Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Meteor?

Baca di App
Lihat Foto
assets.science.nasa.gov
Meteor
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat cahaya terang yang melintas di langit malam dan berpikir itu adalah bintang jatuh? Ternyata, apa yang kamu lihat bukanlah bintang, melainkan meteor.

Meteor adalah batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, menghasilkan kilatan cahaya terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang meteor ini!

Pengertian meteor

Meteor adalah meteoroid atau batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi (atau planet lain seperti Mars). 

Dilansir dari National Geographic, meteor bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan mengalami gesekan dengan udara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gesekan tersebut menyebabkan meteor memanas dan terbakar, menciptakan cahaya terang yang kita lihat sebagai meteor atau bintang jatuh.

Baca juga: Asteroid, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Meteor memiliki berbagai ukuran, mulai dari debu kecil hingga batuan sebesar asteroid kecil.

Ternyata, banyak meteoroid yang jatuh ke Bumi setiap harinya. Para ilmuwan memperkirakan sekitar 48,5 ton atau 44.000 kilogram material meteorit jatuh ke Bumi setiap harinya!

Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, ia akan dipanaskan karena gesekan dengan udara. Proses ini menciptakan gas panas di sekitar meteoroid, dan gas tersebut mulai bersinar terang. Inilah yang menghasilkan kilatan cahaya terang yang kita lihat sebagai meteor.

Meteor sering disebut bintang jatuh karena ekor cahaya terang yang ditinggalkan saat melintasi langit. Padahal, meskipun tampak seperti bintang yang jatuh, yang sebenarnya terjadi adalah meteoroid yang terbakar saat memasuki atmosfer.

Sebagian besar meteor ini terjadi di lapisan atmosfer yang disebut mesosfer, yang terletak sekitar 50 hingga 80 kilometer di atas permukaan Bumi.

Baca juga: Apa Benar Bintang Jatuh Bisa Mengabulkan Permintaan?

Kecepatan meteor yang luar biasa

Dilansir dari Space, meteor bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, mulai dari 11 kilometer per detik (sekitar 25.000 mph) hingga 72 kilometer per detik (sekitar 160.000 mph).

Kecepatan tinggi ini menghasilkan energi kinetik yang sangat besar. Saking besarnya, ketika meteor bertabrakan dengan molekul udara, maka meteor akan mengionisasi udara di sekitarnya

Hal ini menciptakan kilatan cahaya yang sangat terang. Jejak atau ekor meteor ini dapat mencapai panjang puluhan kilometer dan berdiameter kurang dari 1 meter.

Bahkan meteor yang berukuran kecil sekalipun memiliki kilatan cahayanya bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer jauhnya.

Kilatan cahaya meteor yang dihasilkan juga memiliki warna yang berbeda-beda, seperti kuning, ungu, atau bahkan merah.

Warna tersebut tergantung pada komposisi kimia batuan luar angkasa yang terbakar. Misalnya, meteor yang mengandung banyak zat besi akan tampak berwarna kuning saat terbakar, sementara meteor yang mengandung kalsium bisa terlihat berwarna ungu.

Baca juga: Warna Nyala Api Logam Alkali

Dari mana asalnya meteor?

Meteor berasal dari benda-benda luar angkasa, dan sebagian besar meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi berasal dari asteroid yang hancur.

Menurut NASA Science, sekitar 99,8% meteorit (meteor yang menghantam bumi) yang ditemukan di Bumi berasal dari asteroid. Sisanya (sekitar 0,2%), diperkirakan berasal dari Mars dan Bulan.

Lebih dari 60 meteorit yang diketahui berasal dari Mars, berasal dari tumbukan Mars dengan meteoroid. Meteorit yang berasal dari Mars memiliki komposisi batuan yang khas.

Adapun, meteorit yang berasal dari Bulan, komposisinya mirip dengan batuan yang dibawa oleh misi Apollo. Meskipun, ada perbedaan kecil yang menunjukkan bahwa meteorit tersebut berasal dari bagian lain Bulan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa meteor sering disebut bintang jatuh, adalah meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar.

Dengan kecepatan luar biasa, meteor meninggalkan jejak cahaya yang indah dan mengingatkan kita betapa luasnya alam semesta ini.

Jadi, lain kali kamu melihat meteor melintas di langit, kamu tahu bahwa itu adalah batuan luar angkasa yang sedang menjalani perjalanan spektakuler menuju Bumi!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi