Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

KOMPAS.com - Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menjabarkan atau melaporkan hasil pengamatan atau observasi. Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu obyek di lingkungan, meliputi berbagai aktivitas perhatian terhadap kajian obyek dengan penginderaan.

Teks observasi berfungsi untuk memberikan wawasan, memberikan fakta-fakta kepada suatu pihak, dan sebagai suatu pertanggungjawaban atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh penulis, seperti kegiatan penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan perjalanan.

Baca juga: 2 Macam Deskripsi dalam Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Informasi yang terdapat dalam teks observasi harus ditulis menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pembaca. Layaknya sebuah teks, teks observasi memiliki kaidah, unsur, ataupun ciri kebahasaan tersendiri. Apa sajakah itu?

Kaidah Kebahasaan teks observasi

Berikut ini kaidah kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi:

Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Dalam teks observasi, biasanya penulis menggunakan verba relasional, dan verba aktif alam.

Verba relasional digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu. Kata-kata yang termasuk verba relasional, yaitu ialah, merupakan, adalah, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan yaitu.

Verba aktif alam digunakan untuk menjelaskan perilaku, seperti bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan lain-lain.

Baca juga: Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Kata nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, benda, dan segala yang dibendakan. teks observasi menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai obyek utama pemaparannya.

Nomina atau kata benda dibagi menjadi dua, yaitu kata benda konkret dan kata benda abstrak. Kata benda konkret merupakan kata benda yang dapat dikenal oleh panca indra, seperti buku, pulpen, gunung, sungai, bencana alam, dan lain-lain.

Kata benda abstrak merupakan kata benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal oleh pikiran, misalnya kebenaran.

Konjungsi atau kata hubung adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Sederhananya, konjungsi adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa sederajat.

Baca juga: Salah Satu Sifat yang Harus Dimiliki Teks Laporan Hasil Observasi

Contoh konjungsi, di antaranya dan, atau, jadi, karena, sehingga, oleh sebab itu.

Adanya konjungsi dalam kalimat akan membuat kalimat menjadi lebih kompleks. berdasarkan kompleksitasnya, kalimat dibagi menjadi dua yaitu kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Berikut penjelasannya:

• Kalimat simpleks atau yang sering disebut kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat.
• Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih.

Kalimat definitif atau kalimat definisi adalah kalimat yang memberikan gambaran umum tentang suatu benda, hal, aktivitas, dan lainnya. Kalimat ini biasanya berisikan pengertian atau persamaan arti sesuatu yang didefinisikannya.

Kalimat definisi biasanya ditandai dengan adanya kata adalah, merupakan, yaitu, dan termasuk.

Baca juga: Pengertian Observasi, Tujuan, dan Jenisnya