KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah tanggul, palang, delta, atau meander? Semua itu adalah bagian dari fenomena alam yang disebut bentang alam fluvial.
Bentang alam fluvial adalah bentang lahan yang terbentuk dari pengendapan oleh aliran air sungai yang mengikis dan membawa sedimen dari satu tempat ke tempat lain. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan seru tentang bentang alam fluvial ini!
Apa Itu Bentang Alam Fluvial?
Dilansir dari National Park Service, bentang alam fluvial adalah berbagai bentuk lahan yang terbentuk akibat pengendapan sedimen oleh air sungai.
Proses ini dikenal dengan nama proses fluvial, yang mencakup erosi, transportasi, dan pengendapan material yang dibawa oleh aliran sungai atau anak sungainya.
Bentang alam fluvial meliputi berbagai formasi yang sangat beragam, seperti palang, tanggul, delta, dan meander.
Baca juga: Perbedaan Kondisi Bentang Alam Indonesia dan Singapura
Berdasarkan data dari NASA Earth Data, bentang alam fluvial terbentuk dari interaksi sungai dengan permukaan bumi, mengikis tanah dan mengangkut sedimen, lalu mengendapkannya untuk membentuk topografi yang baru.
Proses ini penting bagi peradaban manusia dan ekosistem, karena sungai menyediakan air untuk kebutuhan hidup, pembangkit listrik, serta habitat bagi banyak spesies.
Contoh bentang alam fluvial
Setiap bentuk lahan fluvial memiliki karakteristik dan cara terbentuknya yang unik.
Menurut Nassruddin, dkk dalam Buku Ajar Geomorfologi (Konsep dan Implementasi (2020), berikut adalah beberapa contoh bentuk bentang alam aluvial yang bisa kita jumpai:
1. Dataran aluvialDataran aluvial terbentuk dari endapan sedimen yang dibawa oleh air sungai, terutama saat banjir.
Baca juga: Tanah Aluvial: Pengertian dan Ciri-cirinya
Endapan ini menciptakan lahan datar di sekitar sungai yang terdiri dari lapisan-lapisan horisontal dengan elevasi rendah.
Dataran aluvial sering menjadi tempat subur bagi pertanian karena kandungan mineral yang terkandung di dalamnya.
2, Dasar sungai dan oxbow lakeDasar sungai yang sudah tidak aktif atau "mati" terjadi ketika sungai berpindah alur akibat proses alam, seperti meander atau pemotongan alur sungai.
Ketika sungai berhenti mengalir di suatu bagian, terbentuklah oxbow lake, atau danau berbentuk bulan sabit yang terbentuk dari pemisahan aliran sungai lama.
3. Rawa belakang (back swamp)Rawa belakang adalah area dengan elevasi sangat rendah yang hampir sepanjang tahun terendam air. Daerah ini sering dikelilingi oleh vegetasi air, seperti enceng gondok dan tanaman teratai.
Rawa ini terletak di belakang tanggul sungai dan memiliki peran penting dalam ekosistem, menyimpan air yang dibutuhkan oleh tanaman dan hewan.
Baca juga: Rawa: Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya
4. Dataran banjirDataran banjir terbentuk akibat luapan air sungai yang menggenangi area sekitarnya.
Fenomena ini biasanya terjadi secara periodik, misalnya saat musim hujan atau pasang naik. Dataran ini juga memiliki topografi datar dengan elevasi rendah, yang menjadikannya rawan terjadinya genangan.
5. Tanggul alamKetika air sungai meluap, sedimen yang terbawa akan mengendap di sepanjang pinggiran sungai, membentuk tanggul alam.
Tanggul ini lama-kelamaan akan semakin tinggi dan lebar, menjadi penghalang alami yang melindungi daerah sekitar dari banjir.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Banjir dan Cara Mencegahnya
6. Teras fluvialTeras fluvial terbentuk di sepanjang sungai, ketika sedimen yang terendapkan membentuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi.
Bentuk ini terbentuk karena perubahan gradien sungai, yang mengakibatkan sungai mengikis tanah secara vertikal dan memperdalam lembah.
7. Kipas aluviaKipas aluvial terbentuk di daerah di mana sungai mengalami perubahan drastis dalam kemiringan, dari terjal ke datar.
Akibatnya, sedimen yang terbawa sungai mengendap membentuk kipas berbentuk kerucut dengan ukuran bongkah, kerikil, dan pasir yang besar.
8. Crevasse splaysKetika banjir terjadi, air sungai yang kuat dapat merusak tanggul, menyebabkan aliran air keluar dan membawa serta sedimen yang besar.
Endapan ini dikenal dengan nama crevasse splays dan sering ditemukan di luar lengkungan sungai yang tajam.
Baca juga: Proses Sedimentasi pada Batuan Sedimen Klastik
9. DeltaDelta adalah bentuk lahan yang terbentuk di muara sungai, tempat sungai bertemu dengan laut dangkal. Delta terbentuk ketika sedimen yang dibawa sungai mengendap di dasar laut.
Bentuk delta yang paling dikenal adalah delta berbentuk kaki burung, namun ada juga delta berbentuk arcuate dan cuspate, yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.
Selain menciptakan berbagai bentang alam yang menakjubkan, proses fluvial juga memiliki peran besar dalam kehidupan kita.
Sistem fluvial menyediakan sumber daya alam yang tak ternilai harganya, seperti air bersih, tempat tinggal bagi berbagai spesies, serta tanah yang subur untuk pertanian.
Ekosistem di sepanjang sungai juga mendukung kehidupan banyak flora dan fauna, menjadikan sungai sebagai jalur kehidupan yang vital bagi manusia dan alam.
Baca juga: Tanaman yang Cocok Ditanam pada Tanah Aluvial
Kesimpulannya, bentang alam fluvial adalah hasil dari proses alam yang luar biasa, di mana air sungai berperan sebagai pengukir utama. Proses ini tidak hanya menciptakan bentuk lahan yang indah dan unik, tetapi juga menjadi fondasi bagi ekosistem dan peradaban manusia.
Maka, tidak ada salahnya untuk lebih menghargai sungai-sungai yang ada di sekitar kita sebagai bagian dari keajaiban alam yang tak ternilai harganya!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.