KOMPAS.com - Sebagai bentuk keberagaman, Indonesia memiliki tarian yang khas di tiap daerahnya.
Dilansir dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia (2020) oleh Muryanto, tari merupakan salah satu cabang kesenian yang dipertunjukkan sehingga dituntut utuk tetap hidup dan berkembang secara inovatif agar dapat menghibur.
Selain itu, tari juga memerlukan tempat untuk pentas, karena memiliki perbedaan untuk upcara sakral atau hiburan.
Baca juga: Tari Cokek, Tari Tradisional Masyarakat Betawi
Berikut pertanyaan mengenai tari yang beredar di media sosial:
Pertanyaan
Apa perbedaan antara tari cokek dengan tari sirih kuning ketika tampil?
Jawab:Perbedaan antara tari cokek dengan tari sirih kuning ketika tampil adalah pada tari sirih kuning terdapat proses penyerahan sirih dari/oleh mempelai pria kepada pengantin wanita, atau pada hiburan penyambutan tamu kehormatan. Sementara, pada tari cokek saat tampil merupakan penari cokek, bukan mempelai.
Dilansir dari buku Ensiklopedi Seni Tari Nusantara: D. K. I. Jakarta hingga Jawa Timur (2021) oleh R. Toto Sugiarto, tari cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu.
Dewasa ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, di samping sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek.
Tari cokek ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan.
Adapun penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek.
Baca juga: Mengenal Tari Cokek: Properti, Pola Lantai, dan Gerak Tari
Tarian cokek mirip sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah. Sebagai informasi, tarian cokek kerap identik dengan keerotisan penarinya, yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
Pembukaan pada tari cokek ialah wewayangan. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irama gambang kromong. Rentangan tangannya setinggi bahu meningkah gerakan kaki.
Setelah itu, mereka mengajak tamu untuk menari bersama, dengan mengalungkan selendang.
Pertama-tama kepada tamu yang dianggap paling terhormat. Bila yang diserahi selendang itu bersedia ikut menari maka mulailah mereka ngibing, menari berpasang-pasangan.
Tiap pasang berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Ada kalanya pasangan-pasangan itu saling membelakangi.
Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna.
Ada yang berwarna merah menyala, hijau, ungu, kuning dan sebagainya, polos dan menyolok.
Di ujung sebelah bawah celana biasa diberi hiasan dengan kain berwarna yang serasi. Selembar selendang panjang terikat pada pinggang dengan kedua ujungnya terurai ke bawah.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan tari cokek dan tari sirih kuning.
Baca juga: Mengenal Tari Sirih Kuning, Tarian Asal Betawi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.