KOMPAS.com - Pada 2 Oktober tiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Dikutip dari buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia (2021) oleh Dodi Mawardi, bagi masyarakat Indonesia, batik telah menjelma menjadi identitas suatu masyarakat yang mempunyai nilai estetika dan filosofi yang tinggi.
Bahkan, batik merupakan ekspresi budata yang berisi idealisme dan spiritualitas dalam bentuk makna simbolik.
Baca juga: Jawaban dari Soal Batik Merupakan Salah Satu Contoh
Dilansir dari buku Ensiklopedia The Heritage Of Batik, Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa (2024) oleh Yohanes Primus Supriono, dijelaskan enam makna batik yang wajib diketahui, yakni:
- Batik sebagai karya seni atau kebudayaan
- Batik sebagai idealisme
- Batik sebagai identitas
- Batik sebagai alat perjuangan
- Batik sebagai aktivitas ekonomi
- Batik sebagai simbol harapan
Berikut rinciannya:
- Batik sebagai karya seni atau kebudayaan
Pada dasarnya, batik merupakan karya seni atau kebudayaan yang banyak berisikan gambar ornamen tertentu pada kain putih yang dikerjakan dengan teknik wax-resist dyeing.
Dalam seni batik banyak kita jumpai desain dengan corak atau motif yang mengungkapkan sebuah ekspresi penciptanya.
Dalam pengertian ini, seni dan keterampilan batik lebih menonjolkan sisi keindahan desain dan ragam coraknya daripada pertimbangan lainnya. Namun demikian, keindahan desain dan ragam corak batik tersebut tidak lepas dari tanggung jawab pada suatu tata nilai yang berkembang di tengah masyarakat.
Baca juga: Jawaban dari Soal Batik yang Pembuatannya Tidak Menggunakan Lilin
- Batik sebagai idealisme
Tidak semua, namun dapat dipastikan, sebagian besar pelukis batik menyatakan bahwa membatik adalah sebuah proses pengalaman spiritual yang harus didahului dengan doa, meditasi, dan puasa.
Membatik membutuhkan totalitas, ketekunan, dan konsentrasi sela- ma pengerjaannya. Saat membatik dibutuhkan suasana penuh keheningan agar si pelukis batik mampu menyatukan rasa dan karsa pada buah karyanya.
Oleh karena itu, karya seni batik yang dikerjakan dengan proses itu akan mengekspresikan idealisme pembuatnya.
- Batik sebagai identitas
Batik merupakan ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis dan nilai-nilai filosofi suatu masyarakat. Keunikan dan nilai-nilai filosofi itu membentuk karakter masyarakat yang membedakannya dengan masyarakat lain.
Oleh karena itu, batik pada gilirannya hadir menjadi identitas atau jati diri suatu masyarakat.
Ide awal agar batik menjadi identitas bangsa Indonesia dipelopori oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pada tahun 1950.
Beliau menginginkan agar batik mampu menampilkan nilai seni budaya sebagai jati diri bangsa, sekaligus sebagai simbol persatuan dan kesatuan Indonesia.
Diharapkan batik menjadi identitas budaya bangsa Indonesia yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Baca juga: 5 Teknik Pembuatan Batik yang Perlu Diketahui
- Batik sebagai alat perjuangan
Pusat-pusat tradisi batik yang banyak terdapat di Pulau Jawa diyakini mempunyai hubungan yang erat dengan penyebaran ajaran agama Islam.
Kala itu, batik dijadikan sebagai alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang muslim dan para santri untuk melawan hegemoni Belanda.
Bahkan, dengan batik tersebut umat Islam mampu melindungi perekonomian rakyat, sekaligus melawan kekuasaan Belanda.
Budaya dan ajaran Islam juga berperan besar dalam perkembangan batik di Indonesia. Islam telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan batik di Pulau Jawa.
Motif bernuansa keislaman di antaranya terlihat pada batik Indramayu, seperti bentuk segi enam pada motif Si Juring yang diyakini mendapat pengaruh dari Arab.
Contoh lain pengaruh Islam terhadap perkembangan batik Indonesia adalah keberadaan batik Rifa'iyah di Pekalongan.
Baca juga: 9 Alat dan Bahan Membuat Batik Tulis
- Batik sebagai aktivitas ekonomi
Batik merupakan salah satu karya seni atau kebudayaan khas Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu kala.
Seni batik juga merupakan suatu keahlian dan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur kita.
Sejak awal kehadirannya, batik telah berperan sebagai sumber penghidupan yang menyerap lapangan kerja cukup luas bagi masyarakat Indonesia.
Dalam perkembangannya, kini batik tidak hanya sebagai ikon budaya dan identitas bangsa, namun telah menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat. Batik telah menjadi salah satu komoditas penting yang mampu menghasilkan devisa.
Baca juga: Ciri-ciri dan Motif Hias Batik Jumputan
- Batik sebagai simbol harapan
Batik bukan hanya merupakan ekspresi seni atau budaya semata, melainkan juga mencerminkan makna simbolis akan suatu harapan atau cita-cita.
Dalam seni batik sebenarnya mencerminkan simbol yang bermakna sebagai semacam sandi atas suatu harapan atau cita-cita bagi pembuat atau pemakainya.
Beberapa motif batik sangat kental maknanya sebagai simbol yang mencerminkan sandi atas suatu harapan atau cita-cita.
Motif batik Sido Mukti misalnya, berisi sandi yang berarti harapan untuk terus-menerus menjadi mukti, yaitu hidup dalam kecukupan dan kebahagiaan.
Motif batik ini melambangkan harapan akan masa depan yang baik dan penuh kebahagiaan.
Baca juga: Mengenal Ragam Hias pada Kain Songket dan Kain Batik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.