Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Lempeng Tektonik, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Apa itu teori lempeng tektonik? Teori lempeng tektonik adalah teori yang membagi lempeng Bumi menjadi beberapa bagian. Simak penjelasannya di bawah!
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori lempeng tektonik menjadi salah satu teori yang membahas tentang pembentukan juga perubahan kulit Bumi.

Pertama kali, teori ini dicetuskan oleh Alfred Wegener. Berkat dedikasinya, ia dijuluki sebagai bapak lempeng tektonik.

Menurut Aep S. Hamidin dalam buku Ancaman Bawah Laut (2013), teori lempeng tektonik adalah pengembangan dari teori apung benua.

Secara garis besar, teori ini memaparkan bahwa kerak Bumi memiliki enam lempeng tegar besar dan kecil, yang bergerak dengan perlahan sambil membawa benua-benua.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik

Yuk, simak penjelasan lebih lanjut soal teori lempeng tektonik dalam artikel ini!

Apa itu teori lempeng tektonik?

Sederhananya, teori lempeng tektonik adalah teori yang menjelaskan asal-usul benua, lautan, bebatuan, pegunungan, gempa bumi, gunung berapi, hingga pergeseran benua.

Jelaskan teori lempeng tektonik!

Dilansir dari buku Applied Geotechnics for Engineers (2020) oleh Paulu Kurniawan dan Basuki Hadimuljono, teori lempeng tektonik adalah teori yang membagi lapisan litosfer Bumi menjadi beberapa bagian.

Seluruh bagian lempeng tersebut saling berdampingan satu sama lain. Akibatnya, lempeng-lempeng itu bisa saling bertubrukan atau menjauh.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Gempa Tektonik?

Menurut teori ini, gaya endogen menjadi penyebab utama di balik terjadinya aktivitas vulkanik, gempa bumi, pembentukan gunung, hingga palung samudra.

Setidaknya ada tujuh lempeng tektonik utama di Bumi, yaitu:

Beberapa bukti pendukung teori lempeng tektonik, antara lain bukit lembah, proses pemaparan dasar laut, serta zona penujaman.

Baca juga: 3 Jenis Pergerakan Lempeng Tektonik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi