KOMPAS.com - Ketika kita mendengar kata Pancasila, mungkin yang terlintas di benak adalah lima sila yang selalu kita ucapkan saat upacara bendera.
Namun, apakah kita benar-benar memahami makna mendalam yang terkandung di dalamnya?
Pancasila bukan sekadar deretan kata yang harus dihafalkan, melainkan fondasi utama yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila telah melewati perjalanan sejarah panjang sebelum akhirnya menjadi identitas dan pedoman hidup bangsa.
Yuk kita pahami Pancasila mulai dari sejarah singkat, pengertian, makna, hingga nilai-nilainya.
Baca juga: Arti Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah singkat Pancasila
Melansir dari buku Kewarganegaraan Negara Indonesia (2021) karya Yosephus Sudiantara, Pancasila merupakan hasil dari perjuangan panjang pendiri bangsa dalam mencari dasar untuk Indonesia.
Adapun perjalanan sejarah singkat Pancasila, yaitu:
- Perumusan Awal (29 Mei – 1 Juni 1945)
Pada masa sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Ir. Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila dalam pidatonya pada 1 Juni 1945. Pidato ini kemudian menjadi titik awal lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
- Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Setelah perdebatan panjang, lahirlah Piagam Jakarta yang berisi rumusan awal Pancasila. Namun, ada perubahan dalam sila pertama, di mana kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” agar lebih inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Pengesahan dalam UUD 1945 (18 Agustus 1945)
Setelah proklamasi kemerdekaan, Pancasila resmi ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia dan termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Sejak saat itu, Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa.
Baca juga: Siapa yang Menulis Pancasila? Ini Penjelasannya ....
Pengertian Pancasila
Merangkum dari buku Ensiklopedia Pancasila Arti Pancasila dan Demokrasi Pancasila (2021) karya Toto Sugiarto dan teman-teman, Pancasila bisa diartikan sebagai landasan serta ideologi bangsa.
Secara etimologi, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Jadi, secara harfiah, Pancasila berarti lima prinsip atau asas yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.
Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah filosofi dasar negara yang digali dari nilai-nilai luhur budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Sementara itu, dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila disebut sebagai dasar negara yang menjadi sumber dari segala hukum di Indonesia.
Kelima sila dalam Pancasila adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kelima sila ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi mencerminkan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Istilah Pancasila Pertama Kali Disampaikan oleh Siapa?
Nilai-nilai Pancasila
Untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, berikut penjelasannya:
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha EsaSila pertama mengandung makna bahwa bangsa Indonesia meyakini dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:
- Menjalankan ibadah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mensyukuri segala bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta.
- Menghormati kebebasan dalam memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.
- Menjaga kerukunan serta sikap toleransi antarumat beragama.
Sila kedua menegaskan pentingnya pengakuan terhadap persamaan derajat di antara sesama manusia, serta hak dan kewajiban yang setara bagi seluruh warga negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:
- Mengakui dan menghormati persamaan derajat semua manusia.
- Menjunjung tinggi hak dan kewajiban yang setara bagi setiap individu.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa terhadap sesama.
- Menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama manusia.
- Aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Sila ini menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:
- Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
- Rela berkorban demi keutuhan dan kepentingan negara.
- Menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air.
- Mengembangkan semangat persatuan dengan berlandaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Nilai-nilai Pancasila dapat Bersifat Imperatif
Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilanSila keempat mengandung makna bahwa sistem pemerintahan Indonesia berasal dari rakyat, dijalankan oleh rakyat, dan diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat, dengan musyawarah sebagai cara untuk mencapai mufakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:
- Mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara di atas kepentingan pribadi.
- Tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain.
- Menggunakan musyawarah sebagai sarana dalam pengambilan keputusan bersama.
- Bertanggung jawab dalam menerima dan menjalankan hasil keputusan musyawarah.
- Melaksanakan musyawarah dengan sikap bijaksana dan berdasarkan hati nurani yang luhur.
Sila terakhir menegaskan bahwa tujuan utama bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, baik secara lahir maupun batin. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi:
- Bersikap adil dalam kehidupan bermasyarakat.
- Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Saling tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari.
- Menghindari sikap boros serta gaya hidup yang berlebihan.
- Tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan kepentingan umum.
- Menghargai dan menghormati hasil karya orang lain.
Baca juga: Argumentasi yang Menjelaskan Sila Pancasila Memiliki Keterkaitan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.