KOMPAS.com - Secara umum unsur kimia dibedakan menjadi tiga yaitu logam, non logam, dan metaloid. Tahukah kamu bagaimana sifat-sifat unsur non logam? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, non logam adalah unsur-unsur yang terletak di bagian kanan atas tabel periodik.
Unsur non logam memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan unsur logam. Sifat-sifat unsur non logam adalah:
- Energi ionisasi tinggi
- Dapat berupa gas, cair, atau padat
- Bukan konduktor yang baik
- Tidak berkilau
- Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah
- Padatan rapuh dan tidak ulet.
Baca juga: Metaloid: Unsur Peralihan Logam dan Non-logam
Energi ionisasi tinggi
Dilansir dari Chemistry Talk, non logam adalah unsur yang membentuk ion negatif (anion) dengan memperoleh elektron selama reaksi kimia.
Hal tersebut dikarenakan unsur non logam memiliki ukuran yang kecil dan keelektronegatifan yang tinggi.
Dapat berupa gas, cair, atau padat
Sifat unsur non logam selanjutnya adalah unsur non logam dapat berbentuk gas, cair, maupun padat dalam suhu ruang.
Hal ini sangat berbeda dengan unsur logam yang berbentuk padat dalam suhu ruang (kecuali merkuri).
Baca juga: Merkuri, Logam yang Berwujud Cair pada Suhu Ruang
Bukan konduktor yang baik
Sifat unsur non logam adalah bukan konduktor yang baik. Unsur non logam tidak memiliki elektron bebas, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik maupun panas dengan baik.
Tidak berkilau
Tidak seperti unsur logam, unsur-unsur non logam tidak berkilau saat terkena cahaya.
Alasannya sama seperti mengapa non logam bukan konduktor yang baik, yaitu tidak adanya elektron bebas di dalam kulit valensinya.
Sehingga, tidak ada elektron yang yang memantulkan cahaya dan membuatnya terlihat berkilau.
Baca juga: Mengapa Permukaan Logam Berkilau saat Terkena Cahaya?
Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah
Sifat unsur non logam selanjutnya adalah memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada unsur logam.
Hal ini berkaitan dengan keelektronegatifan unsur non logam yang tinggi. Keelektronegatifan tinggi membuat afinitas elektron unsur non logam juga tinggi.
Dilansir dari Sciencing, afinitas elektron yang tinggi efektif memisahkan elektron dari atom lain sehingga ikatannya mudah putus.
Hal tersebut menyebabkan unsur non logam memerlukan lebih sedikit energi untuk meleleh ataupun mendidih.
Baca juga: Pengertian Titik Lebur, Titik Didih, Titik Leleh, dan Titik Beku
Padatan raput dan tidak ulet
Sifat non logam selanjutnya dimiliki oleh unsur non logam dalam fasa padatan.
Tidak seperti unsur logam, padatan non logam cenderung rapuh dan tidak ulet sehingga tidak mudah ditempa atau dibentuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.