kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Oleh karena itu, dapat kita asumsikan bahwa kalimat memiliki minimal dua kata.
Baca juga: Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?
Walaupun demikian, kalimat yang tidak memiliki subjek atau tidak memiliki predikat juga bisa dianggap sebagai sebuah kalimat.
Misalnya, "Keluar!" merupakan sebuah kalimat karena terdapat sebuah intensi, yaitu menyuruh seseorang untuk keluar. Pada kalimat tersebut, kehadiran subjek dianggap implisit.
Penggunaan kalimat juga bergantung kepada konteks agar dapat dimengerti oleh pendengarnya. Misalnya, kalimat "Keluar!" akan ditangkap sebagai sebuah perintah ketika kamu mengatakan kalimat tersebut ke adikmu yang masuk ke kamarmu tanpa izin.
Berdasarkan fungsinya, kalimat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Kalimat deklaratif
- Kalimat interogatif
- Kalimat imperatif
Baca juga: Contoh Kalimat Penutup dalam Surat Lamaran Pekerjaan
Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang secara umum berfungsi untuk menyatakan intensi secara langsung.
Umumnya, kalimat ini digunakan untuk memberi pernyataan, laporan, atau informasi.
Secara umum, struktur kalimat deklaratif diurutkan dari subjek, predikat, dan objek (objek langsung & objek tidak langsung).
Berikut merupakan contoh kalimat deklaratif:
- Tina suka menonton film.
- Aku sedang sakit.
- Bu Rina adalah seorang guru.
- Kamu belum sarapan.
- Doni tidak membuang sampah.
Baca juga: Perbedaan Kalimat Deklaratif dan Imperatif
Kalimat interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang digunakan untuk bertanya. Kalimat interogatif selalu diakhiri tanda tanya (?).
Kalimat interogatif dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kalimat interogatif ya atau tidak (yes or no question) dan kalimat interogatif 5W1H.
Kalimat interogatif ya atau tidak adalah pertanyaan yang digunakan untuk sekadar mendapat jawaban ya atau tidak dari suatu informasi.
Misalnya, "Apakah Tina sudah makan?". Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif yes or no question karena hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.
Sedangkan kalimat interogatif 5W1H adalah pertanyaan yang berfungsi untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang sesuatu.
Baca juga: Contoh Teks Berita Beserta Unsur-unsur 5W + 1H
Pertanyaan ini biasanya diawali dengan penanda 5W1H, yaitu kapan, di mana, mengapa, siapa, apa, dan bagaimana)
Misalnya, "Siapa orang pertama yang menemukan Benua Amerika?". Dengan pertanyaan tersebut, kita bisa mendapatkan informasi tentang nama dari penemu Benua Amerika.
Adapun contoh kalimat interogatif lainnya, yaitu sebagai berikut:
- "Siapa namamu?"
- "Apakah kamu punya pulpen?"
- "Rumahmu warna apa?"
- "Kapan kamu liburan ke Jakarta?"
- "Mengapa Mira menangis?"
Baca juga: Apa Fungsi Kalimat Penjelas dalam Teks?
Kalimat imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung sebuah perintah. Kalimat ini berfungsi untuk memerintah, menyuruh, mengharuskan, atau mewajibkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Umumnya, kalimat imperatif diakhiri tanda seru (!) untuk menambah penegasan. Namun, tidak semua kalimat imperatif diakhiri tanda seru.
Contoh kalimat imperatif adalah sebagai berikut:
- "Tutup pintunya!"
- "Semua murid wajib mengenakan sepatu hitam."
- "Semua hadirin harap tenang."
- "Jangan berisik."
- "Masukkan sampah ke dalam bak sampah."
Referensi:
- Aarts, B. (2001). English Syntax and Argumentation. New York: Palgrave.
- Downing, A. (2015). English Grammar: A University Course. New York: Routledge.