KOMPAS.com - Isra Mi'raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Tahun ini, Isra Mi'raj diperingati pada 27 Januari 2025.
Peristiwa ini bukan hanya sekadar perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi juga momen yang sarat dengan hikmah dan pelajaran hidup bagi umat Islam.
Hikmah Isra Miraj mengajarkan umat Islam untuk menanamkan ketawadhuan, menjaga salat sebagai tiang agama, teguh pada kebenaran, menghargai pendapat, memilih yang halal, meningkatkan keyakinan, dan memahami keistimewaan tempat suci seperti Masjidil Aqsa.
Yuk, kita pahami lebih dalam makna dan hikmah di balik Isra Mi'raj yang luar biasa ini!
Baca juga: Apa Itu Isra Miraj?
Apa itu Isra Mi'raj?
Isra Mi'raj adalah perjalanan luar biasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam.
Dilansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Isra adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, langit tertinggi.
Di tempat ini, Nabi menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama umat Islam hingga hari ini.
8 hikmah peristiwa Isra Mi'raj
Perjalanan Isra Mi'raj bukan hanya sebuah perjalanan spiritual, tetapi juga sarat dengan pelajaran berharga. Berikut adalah hikmah-hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa ini sebagaimana:
1. Ajaran untuk bersikap tawadhuDalam surat Al-Isra’ ayat 1, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai 'abdun (hamba). Penyebutan ini menunjukkan bahwa derajat kehambaan di sisi Allah adalah posisi tertinggi.
Asal mula penyebutan ‘abdun berawal ketika Nabi Muhammad saw diberikan pilihan oleh Allah melalui Malaikat Jibril, untuk memilih ingin menjadi nabi sekaligus raja atau menjadi nabi sekaligus hamba.
Baca juga: Al Quran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad
Namun, Rasulullah memilih untuk menjadi nabi sekaligus hamba, bukan nabi sekaligus raja. Hal ini mengajarkan kita bahwa rendah hati dan kepatuhan kepada Allah adalah hal yang mulia.
2. Pembekalan dakwah RasulullahPeristiwa ini menjadi bekal spiritual bagi Nabi Muhammad SAW untuk menghadapi tantangan dakwah yang semakin berat.
Setelah Isra Mi'raj, Rasulullah menghadapi berbagai rintangan, termasuk Perang Badar dan Uhud. Namun, ketangguhan yang diasah oleh pengalaman ini membuat Rasulullah tetap teguh menyebarkan ajaran Islam.
3. Teguh memegang prinsip dan menyampaikan kebenaranSepulang dari Isra Mi'raj, Rasulillah dengan penuh keyakinan menyampaikan pengalaman luar biasa ini kepada penduduk Mekah. Meski banyak yang meragukan dan mencemooh, beliau tetap tegas menyampaikan kebenaran.
Pesan pentingnya adalah kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun sulit atau banyak tidak diterima oleh orang lain.
Baca juga: Sayyidah Ruqayyah, Putri Nabi Muhammad SAW yang Wafat di Bulan Ramadhan
Saat Isra, Nabi Muhammad SAW menjadi imam bagi para nabi terdahulu, menunjukkan bahwa risalahnya diterima oleh para pendahulu.
Ini mengajarkan kita untuk menghargai pendapat dan masukan orang lain, tanpa memandang usia, jabatan, atau status sosial, selama pendapat tersebut benar dan bijaksana.
5. Melihat keistimewaan Masjidil AqsaMasjidil Aqsa adalah tempat yang sangat istimewa dalam Islam. Dalam Isra, Rasullullah singgah di masjid ini sebelum naik ke Sidratul Muntaha.
Hal ini menegaskan pentingnya Masjidil Aqsa sebagai simbol kebersamaan umat Islam dan mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesucian dan kehormatan tempat ibadah.
Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid, Lengkap dengan Artinya
6. Mengonsumsi makanan halal dan baikDalam perjalanan Mi'raj, Rasulullah diberikan pilihan antara susu dan khamr (minuman keras). Rasulullah memilih susu, dan Malaikat Jibril mengatakan bahwa pilihan itu mencerminkan kesucian Islam.
Ini mengajarkan umat Islam untuk selalu memilih makanan dan minuman yang halal serta baik untuk tubuh.
7. Pentingnya menjaga shalatIsra Mi'raj adalah momen ketika shalat lima waktu diwajibkan secara langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sebagai bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya. Salat adalah pilar utama yang menjaga keimanan seorang Muslim.
Baca juga: Doa Shalat Witir dan Waktu Paling Utama untuk Menunaikannya
8. Memantapkan keyakinan kepada Allah SWT
Sebelum Isra Mi'raj, Rasulullah mengetahui tentang surga, neraka, dan alam gaib melalui wahyu. Setelah Mi’raj, Nabi melihatnya langsung dengan mata kepala sendiri, dari 'ilmul yaqin (keyakinan berdasarkan ilmu) menjadi 'ainul yaqin (keyakinan berdasarkan penglihatan).
Ini menguatkan keyakinan Rasulullah dan menjadi teladan bagi umat Islam untuk memperkokoh iman kepada hal-hal ghaib.
Sehingga, peristiwa Isra Mi'raj mengingatkan kita untuk selalu rendah hati, menghargai pendapat orang lain, teguh dalam kebenaran, dan menjaga salat sebagai bentuk ibadah yang utama.
Selain itu, kita diajak untuk menjaga makanan halal, menghormati tempat suci seperti Masjidil Aqsa, dan memperkuat keyakinan kepada Allah SWT.
Isra Mi'raj adalah momen penuh makna yang bukan hanya sebuah sejarah, tetapi juga panduan hidup bagi setiap Muslim. Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai inspirasi untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan menjalani hidup sesuai ajaran Islam.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa besar ini dan menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.