KOMPAS.com - Numismatis adalah hobi mengoleksi uang kuno. Numismatis berasal dari bahasa Latin, numisma yang artinya uang logam.
Dilansir dari buku Mengenal Seluk Beluk Uang (2007) karya Geri Achmadi, numismatika adalah pengetahuan atau kegiatan yang berkenan dengan mata uang.
Ahli numismatika disebut numismatis yang diartikan sebagai penggemar atau kolektor mata uang. Awalnya, numismatikan hanya tentang uang logam karena koin banyak ditemukan di berbagai situs arkeolog.
Baca juga: 3 Motif Utama Teori Permintaan Uang Keynes
Dalam perkembangannya, koleksi numismatika menjadi beragam. Berawal dari uang logam (koin) mencakup menjadi medali, lencana, token (uang perkebunan), uang komemoratif (uang peringatan), dan segala sesuatu berhubungan dengan keuangan, seperti cek, kartu kredit, kupon, wesel, dan koin untuk permainan ketangkasan.
Berdasarkan bahannya, mata uang terbagi menjadi dua yakni uang kertas dan logam. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya. Uang kertas memiliki nilai yang tinggi, namun dalam penyimpananya membutuhkan tempat yang besar.
Sementara uang logam atau koin memiliki ukuran kecil jadi hanya membutuhkan tempat yang relatif ringkas. Tetapi jika terkumpul banyak akan memiliki berat.
Baik uang kertas atau logam diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan fungsi, yakni:
- Mata uang yang sudah ditarik dari peredaran dan tidak berlaku sebagai alat pembayaran sah.
- Mata uang yang sudah ditarik dari peredaran, tetapi masih bisa dipakai bertransaksi terbatas di bank.
- Mata uang yang masih beredar di masyarakat sehingga masih bisa digunakan bertaransaksi secara luas.
Baca juga: 6 Fungsi Turunan Uang yang Perlu Diketahui beserta Contohnya
Alasan orang mengoleksi uang
Uang membawa pengaruh sosial dalam kehidupan bermasayrakat, uang selalu dikaji oleh paa ahli, termasuk untuk menciptakan bahan baru untuk membuat uang.
Banyak orang tertarik mengoleksi uang, mulai dari hobi hingga bersifat komersil untuk mencari keuntungan. Namun, salah satu alasan orang mengoleksi uang yaitu uang menyimpan nilai dan makna yang luar biasa.
Umumnya orang yang menjadi numismatik karena profesinya dekat dengan dunia keuangan, seperti karyawan bank, karyawan money charger, kasir atau bendahara, dan lain sebagainya.
Lingkungan juga bisa mendorong seseorang menjadi numismatis, contohnya seseorang yang sering pergi ke luar negeri pasti akan menyimpan uang asing.
Baca juga: Fungsi Primer dan Sekunder Uang
Numismatik sebagai instrumen investasi
Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan, niumismatik bosa dijadikan instrumen investasi. Pronsip kelangkaan karena waktu terus berjalan, menyebabkan uang kuno dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Ada dua hal yang memengaruhi uang kuno memiliki nilai jual tinggi, yakni:
- Tingkat kelangkaan, di mana semakin langka uang kuno, semakin tinggi harganya.
- Kondisi fisik, semakin bagus kondisi fisik uang kuno tersebut, semakin tinggi harganya.
Selain dua hal tersebut, juga ada faktor lain yaitu miscut atau misprint. Uang dengan kesalahan cetak atau salah potong menjadi hal unik yang menarik bagi sebagian besar numismatis.
Ada juga numismatis yang mengoleksi atau membeli uang karena nomor seri yang berurutan atau dinilai nomor cantik. Hal-hal unik tersebut yang membuat uang kuno menjadi tinggi nilai harganya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.