KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat laron yang terbang pada malam hari? Mungkin kamu sering menemukannya berkerumun di sekitar lampu atau cahaya di luar rumah saat musim hujan.
Siklus memiliki siklus hidup berupa metamorfosis tidak sempurna, yang berarti mereka tidak melewati fase kepompong seperti kupu-kupu atau lebah. Ada tiga tahapan utama dalam siklus hidup laron yaitu telur, nimfa, dan dewasa.
Yuk, kita pelajari lebih detail tentang bagaimana proses ini terjadi!
Telur
Siklus hidup laron dimulai ketika laron dewasa bersayap (sering disebut alates) keluar dari sarangnya untuk terbang.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, penerbangan ini biasanya terjadi pada malam hari dan sangat dipengaruhi oleh kelembaban atmosfer yang tinggi, suhu, iklim, serta faktor musiman lainnya.
Baca juga: Kenapa Laron Suka Cahaya? Ini Penjelasannya ....
Beberapa spesies laron mungkin terbang hanya sekali dalam setahun, sementara yang lain bisa terbang beberapa kali dalam musim kawin.
Setelah terbang sebentar, laron dewasa akan turun ke tanah, melepaskan sayapnya, dan hanya meninggalkan bagian pangkal sayap yang menempel di tubuh mereka. Setelah itu, mereka kawin.
Menurut Ahmad Pervez dalam buku berjudul Termite Biology and Social Behaviour (2018), setelah kawin ratu akan menyimpan sperma dalam kantong khusus di tubuhnya yang disebut spermathecae.
Ratu ini hanya kawin sekali dalam hidupnya dan setelah itu akan mulai bertelur, menghasilkan lebih dari 3000 telur per hari. Telur-telur ini berwarna kekuningan dan putih, dan akan menetas menjadi nimfa.
Baca juga: Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Nimfa
Ahmad juga menyebutkan bahwa telur-telur tersebut akan mengalami inkubasi selama 50 hingga 60 hari untuk kemudian menetas.
Setelah telur menetas, muncul nimfa yang sangat mirip dengan laron dewasa, tetapi tubuhnya masih lebih rapuh dan berwarna putih transparan. Nimfa ini tidak memiliki sayap dan dalam fase ini mereka cenderung sangat bergantung pada perawatan dari laron pekerja.
Dilansir dari Biology Discussions, nimfa berkembang di ruang jamur atau tempat pembibitan, pekerja merawat dan memberi makan nimfa dengan jamur dan bahan nabati, dengan demikian, flagelata simbiotik dipindahkan ke nimfa.
Laron pekerja ini akan memberi makan nimfa dengan jamur dan bahan nabati yang sudah mereka cerna sebagian, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan nimfa.
Nimfa ini akan melalui beberapa kali pergantian kulit atau molting. Pada tahap ini, mereka belum memiliki peran khusus, namun beberapa nimfa akan berkembang menjadi pekerja, prajurit, atau laron reproduktif tergantung pada kebutuhan koloni.
Baca juga: Mengapa Laron Melepaskan Sayapnya?
Dewasa
Setelah beberapa tahap pergantian kulit, nimfa akhirnya berkembang menjadi laron dewasa. Namun, tidak semua laron dewasa memiliki fungsi yang sama. Di dalam koloni, ada berbagai kasta laron yang memiliki peran masing-masing, seperti pekerja, tentara, dan reproduktif.
Laron pekerja adalah kasta yang paling banyak jumlahnya dan memiliki peran sangat penting dalam koloni.
Dilansir dari Mississippi State University Extension, mereka tidak memiliki mata, berwarna putih, dan bertugas mencari makan, merawat telur, serta membangun dan memperbaiki sarang.
Secara genetik mereka bisa berjenis kelamin jantan atau betina, tetapi mereka tidak memiliki perbedaan fungsi selama masih menjadi pekerja.
Pekerja bertugas merawat koloni, mencari makan, membangun sarang, dan kerap disebut sebagai rayap.
Baca juga: Bagaimana Cara Semut Bekerja dan Berkomunkasi?
Adapun laron tentara, seperti namanya, bertugas melindungi koloni. Mereka memiliki kepala yang lebih besar dan rahang yang kuat, yang digunakan untuk mempertahankan sarang dari ancaman predator atau gangguan lainnya.
Tentara laron biasanya hanya terdiri dari sekitar 2 hingga 10 persen dari total populasi dalam koloni, tergantung pada spesiesnya.
Laron reproduktif, yang juga dikenal sebagai laron bersayap, memiliki peran penting dalam reproduksi koloni. Laron ini memiliki sayap dan warna tubuh yang lebih gelap, serta mata yang terlihat jelas.
Hanya laron yang dapat terbang dan keluar dari sarang untuk mencari pasangan dan menghasilkan telur baru. Proses ini disebut dengan penerbangan kawin. Setelah kawin, laron dewasa akan melepaskan sayapnya dan mulai berkoloni untuk menghasilkan telur baru.
Itulah siklus hidup laron dari telur, nimfa, hingga menjadi laron dewasa yang bisa terbang dan menghasilkan keturunan. Meskipun laron hanya terlihat sesekali saat musim kawin, mereka memiliki peran yang besar dalam ekosistem.
Mereka menunjukkan bagaimana suatu koloni bekerja dengan sangat terorganisir, dengan setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda, namun saling bergantung satu sama lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.