KOMPAS.com - Untuk belajar bahasa Jawa, kita harus memahami juga banyak jenis teks bahasa Jawa. Semua teks memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Dalam bahasa Jawa, ada lima jenis teks, yaitu teks narasi, teks deskripsi, teks eksposisi, teks persuasi, dan teks argumentasi.
Pengertian dan karakteristik teks Bahasa Jawa, sebagai berikut:
Teks narasi bahasa Jawa
Teks narasi bahasa Jawa adalah karangan yang menceritakan pengalaman seseorang tentang suatu peristiwa tertentu.
Tujuan teks narasi bahasa Jawa adalah untuk memberi pembaca gambaran tentang pengalaman orang tersebut.
Teks narasi bahasa Jawa dilengkapi dengan elemen seperti, tempat (panggonan), waktu (wektu), suasana (swasana), dan kronologi (urutan kejadian).
Ciri-ciri teks narasi bahasa JawaCiri-ciri teks narasi bahasa Jawa, yaitu:
- Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa
- Menyajikan atau membangun alur
- Mengutamakan faktor kronologis atau waktu
- Menggali sumber ide dari kejadian nyata atau pengembangan imajinasi (fiktif)
Baca juga: Istilah Sandiwara dalam Bahasa Jawa
Teks dekripsi bahasa Jawa
Teks deskripsi bahasa Jawa adalah karangan yang ditulis dengan tujuan untuk menanamkan pemikiran pembaca tentang suatu obyek atau peristiwa tertentu.
Diharapkan mereka dapat memahami cerita yang diceritakan melalui teks deskripsi teks bahasa Jawa. Contohnya adalah deskripsi tempat (panggonan), manusia (manungsa), dan sebagainya.
Ciri-ciri teks deskripsi bahasa JawaTeks deskripsi mempunyai ciri-ciri, yaitu:
- Memperlihatkan detail atau perincian tentang obyek
- Bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
- Disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.
- Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan.
Teks eksposisi bahasa Jawa
Teks eksposisi bahasa Jawa adalah jenis karangan yang ditulis dengan tujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan pembaca.
Agar teks dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca, isi teks eksposisi bahasa Jawa dapat dilengkapi dengan keterangan, bukti, atau gambar untuk menjelaskan informasi yang disampaikan. Contoh teks yang termasuk eksposisi bahasa Jawa yaitu materi di buku pelajaran, cara penggunaan barang, dan sebagainya.
Ciri-ciri teks eksposisi bahasa JawaBerikut yaitu ciri-ciri dari teks eksposisi bahasa Jawa:
- Mengandung gaya informasi yang bersifat mengajak
- Menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana.
- Berusaha menjelaskan tentang suatu hal
- Gaya penulisan bersifat informatif
- Fakta digunakan sebagai alat kontribusi
- Bersifat singkat padat, tepat, akurat, lugas
- Tidak bersifat memihak pada siapapun
Baca juga: Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh
Teks persuasi bahasa Jawa
Teks persuasi bahasa Jawa adalah karangan yang bertujuan untuk menumbuhkan keyakinan pembaca dan mengajak pembaca mengikuti apa yang ditulis dikarangan tersebut.
Contoh teks persuasi bahasa Jawa yaitu bida ditemukan di dalam iklan, kampanye pemilihan umum, dan ajakan dalam pengumpulan dan atau sosialisasi atau penyuluhan tertentu.
Ciri-ciri teks persuasi bahasa Jawa adalah:
- Berusaha meyakinan seseorang atau pembaca.
- Berusaha membuat pembaca agar tergerak untuk melakukan hal yang dikehendaki penulis.
Teks argumentasi bahasa Jawa
Teks argumentasi bahasa Jawa merupakan karangan yang bertujuan untuk menumbuhkan keyakinan pembaca. Pengarang teks argumentasi bahasa Jawa harus mampu meluruskan informasi yang keliru dan menggantinya dengan informasi baru yang dia tulis.
Untuk menguatkan teks argumentasi bahasa Jawa dapat digunakan data pendukung yang mampu membuktikan informasi tertentu.
Contoh karangan yang termasuk teks rgumentasi bahasa Jawa yaitu ceramah tentang agama, lomba debat, atau ceramah dalam sosialiasi atau penyuluhan.
Ciri-ciri teks argumentasi bahasa JawaTeks argumentasi memiliki ciri sebagai berikut:
- Meyakinkan pembaca bahwa argumen atau pendapat yang berdasarkan fakta atau data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
- Menjelaskan pendapat, gagasan, ide, dan keyakinan penulis kepada pembaca.
- Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dikemukakan.
- Memerlukan analisis dan bersifat sistematis dalam mengolah data.
- Menggunakan fakta atau data yang berupa angka, peta, statistik, gambar, dan sebagainya.
- Menyimpulkan data yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.
Baca juga: Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh
Referensi:
- Primantari, A. N., Winiasih, T., & Ruriana, P. (2021). Medan Bahasa vol. 15 No. 1 tahun 2021. Medan Bahasa, 15(1).
- Fitriyani, K., & Mukhlish, M. (2021). Kalimat Imperatif dalam Teks Prosedur. Deiksis, 13(3), 241-248.