KOMPAS.com - Konjungsi koordinatif adalah kata yang menghubungkan dua unsur yang kedudukannya setara dalam kalimat.
Unsur-unsur yang digabungkan harus memiliki status sintaktis yang sama, misalnya kata benda dengan kata benda, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Konjungsi ini terletak di antara dua unsur yang digabungkan. Oleh karena itu, konjungsi koordinatif tidak bisa diletakkan di awal kalimat.
Baca juga: Pengertian Frasa, Kata, Klausa, dan Kalimat beserta Contohnya
Fungsi utama dari konjungsi koordinatif adalah menunjukkan hubungan yang logis antara unsur-unsur yang digabungkan.
Hubungan tersebut bisa bermacam-macam, bergantung pada konjungsi koordinatif apa yang digunakan.
Setiap konjungsi koordinatif memiliki penanda hubungan yang berbeda dengan konjungsi koordinatif lainnya.
Terdapat beberapa kata konjungsi koordinatif yang sering digunakan dalam kalimat sehari-hari. Berikut jenis konjungsi koordinatif beserta fungsinya. Perhatikan tabel di bawah ini!
Konjungsi koordinatif | Fungsi |
Atau | Menandakan pemilihan |
Dan | Menandakan penambahan |
Dan/atau | Menandakan jumlah atau pilihan |
Melainkan | Menandakan perlawanan |
Padahal | Menandakan pertentangan |
Sedangkan | Menandakan pertentangan |
Serta | Menandakan pendampingan |
Tetapi | Menandakan perlawanan |
Baca juga: Pengertian Konjungsi, Jenis-jenis, dan Contohnya
Adapun cara menggunakan konjungsi koordinatif dalam kalimat. Perhatikan contoh penggunaannya pada beberapa contoh kalimat di bawah ini:
- Hari ini, saya membel buku dan pensil dari koperasi sekolah.
- Amel tinggal bersama ayah dan ibunya.
- Malam ini, aku hanya bisa makan sayur atau buah.
- Kamu mau pakai pensil atau pulpen untuk menulis?
- Dia rajin belajar, tetapi nilainya tidak naik.
- Brian selalu bertanya kepada saya, sedangkan saya tidak mengetahui apa pun.
- Dia selalu bermain permainan daring, padahal pekerjaan rumahnya belum dikerjakan.
- Noni diberi tugas oleh ibu untuk membersihkan kamar, dapur, serta ruang tamu.
- Pak Joko bukan seorang penjual bakso, melainkan seorang intelijen.
Baca juga: 15 Contoh Kalimat Menggunakan Konjungsi Kausalitas
Referensi:
- Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., Sasangka, S. S., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Shalima, I. (2014). Ensiklopedia Bahasa dan Sastra Indonesia: Tata Bahasa. Klaten: PT Intan Pariwara.