Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Batang Monokotil Tidak Bertambah Besar?

Baca di App
Lihat Foto
bio.libretexts.org
Perbedaan batang monokotil yang hanya mengalami pertumbuhan primer dan batang dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Ada berbagai ciri tumbuhan monokotil, salah satunya adalah batang yang tidak bertambah besar. Untuk mengetahui mengapa batang monokotil tidak bertambah besar, simaklah penjelasan berikut!

Tumbuhan monokotil seperti jagung, padi, seledri, gandum, pisang, kelapa, dan palem, memiliki batang yang dapat tumbuh tinggi. 

Namun jika kita perhatikan, batang tumbuhan-tumbuhan tersebut tidak bertambah besar atau bertambah lebar. 

Batang tumbuhan monokotil cenderung memiliki ukuran yang sama. Tidak seperti batang tumbuhan dikotil yang terus-menerus membesar seumur hidupnya. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Klasifikasi Tumbuhan Monokotil

Dilansir dari Visible Body, hal tersebut karena tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder. 

Tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan primer. Di mana batangnya hanya memanjang saja tanpa adanya peningkatan ketebalan. 

Sehingga, batang tumbuhan monokotil biasanya tidak pernah sebesar batang tumbuhan dikotil. 

Dilansir dari Microbe Notes, tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder karena tidak memiliki kambium dalam sistem jaringan internalnya. 

Baca juga: Kambium, Jaringan Tumbuhan Dikotil antara Floem dan Xilem

Kambium adalah jaringan meristem yang terdapat di antara xilem dan floem. 

Dilansir dari Biology LibreTexts, kambium menghasilkan xilem sekunder di bagian dalam dan floem sekunder di bagian luar. 

Pertumbuhan sekunder tersebut terus berlangsung selama bermusim-musim, membuat diameter tumbuhan tersebut bertambah. Sehingga, batang dapat bertambah besar. 

Tidak adanya kambium membuat diameter tumbuhan monokotil tidak bertambah, sehingga tumbuhan juga tidak bertambah besar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi