KOMPAS.com - Jahe adalah rempah yang sangat populer di dunia, dikenal dengan rasa pedasnya yang khas dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun, bisakah kamu membedakan jahe dari tanaman herbal lainnya seperti kencur atau kunyit?
Ciri fisik jahe adalah memiliki rimpang yang tebal, bercabang dan berwarna cokelat dengan aroma pedas, daun sempit, batang semu, bunga kerucut, serta tekstur kulit tipis halus dan daging berserat.
Untuk lebih memahami ciri fisik jahe yang membuatnya unik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Rimpang jahe
Dilansir dari Kew Garden, rimpang jahe adalah bagian utama dari tanaman ini yang tumbuh di bawah tanah. Secara fisik, rimpang jahe memiliki bentuk yang gemuk, berbonggol, berserat, dan bercabang rapat.
Baca juga: Rhizoma: Pengertian dan Contoh Tumbuhannya
Rimpang jahe memiliki lapisan luar yang berwarna cokelat dan bagian dalam yang berwarna kuning.
Aroma yang dihasilkan sangat khas, dengan sentuhan pedas yang menyegarkan dan aroma jeruk yang lembut.
Saat masih muda, rimpang jahe memiliki tekstur berair dan berdaging, serta rasa yang lebih ringan.
Namun, saat jahe semakin matang, rimpangnya akan semakin keras, berserat, kering, dan tentunya lebih pedas.
Jahe muda biasanya berwarna putih hingga kuning pucat, sedangkan jahe yang sudah matang bisa berwarna cokelat terang, kuning, atau bahkan kemerahan.
Baca juga: Jenis Jahe dan Manfaatnya
Daun jahe
Tanaman jahe memiliki daun yang cukup khas. Daunnya berbentuk sempit, dengan pelepah yang menyirip dan berbulu halus di bagian permukaannya.
Daun-daun jahe berwarna hijau muda yang cerah, memberikan kesan segar pada tanaman ini.
Meskipun daunnya tidak terlalu besar, susunan daun yang tumbuh dengan rapat membuat tanaman jahe tampak rimbun dan indah.
Batang semu jahe
Jahe memiliki batang semu yang terbuat dari serangkaian pelepah daun yang tersusun rapat. Batang semu ini tidak seperti batang pada tanaman lain, karena sebenarnya merupakan struktur yang terbentuk dari pelepah daun yang tergulung erat.
Dilansir dari Missouri Botanical Garden, batang semu jahe berwarna hijau kemerahan dan dapat tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 91 hingga 122 cm, dengan lebar mencapai 61 hingga 91 cm.
Batang semu ini berfungsi untuk menopang daun dan menjaga tanaman tetap tegak, meskipun tidak memiliki batang sejati seperti tanaman lainnya.
Baca juga: Mengapa Batang Monokotil Tidak Bertambah Besar?
Bunga jahe
Bunga jahe tergolong unik dan jarang dijumpai, namun memiliki bentuk yang sangat menarik.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, bunganya tumbuh dalam kelompok paku-paku padat yang menyerupai kerucut dengan ketebalan sekitar 2,5 cm dan panjang antara 5 hingga 8 cm.
Setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung berwarna hijau yang tumpang tindih, dan pada bagian tepi daun pelindung terdapat sentuhan warna kuning.
Bunga jahe sendiri berwarna kuning-hijau dan ungu, dengan bentuk kecil dan sangat rapat. Meskipun jarang berbunga, penampilan bunga jahe menambah keindahan alami tanaman ini.
Aroma jahe
Aroma adalah salah satu ciri fisik jahe yang paling mudah dikenali. Saat kamu memotong rimpang jahe, akan tercium aroma tajam, harum, dan pedas yang sangat khas.
Dilansir dari Wisconsin Horticulture, aroma ini berasal dari senyawa minyak atsiri dan fenolik yang terkandung dalam jahe, seperti gingerol, zingeron, shogaol, dan gingeridion.
Rasa pedasnya hampir mirip dengan lemon, memberikan sensasi segar yang sangat kuat dan khas.
Baca juga: Mengapa Air Jeruk Termasuk Elektrolit Lemah?
Tekstur jahe
Dari segi tekstur, jahe memiliki kulit luar yang sangat tipis dan halus, meskipun sedikit keriput. Kulit luar jahe berwarna cokelat hingga keemasan dan mudah terkelupas saat dikupas.
Kulit luar yang tipis ini harus diperhatikan dengan hati-hati saat memotong atau mengupasnya, karena jika terkelupas terlalu banyak, bagian dalam jahe dapat rusak dan menyebabkan pembusukan.
Daging jahe yang berwarna kuning pucat atau krem ini berserat dan memiliki tekstur yang lebih keras pada jahe yang sudah matang.
Tunas jahe
Tanaman jahe juga menghasilkan tunas yang berasal dari rimpang. Tunas-tunas ini akan tumbuh tegak hingga mencapai tinggi 91 hingga 122 cm, dengan lebar sekitar 61 hingga 91 cm. Tunas jahe ini membentuk rumpun yang rapat dan padat jika tidak dipanen.
Baca juga: Fototropisme pada Tunas Tumbuhan
Sehingga, ciri fisik jahe adalah memiliki rimpang tebal bercabang dengan aroma pedas dan jeruk, daun sempit hijau muda, batang semu hijau kemerahan, bunga kerucut, serta tekstur kulit tipis halus dan daging berserat.
Dengan ciri fisik yang sangat khas dan mudah dikenali ini, jahe memang memiliki pesona tersendiri.
Selain manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan, tanaman jahe juga memiliki bentuk dan warna yang menarik, memberikan keindahan alami di setiap bagian.
Jadi, lain kali kamu melihat jahe, kamu pasti akan lebih mudah mengenali dan memahaminya dengan lebih baik!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.