5 Fungsi Paru-Paru dan Cara Menjaganya Tetap Sehat 

KOMPAS.com -  Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru pada manusia terletak pada rongga dada. Terdiri atas dua bagian, yakni paru kanan dan paru kiri. 

Paru-paru bagian kiri berukuran lebih kecil dibandingkan paru-paru kanan, karena pada bagian samping luarnya terletak organ jantung. 

Pada pernapasan melalui paru-paru, oksigen diambil melalui hidung dan mulut, masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli. 

Baca juga: Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Fungsi paru-paru 

Melansir dari buku Medicine at a Glance (2002) oleh Patrick Davey, fungsi fisiologis paru-paru adalah memerintah dan mengatur energi vital.

Terdapat 5 fungsi paru-paru dalam peredaran udara atau pernapasan, yaitu: 

1. Mencegah polutan masuk ke dalam. Sebelum masuk ke paru-paru, udara sudah disaring dengan bulu hidung. Namun jika ada partikel kecil yang masuk akan berhenti pada lapisan mucus atau sputum.
2. Menyebarkan oksigen ke dalam tubuh. Udara yang sudah massuk kemudian akan diolah lagi di dalam paru-paru untuk memisahkan oksigen dan karbon dioksida. Kemudian oksigen akan disebarkan ke seluruh tubuh, sedangkan karbon dioksida dikembalikan lagi ke luar udara. 
3. Mengendalikan pH darah untuk mengubah tekanan pada karbon dioksida. 
4. Membuat batuk mengeluarkan kotoran. Batuk tidak selalu buruk, ini salah satu cara perlindungan yang dilakukan tubuh. Batuk mampu mengeluarkan mucus dari paru-paru sangat cepat. 
5. Menjadi lapisan pelindung hati dari guncangan karena letak hati berada di bawah.

Baca juga: 5 Gelambir atau Lobus pada Paru-paru

Cara menjaga paru-paru tetap sehat 

Dikutip dari laman American Lung Association, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga paru-paru tetap sehat: 

Berhenti merokok adalah cara tercepat untuk meningkatkan kesehatan paru-paru. Asap rokok dapat mempersempit saluran udara dan membuat Anda sulit bernapas. 

Semakin lama seseorang merokok, semakin dapat menyebabkan peradangan kronis, atau pembengkakan pada paru-paru. Jika sudah begitu, kamu bisa berisiko lebih besar terkena kanker paru-paru. 

Ketika kamu aktif secara fisik, jantung dan paru-paru bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen tambahan ke otot-otot. Olahraga teratur tidak hanya membuat paru-paru lebih kuat, tetapi juga membuat jantung lebih kuat. 

Tubuh menjadi lebih efisien dalam memasukkan oksigen ke dalam aliran darah dan mengangkutnya ke otot-otot yang bekerja, yang merupakan salah satu alasan mengapa kamu menjadi lebih jarang mengalami sesak napas saat berolahraga.

Tubuh menggunakan makanan sebagai bahan bakar dan proses mengubah makanan menjadi energi dengan bantuan oksigen (atau metabolisme) hanya dapat dilakukan dengan bantuan paru-paru. Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan. Jadi, konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan secara rutin. 

Minum air putih dapat membantu mengencerkan lapisan lendir pada saluran napas dan paru-paru, sehingga kamu lebih mudah bernapas. 

Sebaliknya, jika kamu mengalami dehidrasi, lendir dapat menjadi tebal dan lengket, selain memperlambat pernapasan secara keseluruhan, juga dapat membuat kamu lebih mudah terserang penyakit atau alergi yang memburuk.

Baca juga: Jaringan yang Menyusun Paru-paru

Ada banyak cara untuk bernapas dalam-dalam yang tidak hanya dapat meningkatkan fungsi paru-paru, tetapi juga membantu dalam mengelola situasi yang penuh tekanan. Latihan pernapasan ini dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan paru-paru. Hal ini juga dapat meningkatkan fungsi otot inspirasi dan jumlah udara yang dihirup.

Masalah paru-paru berkaitan dengan udara. Jika udara yang dihirup kotor maka gangguan pernapasan tidak bisa terhindarkan. Ciptakan lingkungan yang sehat dengan banyak menanam pohon danmencegah polusi udara dari kendaraan bermotor atau kebakaran. Pohon menyediakan oksigen yang berguna bagi makhluk hidup lainnya, sebaiknya kita jaga dan rawat dengan baik.

Melakukan pemeriksaan tahunan membantu kamu mencegah penyakit di dalam tubuh. Hal ini terutama berlaku untuk penyakit paru-paru, yang terkadang tidak terdeteksi hingga stadium lanjut. 

Baca juga: Ciri-ciri paru-paru pada Burung