KOMPAS.com - Kosakata atau biasa disebut perbendaharaan kata merupakan bagian dalam bahasa yang harus dimiliki seseorang dalam menyampaikan gagasannya baik lisan maupun tulisan.
Kata yang dipilih harus dapat memberikan ketepatan makna.
Sebab, pada masyarakat tertentu sebuah kara sering mempunyai makna yang baik dan pada masyarakat lain memberikan makna yang kurang baik.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Diksi dalam Puisi?
Berikut penjelasan mengenai apa itu diksi beserta jenis, tujuan, fungsi, dan contohnya:
Pengertian diksi
Dilansir dari buku Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia (2020) oleh Nanda Saputra, diksi merupakan pilihan kata.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan.
Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan memengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Baca juga: Diksi: Fungsi, Ciri-ciri, dan Macamnya
Jenis diksi dan contohnya
Diksi secara umum dapat menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan makna dan leksikal.
Diksi berdasarkan maknanyaDiksi berdasarkan makna terbagi menjadi dua, yakni denotatif dan konotatif.
- Makna denotatif
Yang dimaksud dengan denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat.
Contoh diksi bermakna denotatif:
- Saya mesti "kerja keras" untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
- Pak Hasan adalah orang yang "gemar membantu" karena itu dia disukai banyak orang.
- Maiza berinvestasi sejak lama, sekarang ia mendapatkan "keuntungan melimpah".
Baca juga: Pengertian Diksi Menurut Ahli
- Makna konotatif
Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya, kiasan.
Contoh diksi bermakna konotatif:
- Pak Harun harus "membanting tulang" untuk menghidupi keluarganya.
- Adik saya seorang "kutu buku", itu sebabnya ia banyak tahu tentang berbagai hal.
- Bu Siska suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat "durian runtuh".
Diksi berdasarkan leksikal terbagi menjadi delapan, yakni sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi, hipernim, dan hiponim.
- Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain.
Contohnya: sepi = sunyi, cerdik = pintar, ganteng = tampan - Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawan dengan kata lain.
Contohnya: surga x neraka, besar x kecil, banyak x sedikit, rajin x malas. - Homonim adalah kata yang memiliki lafal/bunyi dan ejaan sama namun artinya berbeda satu sama lain.
Contohnya: "Bisa" ular kobra itu sangat berbahaya. Anak saya sudah "bisa" membaca buku. Kata "bisa" pada kedua kalimat memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan dan lafalnya sama.
Baca juga: Pengertian Diksi dan Ritme dalam Bahasa Indonesia
- Homofon adalah kata yang memiliki lafal/bunyi sama, namun ejaan dan makna berbeda.
Contohnya: Widya bekerja di Bank Mandiri. Bang Ibnu adalah suami yang jarang pulang. Kata "bank" dan "bang" pada kalimat di atas memiliki lafal/bunyi sama, namun ejaan dan maknanya berbeda.
- Homograf adalah kata yang memiliki ejaan sama, namun lafal/bunyi dan arti berbeda.
Contoh: Buah favorit Gumulang adalah apel. Setiap pegawai desa wajib mengikuti apel pagi. Kata "apel" pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki bunyi dan arti yang berbeda.
- Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti.
Contoh: Kalau kita menabung di bank, kita akan mendapat bunga setiap bulan. Hati Zahra berbunga-bunga setelah mendapat hadiah dari ibunya. Kata "bunga" pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang sama.
- Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya.
Contoh: Sayuran, seperti bayam, kangkung, sawi mengandung zat besi. Kata "sayuran" adalah hipernim, dapat mewakili kata "bayam, kangkung, dan sawi".
- Hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata lain, hipernim.
Contohnya: Sapi, kambing, kerbau adalah ternak yang biasa dipelihara oleh petani. Kata "sapi, kambing, kerbau" adalah hiponim, bisa diwakili oleh kata "ternak".
Baca juga: Contoh-Contoh Diksi Pendeskripsian Hewan
Tujuan diksi
Dilansir dari buku Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah (2023) oleh Ade Nurul Izatti dan teman-teman, tujuan penggunaan diksi, yaitu:
- Untuk memperoleh keindahan agar dapat menambah daya ekspresivitas
- Untuk menghaluskan kata ayau kalimat agar terasa lebih indah
Fungsi diksi
Dikutip dari buku Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat (2020) oleh Arif Yosodipuro, diksi memiliiki banyak fungsi dan kegunaan dalam pidato.
Diksi membantu pembicara menyampaikan pesan secara tepat dan gamblang ketika kata yang dipilih merepresentasikan ide dan gagasan yang dimaksud.
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat.
Berikut fungsi diksi secara umum, yakni:
- Untuk mencegah kesalahpahaman
- Untuk mencapai target komunikasi yang efektif
- Untuk melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal
- Agar suasana yang tepat bisa tercipta
- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca
Itulah penjelasan mengenai apa itu diksi beserta jenis, tujuan, fungsi, dan contohnya.
Baca juga: Mengapa Diksi Diperlukan dalam Berbahasa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.