KOMPAS.com - Suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk tumbuh kembang makhluk hidup. Seperti bakteri dapat tumbuh pada berbagai suhu dari mendekati pembekuan sampai mendekati ke titik didih air.
Bakteri yang tumbuh paling baik di tengah kisaran ini disebut sebagai bakteri mesofilik. Untuk lebih memahami tentang bakteri mesofilik, simaklah penjelasan berikut ini!
Pengertian bakteri mesofilik
Bakteri mesofil adalah jenis bakteri yang tumbuh pada suhu sedang.
Istilah mesofilik berasal dari kata "meso" yang berarti tengah dan "philes" yang berarti mencintai.
Baca juga: Jenis-jenis Bakteri berdasarkan Jumlah Flagelanya
Sehingga, secara harfiah bakteri mesofilik adalah bakteri yang hidup pada suhu tengah-tengah yaitu tidak terlalu dingin maupun tidak terlalu panas.
Menurut Ivan Kushkevych dalam Effect of Environmental Factors on Bacterial Cells (2022), bakteri mesofilik tumbuh paling baik pada kisaran suhu 20 hingga 40 derajat celcius.
Bakteri mesofilik tumbuh paling optimal pada suhu tubuh hewan berdarah panas, yaitu 37 derajat celcius.
Dilansir dari Biology Online, ada beberapa bakteri mesofilik yang memodifikasi elemen genetiknya menyebabkan mereka mendekati suhu bakteri psikrofilik.
Baca juga: Apa itu Bakteri Pemakan Daging?
Artinya, ada beberapa bakteri mesofilik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Contohnya adalah Pseudomonas aeroginosa yang dapat tumbuh pada suhu sekitar 5 hingga 43 derajat celcius.
Bakteri mesofilik tidak tahan terhadap suhu panas ddan bisa mati jika terpapar suhu panas.
Dilansir dari Microbe Notes, titik kematian termal untuk bakteri mesofilik adalah 50 hingga 65 derajat celcius.
Bakteri mesofilik umumnya adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora.
Baca juga: Spora: Pengertian, jenis, fungsi, dan contoh tumbuhannya
Contoh bakteri mesofilik
Apa saja contoh bakteri mesofilik? Contoh bakteri mesofilik adalah:
- Escherichia coli
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pneumoniae
- Leptospirillum ferrooxidans
- Listeria monocytogenes
- Lactococcus lactis
- Streptococcus pyogens
- Thiobacillus novellus
- Clostridium kluyveri
- Salmonella spp.
- Lactobacillus spp.
- Mesenteroides ssp.
- Proteus vulgaris
- Acidithiobacillus ferrooxidans
- Acidithiobacillus thiooxidans
- Pseudomonas maltophilia
- Thiobacillus novellus
- Haemophilus influenzae.