KOMPAS.com - Kalender Hijriah bukan sekadar penanda waktu bagi umat Islam. Hal ini menjadi bagian dari tradisi keagamaan dan budaya yang diwariskan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Dalam kalender ini, terdapat 12 bulan yang masing-masing memiliki sejarah, makna, dan filosofi yang mendalam.
Pernahkah kamu bertanya-tanya dari mana asal nama-nama bulan Hijriah? Mari kita telusuri satu per satu.
1. Muharram: Bulan yang diharamkan untuk berperang
Dikutip dari buku Esai-Esai Astronomi Islam (2024) karya Arwin Juli Rakhmadi, nama Muharram karena pada waktu itu dilarang melakukan peperangan.
Pada bulan ini juga dahulu para raja begitu mengagungkan bulan ini dengan tidak melakukan aktivitas apa-apa melainkan hanya duduk santau di singgasana.
Baca juga: Kalender Hijriah 2025 Lengkap: Apa itu?
2. Safar: Bulan perjalanan
Safar diambil dari kata "sifr," yang berarti kosong. Bulan ini dinamakan demikian karena pada zaman Arab Jahiliyah, banyak orang meninggalkan rumah untuk berdagang, sehingga rumah mereka menjadi kosong. Safar juga memiliki makna bahwa manusia sebaiknya selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi perjalanan hidup.
3. Rabiul Awal: Musim semi pertama
Rabiul Awal berarti "musim semi pertama." Bulan ini sangat istimewa karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah Islam, bulan ini juga dikenal sebagai bulan di mana Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam.
4. Rabiul Akhir: Musim semi kedua
Seperti namanya, Rabiul Akhir berarti "musim semi kedua." Bulan ini menandai kelanjutan dari Rabiul Awal dan sering kali menjadi momen refleksi bagi umat Islam untuk melanjutkan kebaikan yang telah dimulai.
5. Jumadil Awal: Musim dingin
Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, kata "jumadi" menurut orang Arab bermakna musim dingin, karena air pada bulan ini membeku (jumud) keadaan ni terjadi selama dua bulan berturut-turut.
Karena musim dingin di mayoritas negara Arab memang terkadang cukup ekstrem, sebagaimana musim panasnya. Sesekali juga turun salju di beberapa lokasi tertentu dan menjadi hal yang biasa.
6. Jumadil Akhir: Bulan dingin kedua
Sebagaimana penamaan Jumadil Awal, penamaan Jumadil Akhir juga mengacu pada keadaan musim yang dingin dan jumud. Bahkan di musim ini mulai banyak muncul es karena pembekuan air.
Baca juga: Apa Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah?
7. Rajab: Bulan yang dimuliakan
Rajab berarti "menghormati" atau "mengagungkan." Bulan ini menjadi salah satu bulan yang dihormati dalam Islam. Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra dan Mi’raj, perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke langit.
8. Sya’ban: Bulan yang Bertebaran
Nama Sya’ban berasal dari kata "sya’b" yang berarti bangsa, suku, dan sekelompok orang. Pada bulan ini dahulu orang-orang Arab berkelompok atau berpencar dalam mencari air.
Ada juga yang mengatakan bahwa penamaan ini terkait dengan penampakan bulan ini di antara dua bulan yang mulai: Rajab dan Ramadhan. Maka mereka kemudian menggambarkan bulan ini dengan penuh kemuliaan.
9. Ramadhan: Bulan pembakaran dosa
Ramadhan berasal dari kata "ramad," yang berarti panas atau membakar. Bulan ini disebut demikian karena di dalamnya dosa-dosa dibakar atau dihapus melalui ibadah puasa dan amal kebaikan. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi waktu yang sangat dinantikan umat Islam di seluruh dunia.
10. Syawal: Bulan peningkatan
Syawal berarti "meningkat." Bulan ini dinamakan demikian karena umat Islam diharapkan meningkatkan amal ibadah setelah menjalani puasa di bulan Ramadhan. Syawal juga menjadi bulan perayaan Idul Fitri, momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
Baca juga: Kalender Hijriah: Pengertian dan Perhitungannya
11. Dzulqa'dah: Bulan istirahat
Zulqaidah berasal dari kata "qa’ada," yang berarti duduk atau beristirahat. Pada bulan ini, bangsa Arab biasanya menghentikan kegiatan perang dan perdagangan untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan Dzulhijjah.
12. Dzulhijjah: Bulan haji
Zulhijah adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriah, yang berarti "bulan haji." Di bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Idul Adha, perayaan kurban, juga jatuh pada bulan ini sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah.
Kalender Hijriah bukan hanya sekadar sistem penanggalan, tetapi juga bagian dari identitas umat Islam. Dengan memahami sejarah nama-nama bulannya, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.