KOMPAS.com - Kemampuan untuk mendengarkan perspektif orang lain dan mengekspresikan dirinya dengan jujur dan penuh rasa hormat adalah kemampuan asertif.
perilaku asertif adalah perilau antar-perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan.
Orang dengan kemampuan asertif ditandai oleh kesesuaian sosial dan mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan orang lain. Dengan keterampilan ini, seseorang menunjukkan kemampuan menyesuaikan diri.
Dalam hal negosiasi, seorang negosiator yang berlaku asertif akan memperlakukan orang lain dengan hormat yang tulus. Berlaku asertif artinya menerima karakteristik diri, baik yang positif maupun negatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, asertif merupakan kemampuan untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan, mengerti hak-hak diri sendiri, dan mampu mengajukan keberatan dengan proporsional, dan memberikan umpan balik pada orang lain jika memang benar-benar diperlukan dengan cara yang tidak merendahkan orang lain.
Baca juga: Teori Komunikasi Humanisme: Pengertian dan Ciri-Cirinya
Contoh perilaku asertif
Contoh perilaku asertif, di antaranya:
- Menyatakan pendapat dengan tegas
- Menerima dan memberikan tanggapan
- Mengungkapkan perasaan dengan jujur
- Menolak dengan hormat
- Meminta bantuan dengan sopan dan memberikan dukungan
- Mengakui dan memahami perasaan orang lain
- Bertanggung jawan atas apa yang dilakukan
- Mengelola konflik dengan baik
- Berbicara dengan jelas
- Memberikan pujian dan apresiasi
Keuntungan sikap asertif
Beberapa keuntungan psikologis perilaku atau sikap asertif adalah:
- Dapat memberikan batasan antara perilaku diri sendiri dengan perilaku orang lain.
- Dapat menikmati kenyataan realistic yang mungkin dan tidak mungkin bagi diri sendiri.
- Tidak terlalu terpengaruh dengan hal-hal yang sedikit kasar atau tidak sopan dari orang lain.
- Orang yang mampu mensyukuri keberhasilan diri sendiri dan menerima kegagalan.
- Akan selalu mampu mengontrol perilaku diri sendiri dan tidak terjebak pada hal-hal kasar dan tidak terjebak untuk berperilaku pasif.
Baca juga: Manfaat Komunikasi Antarbudaya Menurut Ahli, Apa Saja?
Kategori sikap asertif
Terdapat tiga kategori sikap asertif, yaitu:
- Asertif penolakan
Ditandai dengan ucapan untuk memperhalus, seperti maaf.
- Asertif pujian
Ditandai dengan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan positif seperti menghargai, menyukai, mencintai, mengangumi, memuji, dan bersyukur.
- Asertif permintaan
Asertif ini terjadi jika seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu di mana kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai, tanpa tekanan atau paksaan.
Baca juga: Komunikasi Kelompok Besar: Pengertian dan Contohnya
Referensi:
- Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
- Jackman, Ann. (2004). How To Negotiate: Teknik Sukses Bernegosiasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
- Savitri, Intan dan Sidik Effendi. (2011). Kenali Komunikasi. Jakarta: PT Balai Pustaka (Persero)