Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peralatan dalam Pertunjukan Wayang dalam Bahasa Jawa

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ElizaNavianaDamayanti
Unsur benda yang ada dalam pagelaran wayang kulit adalah alat-alat yang berupa benda tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Unsur benda yang ada dalam pergelaran wayang kulit adalah alat-alat yang berupa benda tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut. Bahkan terdapat unsur materi yang harus ada (karena tidak bisa digantikan).

Unsur materi yang dimaksud antara lain: wayang yang terbuat dari kulit lembu, kelir, debog (batang pohon pisang), seperangkat gamelan, keprak, kotak wayang, cempala, dan blencong.

Seperangkat alat tersebut harus ada, karena alat-alat tersebut tidak bisa digantikan. Akan tetapi pada perkembangan zaman ada modifikasi atau pengubahan yang dibuat berdasar kebutuhan atau kreatifitas seniman, namun keberadaan wayang dan kelir tidak bisa ditinggalkan.

Baca juga: Nilai Filosofis Gunungan Wayang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piranti ing pergelaran wayang

Berikut adalah benda-benda yang dibutuhkan untuk menggelar pergelaran wayang kulit:

Wayang kulit

Pada umumnya terbuat dari kulit sapi namun ada juga yang dibuat dari kulit kambing yang sudah diproses menjadi kulit lembaran. Setiap perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran.

Proses pembuatannya pun cukup lama, mulai dari direndam lalu di gosok terus dipentang supaya tidak kusut kemudian dibersihkan bulu-bulunya, yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas.

Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. 

Gamelan

Gamelan adalah seperangkat alat musik yang menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Kata gamelan berasal dari bahasa jawa, gamel, yang berarti memukul atau menabuh. Gamelan terbuat dari kayu dan gangsa, sejenis logam yang dicampur tembaga atau timah dan rejasa.

Alat musik pengiring instrumen gamelan terdiri dari kendang, bonang, penerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slethem, demung, saron, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul, peking, dan gong.

Gamelan yang dipakai untuk mengiringi pertunjukan wayang memiliki nada seru slendro dan pelog. Gamelan dimainkan secara bersama-sama membentuk alunan musik yang biasa disebut gending. 

Kelir

Kelir ialah sebuah layar lebar yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit. Pada rumah Joglo, kelir di pasang pada bagian “pringgitan”. Bagian ini merupakan bagian peralihan dari pada ranah publik, pendopo dengan ranah privat, ndalem atau nggandok.

Oleh karena itu penonton wayang kulit yang tergolong keluarga, pada umumnya nonton di bagian dalam ndalem, yang sering dianggep nonton mburi kelir.

Menonton di belakang kelir ini memang benar-benar “wewayangan”, atau bayang-bayang. Dari sinilah pengaruh blencong yang seolah-olah “menghidupkan” wayang akan dapat terlihat.

Penonton juga tidak terganggu oleh adanya gamelan. Bagi penonton, mereka menonton didepan kelir, sehingga selain dapat melihat keindahan dari pada peraga wayang itu sendiri, oleh karena tatah dan sunggingnya, simpingannya, juga dapat menyaksikan deretan pesinden atau waranggana.

Debog

Debog merupakan batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang (simpingan). Di simping artinya dijajar. Baik yang dimainkan maupun yang yang dipamerkan, digunakan “debog”.

Barang tentu untuk menancapkan wayang yang dipamerkan juga ada aturan-aturan tertentu. Yang mana wayang yang harus ada disebelah kanan, dan ada yang harus berada disebelah kirinya sang dalang.

Tugas penyimping ini sesungguhnya tidak terbatas hanya memasang wayang yang harus dipamerkan, tetapi juga mempersiapkan segala sesuatu keperluan dalang.

Misalnya, menyediakan wayang-wayang yang akan digunakan sesuai urutan adegan jalannya cerita, menempatkan kotak wayang berikut keprak dan kepyaknya, menyediakan cempala, memasang dan menyalakan maupun mengatur sumbu blencong, lampu minyak yang khas digunakan dalam pertunjukan wayang kulit.

