KOMPAS.com - Pernahkah kamu melakukan pemeriksaan tes urine? Jika pernah, mungkin kamu memperhatikan salah satu indikator yang disebut leukosit esterase yang menandakan adanya sel darah putih dalam urine.
Apa sebenarnya leukosit esterase, dan mengapa keberadaannya dalam urine penting untuk diperhatikan? Yuk, simak penjelasan berikut untuk memahami lebih jauh!
Pengertian leukosit esterase
Dilansir dari Biology LibreTexts, leukosit esterase adalah enzim yang dilepaskan oleh sel darah putih, baik yang masih hidup maupun yang telah mengalami lisis (mati). Sehingga, enzim ini menjadi penanda adanya sel darah putih dalam suatu zat, termasuk urine.
Seperti yang kita ketahui, sel darah putih sendiri berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi atau patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Ciri-ciri Leukosit (Sel Darah Putih)
Ketika terjadi infeksi di suatu area, seperti saluran kemih atau ginjal, sel darah putih akan bergerak ke area tersebut untuk melawan infeksi.
Sel darah putih di daerah infeksi tersebut kemudian akan mengeluarkan leukosit esterase. Tes urine kemudian dapat mendeteksi peningkatan kadar leukosit esterase dalam urine. Kadar leukosit esterasi yag tinggi menandakan adanya sel darah putih di urine.
Berapa kadar normal leukosit esterase dalam urine?
Biasanya, urine yang sehat tidak mengandung sel darah putih atau hanya mengandung dalam jumlah yang sangat kecil.
Menurut VeryWell Health, jumlah normal sel darah putih dalam urine adalah 0–5 per hpf (lapang pandang mikroskop).
Pada pria, jumlah normal biasanya kurang dari 2 per hpf, sementara pada wanita kurang dari 5 per hpf.
Jumlah leukosit esterase tinggi dalam urine, maka bisa menjadi tanda adanya peradangan atau infeksi di saluran kemih atau ginjal.
Baca juga: Ciri-ciri Urine Orang yang Sehat
Apa arti tingginya leukosit esterase?
Dilansir dari Healthline, ketika tes urine menunjukkan kadar leukosit esterase yang tinggi, ini biasanya menjadi tanda peradangan atau infeksi.
Misalnya, infeksi kandung kemih (sistitis) atau uretra sering kali menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, atau urine berbau tidak sedap.
Infeksi ginjal, di sisi lain, bisa disertai dengan gejala tambahan seperti demam, nyeri punggung bawah, dan mual.
Namun, leukosit esterase yang tinggi tidak selalu disebabkan oleh infeksi. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan leukosit esterase dalam urine:
- Penyakit autoimun: seperti lupus eritematosus sistemik (SLE), yang dapat menyebabkan peradangan ginjal.
- Batu ginjal: batu di saluran ginjal dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, memicu peningkatan sel darah putih.
- Tumor kandung kemih: sarsinoma in situ (CIS) atau tumor lainnya di kandung kemih dapat menyebabkan leukosit esterase tinggi.
- Infeksi menular seksual (IMS): seperti klamidia, yang dapat memengaruhi saluran kemih.
- Penyakit prostat: peradangan prostat (prostatitis) dapat meningkatkan kadar leukosit esterase pada pria.
Baca juga: Alasan Adanya Protein dalam Urine
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa leukosit esterase adalah enzim yang menjadi penanda adanya sel darah putih.
Keberadaannya dalam urine dapat mengindikasikan infeksi atau peradangan pada saluran kemih, ginjal, atau organ terkait lainnya.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pastinya, apakah karena infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi lainnya.
Dengan mengetahui lebih banyak tentang leukosit esterase, kamu dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan saluran kemih dan melakukan pemeriksaan dini jika muncul gejala mencurigakan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika hasil tes urine menunjukkan kadar leukosit esterase yang tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.