KOMPAS.com - Mirage dan fatamorgana merupakan fenomena optik yang mirip, tetapi tidk sama. Keduanya sama-sama melibatkan pembengkokan cahaya. Lalu apa perbedaanya?
Kita harus tahu terlebih dahulu pengertian mirage. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, mirage adalah fenomena optik yang terjadi ketika caha dibiaskan oleh lapisan udara dengan suhu yang berbeda.
Mirage sederhana sering terlihat di jalan aspal panas atau gurun, di mana benda atau langit tampak seperti bayangan air. Beberapa mirage umum terjadi di kondisi cuaca panas, terutama di atas permukaan yang sangat panas seperti jalan aspal atau gurun.
Mirage memiliki dua jenis utama, yakni:
- Inferior mirage: bayangan terlihat di bawah benda yang sebenarnya. Misalnya "genangan air" di jalan.
- Superior mirage: obyek tampak lebih tunggi dari lokasi aslinya.
Baca juga: Pengertian Fatamorgana Dan Contohnya
Sementara fatamorgana adalah bentuk khusus dari superior mirage yang jauh lebih kompleks. Fatamorgana melibatkan pembiasan cahaya yang lebih rumit karena perbedaan suhu yang lebih eksrem di atmosfer.
Fenomena ini bisa menciptakan ilusi yang sangat dramatis, seperti kota terapung, kapal besar di langit, atau pegunungan yang tidak ada.
Proses terjadinya fatamorgana
Dirangkum dari buku Tanya Jawab Sains: Fenomena Alam (2023) oleh Taufik Hidayat, beberapa proses alam yang menyebabkan terjadinya fatamorgana, antara lain:
- Perbedaan suhu udara
Fatamorgana terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara dingin dan udara panas di lapisan atmosfer Bumi. Udara dingin lebih padat dibandingkan udara panas, sementara udara panas lebih ringan dan kurang padat.
- Udara panas terjebak dekat tanah
Karena perbedaan kerapatan tadi, udara panas biasanya terperangkap di dekat permukaan tanah, sedangkan udara dingin berada di atasnya. Ini menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya fatamorgana.
Baca juga: Pembiasan Cahaya: Pengertian, Sifat, dan Hukumnya
- Cahaya mengalami pembiasan
Cahaya yang lewat melalui lapisan udara ini akan dibelokkan (mengalami pembiasan) dan bergerak secara horizontal. Cahaya ini kemudian bergerak ke atas karena terjadinya pemantulan internal total.
Pemantulan ini terjadi saat cahaya berpindah dari satu lapisan dengan kepadatan tinggi ke lapisan yang lebih rendah, jika sudut datangnya melebihi sudut kritis tertentu.
- Cahaya bergerak dari indeks bias tinggi ke rendah
Cahaya bergerak dari lapisan udara yang lebih padat (indeks bias tinggi) ke lapisan yang lebih ringan (indeks bias rendah), yang menyebabkan perubahan arah cahaya tersebut.
- Penglihatan fatamorgana
Saat mata kita menangkap cahaya yang telah dibelokkan ini, kita melihatnya sebagai bayangan air di kejauhan, yang kita sebut sebagai fatamorgana atau mirage.
Baca juga: Pembiasan Cahaya pada Prisma
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.