Blencong

Blencong adalah lampu minyak kelapa (lenga klentik) untuk menerangi gawang kelir. Dahulu lampu terbuat dari tembaga berbahan bakar sumbu dan minyak kelapa. Blencong didesain khusus, dengan cucuk (paruh) dimana diujungnya akan menyala api sepanjang malam.

Oleh karena itu, seorang penyimping harus mewaspadai pula keadaan sumbu blencong tersebut manakala meredup, atau bahkan mati sama sekali. Tidak boleh pula api itu berkobar terlampau besar, karena akan mobat-mabit.

Kalaupun lampu penerangan untuk dalang pada masa sekarang sudah menggunakan listrik, sesungguhnya ada fungsi dasar yang hilang atau dihilangkan dari penggunaan blencong tersebut.

Ada kesan bahwa ayunan api (kumlebeting agni) dari blencong itu seolah-olah memberikan nafas dan atau menghidupkan wayang itu sendiri. Hal yang tak terjadi manakala penerangan menggunakan listrik atau (petromax). Saat ini blencong sudah jarang digunakan dan dianggap kurang praktis dan merepotkan.

Kotak wayang

Kotak wayang ialah tempat untuk menaruh wayang yang berbentuk kotak dan terbuat dari kayu, juga digunakan oleh dalang untuk dodogan yang berfungsi memberi aba-aba pada pengiring dan menggambarkan suasana adegan.

Kotak wayang berukuran 1,5 meter kali 2,5 meter ini akan merupakan peralatan dalang selain sebagaimana sudah diutarakan merupakan tempat menyimpan wayang, juga sebagai “keprak”, sekaligus tempat menggantungkan “kepyak”.

Dari kotak tempat menyimpan wayang ini juga akan dikeluarkan wayang, baik yang akan ditampilkan maupun yang akan disimping. 

Cempala

Cempala merupakan suatu peralatan yang digunakan para dalang dihampir semua pertunjukan wayang, yang berfungsi untuk memukul-mukul kotak wayang. Cempala dibuat dari kayu dengan bagian pegangan dan bagian pemukul yang bentuknya membulat.

Kayu yang digunakan sebagai pembuat cempala harus kuat dan berat. Biasanya dibuat dari kayu mahoni, nangka, sono, galih asem.

Memukul kotak dengan cempala, dalang dapat memilih berbagai kemungkinan pembangun suasana dengan dhodhogan, seperti ada-ada, pathetan, kombangan.

Dapat pula sebagai perintah kepada karawitan untuk mengawali, merubah, sirep, gesang atau menghentikan gamelan. Juga dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi adegan, seperti suara kaki kuda, suara peperangan dan lain-lain.

Keprak

Keprak adalah suatu alat yang terbuat dari perunggu atau besi dengan ukuran kira-kira 20 x 27 cm, terdiri bebrapa lempengan, diberi lubang pada bagian atasnya kebanyakan yang memakai gagrak Surakarta dan diberi seutas tali, digantung pada kotak wayang dengan tatanan sedemikian rupa sehingga bila di pukul akan menimbulkan efek bunyi "prak-prak".

Agar menghasilkan suara keprak yang bagus seorang dalang harus tahu teknik memasang keprak dan teknik membunyikan keprak dengan baik. Keprak dalam pakeliran biasanya untuk mengiringi gerakan wayang serta untuk memantabkan solah (gerak) wayang.

Dalang wayang kulit gagrak Surakarta saat ini lebih memilih keprak berbahan besi putih beberapa lembar di kombinasi dengan keprak perunggu beberapa lembar, yang di yakini mempunyai efek suara lebih nyaring.

Baca juga: Istilah “Simpingan Wayang” dalam Pewayangan

Referensi:

  • Mukaddas, A. B. (2021). Unsur-unsur seni rupa dalam pertunjukan wayang kulit purwa. BALOLIPA: Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 1-9.
  • Rahmatita, N., Susanto, H., & Sriwati, S. (2024). Menelisik Sejarah dan Nilai Sosial Budaya dalam Pertunjukan Wayang Kulit Banjar. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 7(1), 103-113.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi