Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Seni Karawitan: Fungsi dan Alat Musik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ElizaNavianaDamayanti
Meskipun kata karawitan biasanya berarti musik instrumental, istilah karawitan terutama mengacu pada seni suara vokal atau instrumental berlaras slendro dan pelog.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Seni karawitan, juga dikenal sebagai karawitan, adalah jenis seni yang menggunakan suara sebagai mediumnya.

Karawitan berasal dari kata "rawit", yang berarti halus, lembut, cantik, dan enak, serta rumit dan berbelit-belit. Meskipun kata "karawitan" biasanya berarti musik instrumental, istilah "karawitan" terutama mengacu pada seni suara vokal atau instrumental berlaras slendro dan pelog.

Karawitan dapat dimainkan sendiri atau digabungkan dengan seni lain seperti, wayang, tari, ketoprak, ludrug, dan seni Jawa lainnya.

Sebagai salah satu cabang seni, karawitan menggunakan suara sebagai bahan bakunya, sedangkan seni lainnya menggunakan medium yang berbeda, seperti sastra menggunakan bahasa, tari menggunakan gerakan, dan lukis menggunakan bentuk dan warna.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Gamelan Khas Jawa Tengah dan Yogyakarta

Fungsi seni karawitan

Seni karawitan memiliki beragam fungsi yang membawa manfaat dan kepuasan baik bagi pencipta maupun para penikmatnya.

Berikut ini beberapa fungsi penting dari seni karawitan:

Pengiring musik

Seni karawitan berfungsi sebagai pengiring dalam seluruh penyajian seni, menjadi salah satu elemen penting yang menyelaraskan dengan elemen lain. Meskipun penting, terkadang juga berfungsi sebagai bagian yang kurang penting daripada tujuan utama pertunjukan seni.

Fungsi sosial 

Tidak jarang seni karawitan digunakan secara khusus untuk mempengaruhi orang yang mendengarkannya untuk tujuan sosial. Ini karena seni karawitan memiliki kekuatan yang kuat untuk menyampaikan pesan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang ingin disampaikan.

Akibatnya, seni karawitan sering digunakan dalam kegiatan pendidikan, penerangan, dukungan program, kampanye politik, atau acara keagamaan.

Fungsi komersial 

Seni karawitan tidak hanya menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan spiritual atau batin seseorang seiring berjalannya waktu dan tuntutan kehidupan manusia.

Saat ini, seni karawitan juga menjadi sarana komersial untuk memenuhi kebutuhan material atau materi manusia. Banyak seniman karawitan menggunakan keahliannya untuk mendapatkan uang secara profesional.

Ungkapan jiwa

Seni karawitan dapat menjadi wadah bagi seorang seniman untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang ada di dalamnya. Melalui seni karawitan, mereka dapat menyampaikan pesan, cerita, dan makna yang mereka inginkan dengan penuh penghayatan dan keindahan.

Apresiasi 

Ketika penonton atau penikmat seni karawitan menikmati karyanya, mereka mengalami pengalaman baru. Pertunjukan langsung atau mendengarkan rekaman seni karawitan dapat memberikan apresiasi. Penonton dapat memahami makna dan keindahan karya karawitan selama proses apresiasi.

Hiburan 

Seni karawitan juga berfungsi sebagai sarana hiburan yang menyenangkan hati dan jiwa penikmatnya. Dengan mendengarkan atau bermain karawitan, seseorang dapat merasa terhibur dan menikmati keindahan musik serta perasaan senang yang muncul di dalam hatinya.

Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh seni karawitan, seni ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya, memberikan warna dan kekayaan akan kesenian tradisional Indonesia.

Alat musik yang digunakan dalam seni karawitan

Alat musik yang digunakan dalam seni karawitan, khususnya dalam gamelan Jawa, adalah instrumen-instrumen yang terbuat dari perunggu dan kayu.

Instrumen gamelan ini mencakup beberapa jenis, di antaranya:

Demung

Demung adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari perunggu. Instrumen ini disusun secara berderet dan terdapat dalam dua laras, yaitu laras slendro dengan enam bilah dan laras pelog dengan tujuh bilah.

Bonang

Bonang terdiri dari dua jenis, yaitu bonang besar atau bonang barung, dan bonang kecil atau bonang penerus. Bonang terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah.

Penataannya dilakukan dengan cara dua jajar atas dan depan dengan lima pencon, serta dua jajar bawah dan belakang dengan lima pencon untuk laras slendro, dan tujuh pencon untuk laras pelog.

Gambang

Gambang adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari kayu. Instrumen ini juga disusun berderet dan ada tiga jenis gambang dalam seperangkat gamelan yang lengkap, yaitu gambang slendro, gambang pelog bem, dan gambang pelog barang.

Kenong

Kenong terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah. Ukurannya cenderung lebih besar dari bonang, dan penataannya dilakukan berjajar membentuk kotak.

Saron

Saron adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari perunggu. Ukuran dan nadanya lebih kecil dari demung, dan penataannya juga berderet.

Rebab

Rebab merupakan instrumen gamelan yang terbuat dari kayu dan dilapisi membran dari kulit hewan. Instrumen ini dilengkapi dengan dua buah dawai dan dimainkan dengan cara digesek.

Gong

Gong terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah. Gong digantung pada rancakan untuk penataannya.

Instrumen-instrumen gamelan Jawa ini memainkan peran penting dalam menciptakan irama, harmoni, dan suasana khas dalam seni karawitan.

Penyusunan dan penggunaan instrumen-instrumen ini dengan cermat memberikan identitas unik pada setiap karya karawitan yang dibawakan, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

Dengan berbagai jenis laras, pathet, dan irama, seni karawitan Jawa menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Seni karawitan Jawa memiliki peran besar dalam memperkaya dan menjaga tradisi musik Indonesia yang khas dan berbeda dari daerah lain di dunia.

Baca juga: Gamelan, Alat Musik Tradisional yang Mendunia

Referensi:

  • Setyawan, A. D. (2017). Karawitan Jawa Sebagai Media Belajar dan Media Komunikasi Sosial. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(2).
  • Restian, A., Regina, B. D., & Wijoyanto, D. (2022). Seni Budaya Jawa dan Karawitan. UMMPress.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi