KOMPAS.com - Ramayana adalah salah satu kisah cinta terbaik di dunia. Meskipun kisah ini awalnya ditulis oleh seorang pujangga India, para pujangga nusantara berhasil mengubahnya menjadi selaras dengan budaya nusantara.
Ramayana memiliki banyak karakter sakti dan menceritakan tentang kebaikan yang selalu dapat mengalahkan kejahatan dalam kisah cinta yang menawan.
Secara garis besar, cerita pewayangan Ramayana ini menceritakan tentang perjuangan Sri Ramawijaya, yang dibantu oleh Sugriwa, raja kera yang berusaha mengembalikan istrinya yang diculik oleh Rahwana.
Berikut adalah tokoh Ramayana beserta Karakternya!
Sri Rama Wijaya
Tokoh utama cerita Ramayana adalah Sri Rama Wijaya, yang digambarkan sebagai putra sulung Prabu Dasarata dari Dewi Kosalya.
Dalam cerita pewayangan India maupun Jawa, Sri Rama Wijaya digambarkan sebagai sosok welas asih, bijak, dan baik hati.
Sri Rama Wijaya, yang sebenarnya berhak atas tahta Ayodya, lebih memilih mengembara di hutan setelah menikah dengan Dewi Sinta untuk membuat ayahnya menepati janji kepada ibu tirinya, Dewi Kekayi.
Sri Rama Wijaya membantu para pendeta, resi, dan begawan saat padepokannya diserang oleh raksasa penunggu hutan. Selama perjalanannya di hutan ini, Sri Rama Wijaya kehilangan istrinya karena diculik oleh Rahwana, seorang raja raksasa yang kuat.
Sri Rama Wijaya memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi raksasa yang sangat besar. Selain itu, Sri Rama Wijaya juga memiliki panah sakti yang dapat membuat api dan mendatangkan angin. Dengan mata yang mirip rembulan, Sri Rama Wijaya memiliki kemampuan mengeluarkan berbagai spesies hewan dari tubuhnya.
Laksmana
Tokoh Ramayana Laksmana adalah adik dari Sri Rama Wijaya. Meskipun keduanya sangat dekat, mereka lahir dari rahim yang berbeda. Laksmana tidak mempunyai istri sampai akhir hayatnya.
Setelah Sri Rama diusir dari istana atas permintaan Dewi Kekayi, Laksmana inilah yang menemani Sri Rama dan Dewi Sinta ke mana pun mereka pergi.
Sebagaimana digambarkan, Laksmana tidak hanya memiliki paras yang indah tetapi juga memiliki kesaktian yang sulit ditandingi.
Laksamana digambarkan sebagai orang yang setia, berpegang pada prinsip kebajikan, dan selalu membantu orang yang membutuhkan bantuan.
Dewi Sinta
Dewi Sinta digambarkan dengan sangat indah. Kecantikannya dapat membuat bidadari iri.
Dalam cerita Ramayana, Dewi Sinta diceritakan memiliki putri kandung Rahwana yang dibuang oleh Gunawan Wibisana karena takut kelak dia akan diperistri ayahnya sendiri.
Diceritakan bahwa Dewi Sinta adalah orang yang sabar, tidak terlalu menuntut, dan sangat mempertahankan kemurnian.
Dewi Sinta sangat menghormati arti pernikahan. Meskipun ditawari harta yang melimpah dan kejayaan dengan menjadi isteri Rahwana, Dewi Sinta tetap menolaknya. Cincin kawin yang tetap dipakai di tangannya merupakan salah satu bukti Dewi Sinta tetap setia dengan suaminya.
Rahwana
Sosok ini merupakan tokoh Ramayana yang merupakan sosok antagonis dalam lakon wayang Ramayana. Sosok ini sering pula disebut dengan Dasamuka yang artinya memiliki sepuluh kepala atau sepuluh wajah.
Sosok Rahwana ini digambarkan sangat sakti. Bahkan, para dewa pun tak ada yang menandingi kesaktiannya.
Rahwana memiliki ajian sakti bernama Pancasona yang merupakan pemberian dari Resi Subali yang merupakan kakak dari Prabu Sugriwa. Berkat ajian sakti ini, Rahwana meski berkali-kali mati. Namun, ia akan selalu mampu hidup lagi.
Rahwana sendiri digambarkan memiliki karakter yang keras kepala, mau menangnya sendiri, dan merupakan simbol semua kejahatan yang ada di muka bumi.
Meski memiliki ilmu sakti yang membuatnya selalu mampu hidup lagi meski telah mati. Tetapi, ketika berhadapan dengan Sri Rama Wijaya ajian tersebut tidak terlalu membantu. Hal ini dikarenakan Sri Rama merupakan titisan Dewa Wisnu yang memang ditugaskan turun ke dunia untuk memberantas keangkaramurkaan dari Rahwana.
Kumbakarna
Sosok ini merupakan tokoh Ramayana yang seorang adik kandung dari Rahwana. Meskipun memiliki wajah dan bentuk tubuh seperti raksasa pada umumnya, Kumbakarna merupakan sosok raksasa yang memiliki watak satria.
Saat perang berlangsung, Kumbakarna memutuskan untuk tidur dipertapaannya. Kumbakarna mulanya tak ingin ikut berperang karena tahu bahwa perang yang terjadi itu akibat ulah kakaknya yang telah mencuri istri orang lain.
Saat Rahwana menuduh Kumbakarna tidak peduli dengan keadaan negaranya yang hancur karena ulah para pasukan Sri Rama Wijaya, jiwa nasionalisme dari Kumbakarna segera bangkit dan maju ke medan perang.
Ada yang menarik dengan keputusan Kumbakarna saat maju dalam medan peperangan. Ketika panglima perang pada umumnya mengenakan baju tempur, Kumbakarna malah mengenakan pakaian yang serba putih. Ia mengenakan pakaian yang serba putih karena tahu bahwa dalam perang yang dilakukan ini dirinya pasti akan kalah.
Sosok Kumbakarna yang digambarkan memiliki karakter teguh pada pendirian dan memiliki rasa cinta tanah air.
Baca juga: Nilai-Nilai Luhur dalam Cerita Wayang Gathutkaca Gugur
Referensi:
- Verrysaputro, E. A., Sholikhati, N. I., & Wijayanti, L. T. (2022). EYANG RAMA: MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK SISWA SMP DI YOGYAKARTA. Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan, 13(2), 153-157.
- Bajraghosa, T. (2018). Rekonstruksi Tokoh Wayang Ramayana Pada Komik Seri H2O: Reborn Karya Sweta Kartika. DeKaVe, 11(1), 32-43.