Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Sedang Puasa?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI
Apa yang terjadi pada tubuh saat sedang puasa?
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Puasa ini bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga membawa berbagai perubahan menarik dalam tubuh.

Mungkin kamu penasaran, apa yang terjadi pada tubuh saat sedang puasa?

Ketika sedang puasa, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi, mendetoksifikasi organ, hingga meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental.

Berikut penjelasan lengkap tentang perubahan yang dirasakan tubuh dan manfaat kesehatan yang luar biasa yang terjadi selama puasa Ramadhan!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan, Latin dan Artinya

Penggunaan glukosa dan lemak sebagai energi

Pada awal puasa, tubuh kita menggunakan glukosa yang disimpan di hati dan otot sebagai sumber energi utama. Glukosa adalah karbohidrat yang disimpan tubuh dan digunakan untuk menjaga fungsi vital serta memberikan energi bagi aktivitas sehari-hari.

Dilansir dari London Borough of Havering, ketika puasa berlangsung, simpanan glukosa ini mulai habis setelah beberapa jam tanpa makanan.

Saat glukosa terkuras, tubuh beralih untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi cadangan. Lemak inilah yang kemudian diubah menjadi energi untuk menjaga tubuh tetap berfungsi.

Proses ini berfungsi mendukung penurunan berat badan, karena tubuh mengandalkan lemak untuk energi, serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Meskipun begitu, pada awal puasa, saat tubuh mulai beralih dari glukosa ke lemak, banyak orang yang mengalami penurunan kadar gula darah yang bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, pusing, atau sakit kepala.

Beberapa orang juga merasakan rasa lapar yang intens pada hari-hari pertama puasa.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Tubuh Kita Memerlukan Lemak

Sistem pencernaan beristirahat dan proses penyembuhan dimulai

Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh mulai beradaptasi dengan pola makan yang baru.

Dilansir dari London Eid Festival, sistem pencernaan yang biasanya bekerja keras untuk mencerna makanan kini mendapatkan kesempatan untuk beristirahat.

Energi yang sebelumnya digunakan untuk pencernaan kini dialihkan untuk proses detoksifikasi dan perbaikan tubuh.

Pada tahap ini, sel-sel darah putih dalam tubuh mulai bekerja lebih aktif, membantu melawan infeksi dan mendukung perbaikan sel-sel tubuh yang rusak.

Selama fase ini, kamu juga mungkin akan merasakan peningkatan suasana hati karena tubuh mulai menyesuaikan diri dengan perubahan metabolisme.

Baca juga: Proses Pencernaan Lemak

Peningkatan suasana hati dan fungsi otak

Dilansir dari BBC, pada hari kedelapan hingga ke-15 puasa, tubuh sudah mulai sepenuhnya beradaptasi dengan jadwal puasa. Pada tahap ini, banyak orang merasakan peningkatan suasana hati yang signifikan.

Ini adalah waktu ketika fungsi organ tubuh kembali bekerja secara optimal. Ingatan dan konsentrasi juga dapat meningkat, sementara energi pun mulai meningkat. Meskipun tubuh tetap berpuasa, tubuh menjadi lebih efisien dalam mengelola energi yang tersisa.

Dilansir dari Healthline, puasa dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi kesehatan otak. Berpuasa dapat melindungi kesehatan otak, meningkatkan regenerasi sel-sel saraf baru, serta membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Puasa bahkan dikaitkan dengan pengurangan peradangan, yang dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Degeneratif?

Detoksifikasi dan penyembuhan sel yang lebih efisien

Saat tubuh semakin beradaptasi dengan puasa, proses penyembuhan menjadi jauh lebih efisien. Sel-sel tubuh yang rusak mulai diperbaiki dengan lebih baik, berkat proses detoksifikasi alami yang terjadi selama puasa.

Tubuh mengeluarkan racun dan zat berbahaya melalui ginjal, hati, paru-paru, dan kulit, yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Selama proses ini, usus besar dan organ-organ tubuh lainnya juga berperan aktif dalam membersihkan tubuh dari racun yang menumpuk.

Detoksifikasi yang terjadi saat berpuasa juga dapat memberi kesempatan tubuh untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat setelah Ramadhan.

Karena tubuh memiliki kesempatan untuk menyembuhkan dan memperbaiki sel-sel yang rusak, puasa membantu membersihkan tubuh dari akumulasi racun dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh.

Kejernihan mental dan peningkatan daya ingat

Tidak hanya tubuh yang mendapatkan manfaat dari puasa, tetapi juga otak kita. Puasa dapat memberikan energi tambahan pada otak, yang memperbaiki kemampuan otak untuk berkembang dan menghasilkan sel-sel otak baru.

Dilansir dari Cleveland Clinic Abu Dhabi, puasa dapat meningkatkan ketahanan otak terhadap stres dan membuat otak lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Hal ini juga meningkatkan suasana hati, memperbaiki daya ingat, dan meningkatkan kapasitas belajar.

Selain itu, puasa juga diketahui dapat meningkatkan kejernihan mental. Beberapa orang  merasa lebih fokus dan dapat berkonsentrasi dengan lebih baik setelah beberapa hari berpuasa.

Dengan demikian, puasa tidak hanya memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga meningkatkan kemampuan kognitif kita.

Baca juga: Pengertian Gangguan Kognitif, Penyebab, Gejala, dan Jenisnya

Sehingga, ketika puasa tubuh kita mengalami proses adaptasi yang panjang.

Dari mengubah sumber energi dari glukosa ke lemak, hingga mendetoksifikasi organ-organ tubuh, puasa memberi kesempatan tubuh untuk memulihkan diri dan kembali pada keseimbangan.

Tidak hanya itu, manfaat mental dan kognitif yang diperoleh selama puasa juga tidak kalah penting, karena otak kita menjadi lebih tajam dan siap menghadapi tantangan.

Puasa bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga merupakan metode alami yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran.

Dengan memperhatikan proses yang terjadi pada tubuh, kita bisa lebih menghargai keajaiban puasa dan manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi